nineteen

13K 556 53
                                    

"APA ?!"

Aysa mulai berteriak dengan sangat keras, dengan matanya membulat sempurna, apa ?! Ribkha kekasihnya mengalami kecelakaan ?! Itu tidak mungkin !!!

Tidak hanya Aysa, tapi Andy dan Mark juga terkejut bukan main, lelaki itu bahkan tak percaya dengan kecelakaan Ribkha, lelaki itu bersumpah akan membunuh siapapun pelaku di balik kematian Ribkha. Beraninya dia menyentuh Ribkha miliknya yang berharga yang sudah di beli beberapa tahun lalu.

"Bagaimana itu bisa terjadi ?!" Ujar Mark yang kali ini mewakili Aysa dan Andy.

Lelaki yang menjadi pengantar kabar pun srdikit menunduk melihat ekspresi emosi dari Aysa dan Mark. Emosi dari kekasih dan penggemar dari Ribkha Alodie jauh lebih mengerikan daripada seekor singa, sehingga membuat lelaki itu menunduk enggan menatap kedua lelaki itu.

"Itu... Saya kurang tahu, hanya saja seorang polisi menelfon melalui telefon perusahaan saat menemukan mayat yang mereka yakini sebagai mayat Mrs. Ribkha Alodie."

Tangan Aysa mengepal dengan kuat, tidak jauh beda dengan Mark yang begitu kesal dan emosi sehingga kukunya memutih pucat.

"Beri tahu aku, di mana Rumah sakit tempat dia di rawat." Ujar Aysa dengan nada berbahaya, dia tahu jika pelaku pasti juga ada di Rumah Sakit, jadi Aysa dengan senang hati akan memberikan satu dua pukulan di wajahnya, bahkan beberapa tembakan di sekujur tubuhnya.

"Di Rumah Sakit s*******, tuan."

"Antarkan kami kesana, sekarang juga." Ujar Mark dengan nada dinginnya, tanpa memperdulikan suruhan siapa yang dia perintah, tapi sepertinya Aysa tak keberatan karena ucapan Mark mewakili perintahnya.

Lelaki itu mengangguk pelan menjawab perintah dari Mark yang meski bukan atasannya tetapi auranya yang sebelas dua belas dengan atasan nya itu.

_******_

Tidak butuh waktu lama, karena memang lokasi Rumah Sakit itu tidak terlalu jauh dari perusahaan Aysa, sehingga hanya dalam waktu 15 menit, mereka sudah berada di lorong Rumah Sakit.

Aysa terkejut saat melihat Enanka duduk di depan kamar yang mereka tuju, dan Mark juga tak kalah terkejut saat melihat Klaara duduk di sebelah Enanka. Dan Andy sedikit curiga dengan kedua gadis itu, Enanka yang menunduk menangis, dan Klaara yang mencoba menenangkan.

Ketiga lelaki itu mendekati kedua gadis itu dengan tatapan penuh mengimindasi curiga terhadap keduanya, mereka yakin kecelakaan Ribkha ada hubungannya dengan kedua gadis itu.

"Sedang apa kau disini ?? Dan apa kau terlibat dalam kecelakaan Ribkha ??" Tanya Aysa dengan nada penuh penekanan karena emosi dan penuh kecurigaan terhadap mereka.

"Dan...dan sedang apa kau disini ??" Tanya Enanka menghapus air matanya, dan memandang Aysa dengan balik curiga, benarkah Ribkha berpacaran dengan Aysa ?

"Jawab pertanyaan ku, Enanka ! Apa kau terlibat dalam kecelakaan Ribkha ?!" Ujar Aysa penuh penekanan saat ini, dia tidak lagi memperdulikan jika hubungannya dan Ribkha terbongkar di depan Enanka, persetan dengan rencananya balas dendam pada Enanka.

"Jadi kau lebih membela gadis itu, di banding perasaan Enanka yang notabenenya adalah kekasih mu, aku tak percaya dengan semua ini..." Ujar Klaara tiba tiba berdiri dan berada di tengah tengah antara Aysa dan Enanka.

"Diam kau !!!" Tukas Aysa dengan nada berbahaya, "saat ini nyawa Ribkha dalam bahaya, dan kau membahas hubungan kekasih ku ?! Ha !!!"

Keadaan semakin menegang tatkala Aysa menatap tajam Klaara dan membuat gadis itu bungkam tak dapat berbicara apa apa lagi, bahkan dia terlihat gelisah dan ketakutan.

My Love Wild StoryWhere stories live. Discover now