Third

81.6K 1.7K 40
                                    

Sinar mentari masuk melalui celah celah jendela, menyilaukan setiap mata yang melihat nya, termasuk seorang gadis yang terpaksa membuka mata akibat cahaya itu.

Gadis itu mengolet sejenak, dan tersadar dengan apa yang terjadi padanya semalam, dia menatap sebuah tangan yang memeluknya dari belakang, sejenak dia menoleh dan melihat belakang.

Wajah itu...

Tidak gadis itu, Ribkha sama sekali tidak takut atau marah karena perlakuan lelaki itu, bahkan bisa di bilang dia 'senang' dengan perlakuan itu, ini yang pertama kali Ribkha melakukan sex dan ciuman.

Bisa di bilang, lelaki itu mengambil  her first kiss and her virginity.

Ribkha pun kemudian berusaha bangkit berdiri hendak mencuci muka nya, tetapi tangan kekar itu seolah menahan nya untuk pergi.

Ribkha menghela nafas, berusaha menyingkirkan tangan itu, tetapi...

Greb

Tangan itu menariknya dan membawa nya pada sebuah pelukan, dimana Ribkha berada di atas tubuh Aysa, lelaki itu tentu tidak merasa berat karena Ribkha memiliki tubuh yang sangat mungil dan ringan.

Mulut Aysa berada tepat di telinga Ribkha, segera Aysa menjilat daun telinga Ribkha, membuat jantung Ribkha berdetak tak karuan.

Cup.

Ciuman di telinga nya, seakan menjadi pertanda jika lelaki itu benar benar sudah terbangun, Ribkha tak berani menolah, karena dia tahu pasti saat ini Aysa sedang menatap nya dengan tatapan tajam itu.

Aysa kemudian berbisik dengan lembut di telinga Ribkha.

"Mulai sekarang kau milik ku, dan kau adalah kekasih ku."

"Ta...Tapi .."

"Aku tidak menerima penolakan !"

"Ba...baiklah..."

Aysa kemudian mulai beralih ke leher Ribkha, dimana dia mulai mencium dan menjilat nya, membuat Ribkha menahan mulutnya agar tak bersuara.

"Wanna bath together, babe ??"

"Y-yes..."

Segera Aysa bangkit dan menggendong Ribkha layaknya bridal, kemudian membawa nya pada kamar mandi, Aysa kemudian menaruh Ribkha pada bak yang sudah terisi air hangat.

Tunggu sejak kapan ada air hangat disana ?? Yah sebenarnya Aysa sudah bangun sedari tadi, bahkan sebelum Ribkha terbangun, jadi dia membuat air hangat untuk mereka berdua.

Setelah menaruh Ribkha, Aysa kemudian masuk ke dalam bak, dan mendekati Ribkha, semakin dekat... Semakin dekat dan....

Cup.

Ciuman panas tidak terelakan, bahkan kali ini Ribkha mengalungkan tangannya pada leher Aysa, dan Aysa memegang tengkuk Ribkha, ciuman itu semakin dalam dan panas.

Aysa melepas ciuman di bibir, dan beralih ke leher Ribkha. Tangan Aysa pun mulai bergerak meraba tubuh Ribkha, membuat gadis itu sejenak mengeluarkan suara desahannya.

"Ah.... Mo-more... akh... Please..."

"Sure."

Aysa kemudian meraba bagian dada nya, dan memeras nya dengan lembut, membuat Ribkha semakin kenikmatan. Aysa yang melihat itu, kemudian mengeluarkan senyuman licik andalannya itu, dia senang bisa menaklukkan Ribkha di atasnya. Dan di tambah dia bisa memiliki Ribkha seutuhnya.

"You're mine forever."

****

Ribkha menata beberapa dokumen di mejanya, ya Ribkha sudah resmi menjadi sekretaris utama di kantor perusahaan Aysa, dan saat ini Ribkha duduk di sebelah Aysa, dimana dia bekerja satu ruangan, bahkan satu meja dengan Aysa.

My Love Wild StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang