Twenty five

12.7K 502 26
                                    

"arg !!! Bahkan semua petunjuk ini omong kosong !!!" Andy kesal dan langsung merobek kertas itu, sementara Enanka hanya terdiam, melihat semua rencana mereka sedikit gagal. Bahkan Andy harus menelan kegagalan saat mencoba menangkap lelaki si topeng misterius itu.

"Lalu apa yang harus kita lakukan ??" Tanya Enanka dengan nada pasrah.

"Aku tahu." Ujar Andy dengan sedikit mengangkat wajahnya menatap Enanka, sepertinya mafia ini sudah menyiapkan rencana lain.

"Jika melacak menggunakan dokumen gagal, maka satu satunya cara...."

Enanka terus mendengarkan ucapan Andy tanpa memotongnya sedikitpun.

"... Mematai Jennyfry secara langsung, sementara aku mematai dan mencari tahu tentang Aysa." Ujar Andy.

"Hmmm, ide bagus. Tapi bagaimana dengan Klaara, jangan lupa aku masih dalam misi balas dendam saat ini."

"Untuk urusan Klaara kita meminta bantuan Mark. Bekerja sama dengan ku, maka dendam mu akan terbalaskan, deal ??"

Enanka awalnya ragu ragu, tetapi kemudian dia menerima jabatan tangan Andy, yang menandakan jika perjanjian mereka di mulai, malam ini.

_****_

~keesokan harinya~

Enanka pun berusaha berteman baik dengan Jennyfry, meski sebenarnya dalam benak hatinya merasa tidak enak. Biar bagaimanapun Jennyfry adalah Ribkha dengan identitas lain, dan Enanka sudah salah menilai nya sebagai seorang pelakor, dan jujur itu masih tercetak jelas rasa penyesalan itu hingga saat ini.

Tetapi Enanka juga ingat ucapan Andy, jika dia benar benar menyesali perbuatannya, maka dia harus mencari tahu semua tentang kecelakaan palsu, sampai kematian palsu Ribkha hingga tuntas. Enanka menarik nafas dalam dalam, dan berjalan memasuki kamar mandi umum, sebelum menemui Jennyfry.

Tetapi sampai di kamar mandi, Enanka menatap Jennyfry yang tampak begitu mual dan muntah di wastafel, entah kenapa tetapi sepertinya sakitnya cukup parah, sehingga Enanka yakin banyak yang keluar dari perutnya saat ini.

"Kau baik ??" Tanya Enanka, membuat Jennyfry terkejut setengah mati, tetapi kemudian gadis itu tersenyum manis meski dalam keadaan rambut acak-acakan, serta wajahnya yang pucat.

"Tenang saja, ini bukan masalah besar." Ujar Jennyfry mengelap bibirnya dengan tissue di dalam tasnya.

"Ehm, jadi kita mulai sekarang pemotretan nya ??" Tanya Jennyfry membuyarkan lamunan Enanka, sontak saja wanita itu mengangkat kepalanya dan memberikan senyuman yang serupa dengan Jennyfry.

"Ehm tentu saja, ayo..."

Beruntung Enanka masih bekerja sebagai make over model di perusahaan Aysa, entah apa alasannya tapi Aysa masih membolehkan Enanka untuk bekerja disana. Aneh ?? Ya, memang itulah Aysa, begitu misterius dan aneh.

"Huft... Kau tahu Enanka, ternyata seorang gadis yang hamil muda itu sulit juga ya..."

"Hamil muda ??"

"Ya, aku hamil muda saat ini."

"T...tunggu ??? Kau punya suami ??"

"Hem... Sebenarnya bukan suami, tetapi kekasih ku, tapi dia bersedia menikahi ku nantinya, saat urusan sudah selesai ucapnya." Ujar Jennyfry yang tanpa sadar justru mengundang misteri dan rasa penasaran Enanka, siapa suami Jennyfry itu ??

"Jadi, kalau boleh aku tahu, siapa nama suami mu ??"

Jennyfry terdiam beberapa saat dan tersenyum manis mengingat lelaki itu, "dia... Georsa, aku sangat menyayanginya."

