17. The monster drama

158 41 4
                                    

Jam telah berdenting dua belas kali. Sebentar lagi Clara akan segera mati kebosanan. Bagaimana tidak? Dia terbangun dipelukan Ethan lalu menyuruhnya mandi dengan sedikit waktu dan berakhir kembali diranjang. Sudah hampir dua jam posisi mereka seperti ini. Ethan tiduran di paha Clara.

"Tidak ku sangka kegilaan mu bertambah dua kali lipat saat pagi hari." Clara sudah tak tahu apa yang akan dia katakan. Pria itu sedari tadi diam mengacuhkannya. Memikirkan sesuatu atau ini cara terbaru ia marah.

"Ayolah aku bosan, kapan kau berhenti mengurung ku."

Tetap tak ada jawaban! Tapi Ethan mengulurkan hp milik Clara.

Mata Clara membundar sempurna begitu melihat pesan dari asistantnya yang mengatakan semua jadwalnya hari ini ter-cancel. Sebelum tenggorokannya meradang untuk mengeluarkan kata-kata amarah, terdengar bunyi klakson mobil.

"Sudah saatnya." Ucap Ethan bangkit dan menarik Clara keluar mansion.

Itu mobil daddynya. Terparkir setelah sebelumnya membunyikan klakson.

Ethan sedikit menyeret Clara untuk masuk di kursi belakang bersamanya.

"Kenapa kalian lama sekali huh?" Tanya Alex.

"Sebenarnya ini ada apa??" Clara sejak tadi kebingungan.

"Ethan belum memberitahu mu?" Nancy angkat bicara.

Membuat Clara menoleh ke arah sampingnya.

"Kita akan berlibur tiga hari di villa pribadi kita Sayang. Daddy mu merasa penat jadi setelah kami tiba di NY kami akan segera kesana mengajak kalian."

"Wah bagus sekali. Kalian lebih memilih memberitahu Ethan daripada menghubungi ku. Apa-apaan ini? Bahkan aku tidak membawa baju ganti." Sungut Clara mengembungkan pipinya kesal.

"Tenang saja, mommy sudah membawakan pakaian baru untuk mu." Tunjuk Nancy pada koper disebelahnya. "Anggap itu oleh-oleh."

Ekor mata Clara melirik ke samping. Ethan juga tidak membawa baju, berarti mommynya juga menyiapkannya untuknya. Aish, bagaimana ini? Orang tuanya menyukai orang yang salah.

Cuaca begitu cerah dan panas. Setelah melakukan perjalanan panjang akhirnya mereka tiba disebuah villa milik keluarga Razita.

"Ouh panasnya. Cepat kalian masuk dan istirahat ya. Ingat jangan ganggu mommy dan daddy ya Sayang. Kami mau istirahat."

Clara mendengus, ia mencoba mengerti mereka baru saja dari Singapure dan langsung kemari. Apa boleh buat untuk hari ini Ethan lah yang kesekian kalinya akan bersamanya.

"Nah lihat lah Ethan ini kamar mu." Clara mendorong Ethan memasuki salah satu kamar dan buru-buru menutup pintunya sebelum mendengar jawaban dari Ethan. Secepat kilat ia berlari menuju kamar dua meter disebelahnya dan menguncinya dari dalam.

Ia sudah muak terlalu lama bersama pria manekin itu. Ritualnya adalah mandi dan mencoba pakaian dari mommynya dan berfoto di halaman depan. Ia akan liburan sendiri dengan caranya.

Setelah hampir satu jam Clara habiskan untuk bersolek, pilihannya jatuh pada setelan warna merah dengan topi senada.

Pelan-pelan ia membuka pintu, menyembulkan kepalanya ke luar ia tak mau sampai Ethan mengganggu rencananya. Setelah dirasa aman Clara kembali ke dalam mengambil cameranya. Yuhuuu... It's time to take a picture. Girangnya tak bertahan lama karena setelah ia berbalik badan sosok yang ingin ia hindari telah duduk ditepi ranjang menampilkan wajah tanpa dosanya.

"Hallo cantik, aku akan menemani mu."

Clara merasa jijik apalagi diakhir kalimat Ethan mengerucutkan bibirnya, bermaksud menyampaikan ciuman lewat udara.

Wanna Die (Complete)✓Where stories live. Discover now