fifteen

17K 616 21
                                    

Warning !!!!

18 ++++

"Hmmmph....ah...."

Gadis itu sudah beberapa kali mengigit bibirnya sendiri, menahan setiap desahan dan geraman nikmat yang keluar dari mulutnya itu. Dirinya tak kuasa menahan diri tatkala lelaki di atasnya ini terus mencium, menyesap, dan menggigit kecil lehernya membuat tanda kissmark disana.

"Akh.... S-stop...."

Tangan mungilnya menahan dada bidang itu untuk menjauh dan melepas gigitan di lehernya, tetapi tenaganya tak cukup kuat untuk menahan hasrat kekasihnya yang sudah di ujung tanduk itu.

"Never..."

Lelaki itu melepas gigitan tersebut, dan menyeringai menatap leher mulus kekasihnya yang sudah penuh dengan tanda kissmark akibat ulahnya itu, tak berhenti sampai disana matanya kemudian turun hingga terpampang lah dua bulatan besar tanpa kain yang menutupi nya, menjadi bagian kesukaan nya.

"How big you have, baby..."

Tangan lelaki itu memainkan kedua dada besar kekasihnya dengan lembut, meremas nya, menekan dan merabanya. Membuat si empunya mendesah tak karuan, rambutnya berantakan. Ingin rasanya gadis itu mendorong lelaki itu, dan memarahinya, karena meluangkan nafsu di waktu yang salah.

Gadis itu begitu lelah dengan segala pekerjaan nya, dan di malam inipun dia harus melayani nafsu kekasihnya yang membludak hingga mendorong gadis itu ke atas ranjang. Tetapi rasa kesal, dan emosinya hilang saat kekasihnya menyentuh tubuhnya.

Salahkan lelakinya yang terlalu pintar mengetahui titik sensitif dan kelemahannya, atau salah gadis itu yang tak bisa menahan gairahnya saat lelaki itu menyentuhnya. Ah itu tidak penting lagi, yang terpenting baginya adalah kenikmatan setiap sentuhan manis sang kekasih nya itu.

Lelaki itu menyeringai saat gadis itu tidak lagi memberontak dan menunjukkan ekspresi memohon padanya, membuat nafsunya semakin meningkat drastis, di tambah rambut berantakan dan acak acakan membuatnya terlihat semakin seksi dan menawan.

Tidak puas hanya dengan kedua tangan, kini lelaki itu mendekatkan mulutnya ke arah dua payudara besar itu, dengan perlahan lidahnya kini mulai menjilat setiap kulit lembut di salah satu bulatan tersebut, tangan satunya meremas bagian bulatan lainnya, dan tangan satunya meremas bagian bawah gadis itu.

Gadis itu sedikit terlonjak, rasa geli, nikmat menjadi satu membuatnya semakin tak karuan. Tubuhnya sedikit menggeliat geli, tangannya menjambak rambut sang lelaki itu dengan lembut. Sementara sang lelaki itu semakin gencar menjilat, mengecup, dan menggigit lembut puting tersebut.

"Ah... Ehm... Geoo.... shhh...."

Tak peduli namanya di panggil, lelaki itu tetap saja melanjutkan aksinya. Yang mana membuat gadis itu semakin mendesah tak karuan, di tambah aksi lelaki itu yang menghisap lembut dadanya membuat gadis itu semakin melengkung merasa geli.

Tetapi kenikmatan itu harus terhenti, tatkala lelaki itu menghisap terlalu kencang sehingga terluka, dan menyebabkan gadis itu merasa kesakitan dan perih di sekitar dadanya itu..

"Geoo... Sakit...."

Lelaki itu, Aysa menghentikan aksinya tatkala mendengar rintihan kesakitan Ribkha, lelaki itu mulai melepas hisapannya dan menatap bagian dari gadis itu yang terluka dan bahkan mengeluarkan darah.

Tetapi memang dasarnya Aysa adalah seorang psikopat, bukannya merasa bersalah tetapi justru dia menyeringai licik menatap darah yang keluar dari organ tubuh favoritnya itu.

"Sorry.."

Bukannya mengobati luka itu, Aysa justru menjilat dan menyesap darah yang keluar, sembari tersenyum bangga dalam hati karena bisa merasakan cairan manis milik kekasihnya itu.

Mungkin jika aku menggigit nya, aku yakin pasti akan semakin banyak darah keluar dari sana pikir Aysa saat melumat puting merah muda itu. Tetapi Aysa berusaha menekan keinginan dan obsesi nya pada darah, dia tak mau di malam yang indah ini dia habiskan untuk menyakiti kekasih hatinya itu.

