24. New Love

134 23 0
                                    

Terkadang rasa itu memang tak terkendali, menggebu tanpa tahu cara menahan. Rasa Ethan untuk Clara, rasa Clara untuk Ethan, rasa terpendam Mike, atau pun sebuah rasa yang baru disadari Steve.

Sepasang kekasih itu kini berada di dapur setelah mengurung diri dikamar dari pagi sampai siang. Jika Ethan yang menyiapkan sarapan pagi maka untuk makan siang Clara bersih kukuh yang ingin memasak. Walau dia sama sekali tak yakin akan hal itu mengingat dirinya jarang menginjak dapur.

"Ethan geli..." Awalnya Ethan tak mengizinkan tapi karena rengekan Clara akhirnya Ethan membiarkan gadis itu bergulat dengan wajan walau pergerakannya sedikit tak leluasa karena Ethan memeluknya dari belakang sambil menjadikan leher Clara sebagai sasarannya.

"Nah akhirnya selesai." Pelan-pelan Clara menyalin nasi goreng ke piring dengan hati-hati, percayalah posisinya sungguh membuatnya pengap. Clara menyentuh tangan Ethan yang melingkar di perutnya. Takut-takut jika terkena wajan panasnya, karena bisa saja ia ceroboh karena memasak seperti ini menurutnya ia terlalu kaku.

"Ayo duduklah." Ethan otomatis mengikuti gerakan Clara yang berjalan menuju meja makan karena dia tak mau melepaskan pelukannya.

Clara mendudukkan Ethan dengan menekan pundak lelaki itu. Berakhir dengan pantat Ethan yang menyentuh kursi. Sejurus kemudian Ethan juga menarik Clara hingga terjatuh dipangkuannya.
"Tunggu, mengapa piringnya hanya satu?" Tanya Ethan heran, Clara hanya menoleh memamerkan senyum manisnya. Melihat itu Ethan jadi tersenyum jahil.

"Ah kau ingin sepiring berdua rupanya. Maafkan aku yang tak peka Sayang, hukum aku dengan ini."

Cup.

Dengan cepat Ethan mengecup bibir Clara. Gadis itu mendengus, bagaimana itu bisa disebut sebagai sebuah hukuman.

"Kau ini. Jangan salah paham, aku memang membuatnya hanya untuk mu. Setelah ini kita kan mau ke peresmian resort. Jika aku makan dan nanti aku juga makan, apa kabar dengan berat badan ku?"

"Cih..." Ethan berdecih, dasar wanita.

Ethan menyuapkan satu sendok, mengunyah sambil melirik Clara yang sedari tadi memperhatikannya.

Ethan meniup nasi goreng yang masih berasap itu lalu diarahkannya pada Clara.
Clara menggeleng. "Sudah ku bilang aku tidak akan makan."

Kini giliran Ethan yang menggeleng, Clara bernapas pasrah lalu membuka mulutnya. Setelah menyuapi Clara Ethan kembali memakan nasi goreng spesialnya dengan lahap.

Disisi lain Clara merasa malu. Ia tak percaya diri karena masakan buatannya tak selezat masakan Ethan. Padahal dia wanita, Clara hanya diam mengamati Ethan yang menghabiskan makanannya.


*

Matahari begitu terik, sebuah pesta yang dihadiri kolega, para pembisnis, dan juga beberapa teman Steve perlahan berdatangan. Tampak Clara bergandengan dengan pacarnya, bukan lagi rahasia umum semuanya sudah tahu akan Ethan.

"Sayang kau mau minum apa?" Tanya Clara menarik tangan Ethan menuju meja minuman yang tersedia. Namun seorang pramusaji yang membelakangi mereka berbalik badan dan tak sengaja menumpahkan minuman hingga mengenai jas Ethan. Pria itu menunduk sebentar melihat noda itu kemudian tanpa bicara melayangkan tatapan membunuhnya pada pelayan itu, si waitress menunduk takut merasakan aura tak mengenakkan didepannya.

Sebuah elusan ditangan Ethan membuat Ethan menoleh pada Clara

"Ma..ma.af tuan, saya tidak sengaja." Ucap si waitress.

"Tidak apa-apa, kau tidak sengaja bukan." Setelah berkata seperti itu Clara kembali mengalihkan perhatiannya pada pria disampingnya.

"Sayang, bersihkan jas mu di toilet ya." Ekspresi Ethan masih tak terima namun karena itu permintaan Clara akhirnya dia menurut dan tak memperpanjang kekesalannya. Clara tersenyum melihat kepergian Ethan.

Wanna Die (Complete)✓Where stories live. Discover now