3. Who is He?

477 127 38
                                    

Clara sengaja tidak mengambil job untuk dua pekan kedepan, ia sadar selama ini ia terlalu sibuk dan bekerja keras jadi apa salahnya bersenang-senang sementara menikmati jerih payahnya selama ini.

Pantai, ia menyukainya. Tempat itu seperti surga baginya. Walau dengan penjagaan extra ketat Clara tak perduli, ia harus menikmati dunia air kali ini. Persetan dengan secret admirernya, teror, atau apapun itu.

"Yuhuuu, this is great day." sorak Clara girang. Setelah orang tuanya berangkat Clara langsung mengikuti jejak mereka meninggalkan mansion. Setelah sebelumnya berfikir keras mengenai semua yang terjadi.

Disinilah gadis itu berada, ditepi pantai sambil menendang-nendang pasir layaknya anak kecil. Tak ada teman, tak ada sahabat apalagi saudara. Clara cukup tahu semuanya itu palsu, mereka semua fake.

Jika saja Clara bukan seorang model, jika saja Clara tak kaya, jika saja Clara tak memiliki paras cantik, ia sangsi mereka akan tetap mendesak mendekat padanya.

Clara tau luar dalam, tapi ia tidak akan membiarkan senyuman dan kebahagiaannya juga fake. Ia harus happy tanpa adanya mereka.

C'mon guys!! Hidup bukan drama, ini nyata dan kau bebas berbuat apa pun dalam hidup mu. Clara terkekeh tak kala pengawalnya ikut berlari di belakangnya mengikutinya. Cukup dengan mereka saja Clara merasa ada orang yang bersamanya.

"John, aku akan berseluncur." kegiatan pertama untuk mengawali aktivitasnya dipantai.

Entah sudah berapa kali Clara melakukan kegiatan berbeda yang terus diikuti oleh pengawalnya dibawah pengawasan John sebagai kapten.

Clara melakukan surfing, diving, dan bermain jet ski tidak hanya satu pantai tapi ia mendatangi dua pantai dalam sehari. Bahkan saat Clara menyelam menikmati pemandangan bawah laut pengawalnya serempak mengikutinya terjun kebawah, sungguh konyol.

Tak salah Alex memperkerjakan mereka. Otot-otot besar, badan tegap, muka sangar serta ada beberapa yang bertato juga jangan lupakan mereka berwajah rata-rata lumayan tampan membuat siapapun dipantai itu ingin berada diposisi Clara.

Saat perjalanan pulang Clara masih aktif  berselancar disosial media mengupload foto dirinya tadi saat dipantai, membagi kesenangan sederhana untuk siapa saja yang melihat postingannya.

"Nona, Anda tidak ingin makan? Sepertinya dari kita berangkat sampai pulang hampir petang Anda belum makan." John yang duduk kursi depan bersama supir mengingatkan.

"Ah ya, sekarang kita ke restaurant terdekat saja."

Sebenarnya Clara tidak merasa lapar walau ia sangat semangat dan begitu energik bermain-main dipantai hari ini. Ia terlalu senang rasanya semua beban pikiran teralihkan. Lepas begitu saja.

Sampailah mereka di restaurant Viart, restaurant modern yang sungguh fantastis dari mulai interior, desain, dan jangan tanyakan harga disetiap menunya. Tidak bisa makan jika budget tak tebal alias hanyalah orang-orang beruang yang bisa singgah disini.

"Aku minta maaf, karena menjaga ku kalian juga belum makan dari tadi siang. Seharusnya tanpa ku suruh salah satu kalian memesan makanan dan menikmatinya bersama dipantai."

Bahkan para pengawal pun tak berpikiran untuk mengisi perut karena terlalu asyik mengikuti aksi majikan kecilnya yang bisa dibilang extreme ini. Mengeksplorasi dua pantai nonstop tanpa jeda, makan atau minum.

"Agh itu memang tugas kami, tak usah meminta maaf Nona."

Nona muda mereka memang selalu mengerti kepada orang lain jauh dari kata arogansi.

Wanna Die (Complete)✓Where stories live. Discover now