Sixteen- Banyak Masalah

334 34 0
                                    

"Terus baju kamu basa kotor gitu?"

Gue mengangguk walaupun sebenarnya diseberang sana Batra tidak tahu. Jadinya sekarang gue lagi curhat sama Batra. Sangkin tidak mood nya gue sepulang dari ngebakso sama Mas Aam akhirnya gue tak tahan untuk tidak bercerita kepada Batra.

"Yang ngebuat aku kesel itu karena dia gak ada bilang maaf, gak sengaja dengan cara orang yang lagi bersalah. Malah bilang Upss, sumpah aku benci banget." Omel dan rengekan gue lagi karena terlalu kesel mengingat perempuan kurang ajar itu adalah mantan Banyu.

Tawa Batra membuat gue kesal. "Kamu kenapa ketawa sih Mas?"

"Engga, aku pengen liat muka kamu kalo marah, pasti makin lucu." Tebaknya yang hanya gue diamkan.

"Uda jangan emosi lagi. Biarin aja, berdoa supaya kamu ga ketemu sama orang semacam dia."

"Iya semoga aja."

Kami sama-sama terdiam memikirkan apa yang akan kami bicarakan lagi sebelum Batra kembali bersuara.

"Kamu jadi beso ke Bandung?"

"Jadi beso berangkat, kenapa emang?"

"Engga, yaudah beso ati-ati. Tapi kapan-kapan kita harus berdua kesana."

"Dihhh ngapain berdua disana?" gue tertawa diakhir kalimat gue menggoda Batra dan benar saja, cowo ganteng yang kata nya barus turun tugas itu menghembuskan nafas berat nya.

"Beli jagung bakar!" Kata nya sewot dan kini gantian gue yang tertawa.

Ngomongi jagung bakar jadi keingat Anin sama Abi. "Mass, Abi ada acara apaan emang ngasih donat ke Anin.."

"Itu deh kemarin aku lupa cerita sama kamu. Kemarin temen sekelas mereka ada yang ulang tahun gitu, terus bawa donat, mereka gak kebagian. Jadi Abi malam-malam nangis minta aku belikan donat. Kebetulan kan Papa nya masih di luar kota pagi nya baru pulang. Yaudah gitu.."

Gue tertawa ringang. "Dimakan mereka berdua dikelas. Aku mau minta aja uda habis kata nya."

"Ada-ada aja ulah nya kalo Anin sama Abi."

"Lebih Banyak Anin." Tambah gue. yang membuat Batra tertawa dan kita tenggelam dalam obrolan unfaedah tak menentu.

***

"Kamuuu adik koas.."

Laki-laki menggukan sneli yang terlihat masih sangat unyu-unyu itu menghampiri Gisca yang sedang duduk di Nurse Station mengecek daftar pasien. Padahal jika sudah Koas begini mereka bukan muda lagi kan, ya secara sudah wisuda. Tapi entah kenapa anak koas itu masih unyu-unyu dibandingakan dokter yang sudah punya hak paten.

"Kenapa ya Dokter Gisca?"

"Duduk... duduk.. kamu uda gak ada jadwal kan?"

Calon dokter itu nampak bingung namun akhirnya memilih duduk juga.

"Nama kamu siapa?"

"Dera dok."

"Kok ada ya koas ganteng dan unyu kaya kamu. Ehh saya punya adik lho cantik kok, tapi masih jomblo, kamu mau gak sama dia?"

Dera, koas yang unyu-unyu itu mengerutkan dahi. Ia disuru duduk dihadapan istrinya dokter pembimbingnya ini hanya ingin ditanya hal ini.

"Saya uda .. ini.. uda punya pacar Dok.."

Gisca menunjukan raut kecewa. "Yaah sayang banget ya padahal kamu kan ganteng, unyu-unyu banget kaya Jellyfish."

"Ubur-ubur maksudnya Dok?"

Babysitter for Baby Devil'sWhere stories live. Discover now