Aysa sedikit tenang saat menatap sekilas wajah Ribkha yang kini tidak lagi terlihat kesakitan, membuat lelaki itu menyeringai, oh mungkin dia akan membuat gadis itu tidak bisa jalan selama beberapa minggu ini.

_*****_

Sebuah lampu kelap kelip, musik yang begitu keras, dan bau alkohol tercium dimana mana, mungkin jika kalian orang yang alim, kalian akan menjauhi tempat iblis ini, tetapi tidak untuk beberapa orang yang justru asyik bergoyang dan menari gila di atas lantai, bahkan ada yang asyik bercinta di sana tanpa memperdulikan sekitar yang ramai orang.

Dan disinilah, seorang lelaki duduk di tengah sofa dan di kelilingi beberapa gadis yang menggoda rayu nya, dengan pakaian yang mengumbar dada besar mereka, pinggang kecil mereka, dan bagian belakang mereka yang begitu besar, bisa kalian bayangkan betapa ketatnya pakaian itu.

Lelaki itu menarik salah satu gadis jalang itu, dan mencium nya dengan penuh nafsu, membuat gadis lainnya berdecih kesal karena tidak berhasil menarik perhatian lelaki itu, segera beberapa dari mereka berlalu dari sana dengan menghentakkan kaki mereka ke lantai, sungguh tipe jalang yang begitu matre.

Sementara keduanya asyik berciuman, gadis itu dengan nakalnya mengalungkan tangannya pada leher lelaki itu, dan lelaki itu tampak membaringkan tubuh gadis itu di atas sofa dan berusaha menindihnya. Sungguh gila, apa mereka mau berhubungan di tengah tengah keramaian orang yang menari dengan musik yang bisa menulikan setiap telinga yang mendengar.

Oh lupakan, mereka dalam kondisi alkohol yang tinggi, dan (mungkin) tidak sadar dengan apa yang mereka perbuat.

"Ehem !!! Mr. Richman, can we talk ??"

Ujar seseorang membuat keduanya terdiam, dan menghentikan aksi mesum mereka, keduanya menoleh ke arah siapa yang berbicara kepada mereka, terlihat seorang lelaki berdiri di depan mereka, meminta waktu untuk berbicara, ehm maksudnya berbicara dengan lelaki itu bukan dengan jalang itu.

Lelaki itu, Andy Richman mengangguk, meski dalam hatinya mencibir kedatangan lelaki yang justru menganggu nya saat ini. Oh tidakkah dia tahu, lelaki ini sudah begitu bernafsu dan dengan sekali ucapan dia menghancurkan kesenangannya itu. Dengan terpaksa Andy memaksa gadis itu pergi dari sana.

Dan seperti biasanya tipikal gadis jalang, gadis itu mengeluarkan ekspresi cemberut, dan menatap tajam lelaki yang sudah menganggu pekerjaan nya, dengan sekali hentakan kencang di lantai, gadis itu berlalu dari sana.

Andy segera menatap datar kepada lelaki yang sudah datang di hadapannya, dan duduk di depannya itu. Ada keinginan untuk menembak dan membunuh lelaki itu, tetapi dia urungkan. Dia tak mau membuat kekacauan di Italia, dengan berita seorang pria bermarga Richman melakukan penembakan di salah satu bar di Italia.

Oh mungkin Andy akan langsung di pecat menjadi keluarga Richman jika sampai itu terjadi, bahkan mungkin ayahnya tidak akan mengakui nya sebagai putranya lagi dan membuangnya dengan kejam.

"Angin apa yang membuatmu terbang kemari, dan menganggu malam ku yang indah ini, Mr. Havenna ???"

Andy sengaja menekan marga nama lelaki itu, untuk mengungkapkan kekesalannya. Dia tidak pernah menganggu Aysa yang akan mendesah ria dengan sang kekasih, tetapi kenapa untuk giliran Andy, selalu saja ada halangan nya ?? Mungkin Andy harus berfikir mencari kekasih yang akan dia ajak berdesah ria, agar tidak ada yang menganggu nya lagi.

"I need talk with you."

"About ??"

Lelaki itu terdiam, kemudian mengeluarkan seringaian licik miliknya.






"I want be your partner."

💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫

Bersambung....

Kayanya aku terlalu lama update, jadi aku gak akan ngasih janji untuk update nya, karena aku sendiri masih butuh beberapa referensi cerita lain.

Dan aku mau tanya, bahasanya terlalu kasar gak sih ??

Atau seharunya aku sensor aja ??

Yah cuma itu aja, note dari author nya.

Byeee...

My Love Wild StoryWhere stories live. Discover now