_*****_

"Hmmm...." Andy meneliti dokumen di depannya, lagi lagi lelaki itu harus berhadapan dengan dokumen yang entah itu akan menyesatkan nya lagi, atau justru mencari jalan keluar dari sana.

Andy beberapa menit lalu menerima SMS dari Enanka yang mengatakan semua yang dia dengar dari Jennyfry. Tentu saja tanpa banyak bicara, Andy langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari dokumen identitas tentang Georsa, dan saat ini Andy meneliti kertas itu.

"Hmm... Georsa, seorang pengusaha kaya yang menjalin hubungan partner dengan Klaara Albert."

Jadi Klaara juga bekerja sama dengan Klaara, rupanya ini rencana yang tidak main main, Andy semakin yakin jika keberadaan Georsa mengancam jiwa Aysa, tapi kenapa lelaki itu diam, apa dia tidak menyadari musuhnya ?? Atau dia memang sengaja menyembunyikan ini semua ??

"Aku harus bertanya padanya."

Andy segera berjalan menuju kantor Aysa, dan dari sana dia mendengar sebuah percakapan antara dua orang, yang Andy kenal sebagai Aysa dan satu lagi, Julian ??

Mau apa lelaki Rumah Sakit itu ?? Pikir Andy saat mendengar suaranya. Andy pun sedikit menguping pembicaraan mereka.

"Aku harap semua berjalan lancar." Ujar Julian dari dalam.

"Hmmm... Aku harap begitu.."

"Apa Andy dan Mark mengetahui semuanya ??"

"Untuk saat ini, aku diam dulu, karena ini masalah yang sangat kritis. Dan aku bisa menangani nya sendiri. Justru aku tidak ingin mereka ikut campur saat ini."

"Oh aku mengerti tuan, aku harap rencana penyerangan tuan berjalan dengan lancar."

"Tenang, Julian semua sudah aku persiapkan dengan baik. Penyerangan kali ini, tidak boleh gagal."

Andy terdiam, entah mau berbicara apa, dia sendiri masih tidak tahu rencana Aysa ?? Penyerangan ?? Apa maksud nya penyerangan ?? Apa Aysa sudah menyadari musuhnya dan mulai melakukan penyerangan terhadapnya ?? Ini tidak boleh di biarkan, Andy harus bertindak.

"Maaf Aysa, tapi aku tidak akan membiarkan ku sendiri saat ini."

Tetapi disisi lain, Aysa sedang memandang ke luar jendela, ada rasa bersalah saat dia menyembunyikan ini semua dari Andy, yang sudah dia klaim sebagai sahabatnya, yang tentu memiliki pangkat lebih dari seorang partner, bahkan seorang sahabat sejati.

Aysa menutup matanya, "maafkan aku Andy, tapi malam ini aku harus melakukannya. Aku harus melakukan seorang diri."

_*****_

Sementara Andy, sedang berada di dalam mobilnya saat ini, menelfon seseorang saat dia hanya sendiri disana dan duduk di kursi kemudi.

Andy sengaja menjauhkan hp nya, dia sangat malas untuk mengangkatnya saat ini, bahkan Andy hanya mengaktifkan speaker nya.

Sambungan telefon berdering, kemudian terhubung hingga terdengar suara.

"Halo."

"Mark, it's me Andy."

"Well, kebetulan kau menelfon ku, ada apa ??"

Andy mengeluarkan smirknya untuk sementara dan kemudian berbicara.

"Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, malam ini."

"Dan ini soal ??"




"Klaara."

💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫

Bersambung....

Oke, sampai disini dulu, karena adegan selanjutnya adalah pertarungan antara dua orang, dan tembak tembakan antara mafia.

Sengaja di buat pendek, biar besuk bisa di buat panjang.

Aysa : alasan, bilang aja kehabisan ide.
Author : berisik.

Oke lupakan dialog dia atas, karena author sedang stress, penghibur di kala stress...

Oke sampai disini dulu semuanya...

Byee

My Love Wild StoryWhere stories live. Discover now