seventeen

14.9K 512 14
                                    

"APA ?! KAU BERCANDA, KAN ?!"

Sebuah teriakan terdengar dari suatu ruangan berbentuk persegi, yang di isi oleh dua orang yang saling duduk berhadapan dengan meja sebagai penengah nya, salah satu dari mereka menampakkan wajah shock dan terkejut, sementara yang satu menampilkan ekspresi datar nya.

"Aku tidak bercanda, dan aku yakin ini kesempatan yang bagus untuk kita." Ujarnya dengan datar.

"Tapi bagaimana bisa, kau mempercayai nya begitu cepat ?! Dan kita tidak tahu, niat apa yang ada dalam pikirannya untuk melakukan kerjasama ini." Ujar lawannya menjawab dengan setengah kesal.

Sementara lawan bicaranya hanya tersenyum miring melihat partner nya begitu emosi saat mendengar apa yang terjadi kemarin malam, dimana dia menerima Mark Havenna sebagai partner nya, dan tentu saja partner nya yang satu ini, Aysa marah besar.

Andy sudah tahu, jika kedua orang ini adalah musuh bebuyutan abadi di Italia, tapi entah kenapa dan apa rencana yang dia rancang sehingga membuat kedua musuh bebuyutan ini justru menjadi partner kerja nya.

Bahkan Andy hanya menjawab dengan santai saat Aysa terlihat bertanya padanya dengan nada ketus, nada tinggi, bahkan sedikit membentak nya. Andy paham kebencian Aysa terhadap Mark, tapi apa boleh buat. Demi rencana yang dia susun matang matang, dan menjadikan Mark sebagai partner sangat membantu rencananya itu.

"Sudahlah, aku akan pastikan tikus itu tak berulah, jadi kau jangan khawatir." Ujar Andy.

"Yeah, aku benar benar merasa lega sekarang." Ujar Aysa dengan nada ketusnya dan ekspresi nya yang sinis.

Tiba tiba saja pintu ruangan terbuka dan menampilkan seseorang disana, membuat Andy tersenyum miring menyambutnya sementara Aysa menahan diri agar tidak mengeluarkan umpatan manisnya saat melihat seorang Mark Havenna berada di depan pintu dan berjalan masuk.

"Apa aku melewatkan sesuatu ??" Tanya lelaki yang baru saja datang itu pada kedua orang yang duduk di kursi tersebut.

"Tentu saja tidak...." Ujar Andy yang menggantungkan ucapannya sembari melirik ke arah Aysa yang kesal, "...benar bukan, Aysa."

Andy sengaja menekan nama Aysa saat menatap ke arah lelaki yang duduk di seberangnya itu, memberikan kode padanya untuk segera memainkan perannya.

Aysa berdehem sejenak menetralkan suasana yang ada disana, sebelum memberikan senyuman palsu nya pada Mark, dan berbicara dengan nada manis yang dibuat buat olehnya.

"Tentu saja, dan.... Welcome, Mr. Havenna. " Aysa sengaja menekan namanya dengan nada penuh kebencian tersirat disana.

Namun tak dapat di pungkiri jika Aysa dan Andy adalah aktor terhebat dalam melaksanakan misi mereka. Bahkan mereka bisa berubah menjadi teman yang sangat baik dan kemudian menusuk musuhnya dari belakang saat sedang lengah.

Dan bisa saja kali ini, Mark yang akan jadi korban kedua mafia gila tersebut, atau justru Mark yang akan menghancurkan mereka berdua. Entahlah yang jelas hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaan itu.

_*****_

"Geoo... Ada apa ?? Kenapa kau kelihatan marah sekali ??"

Ribkha bertanya dengan penuh rasa penasaran, pasalnya kekasihnya itu menampilkan suasana yang buruk sejak kepulangan dari meeting spesial nya dengan Andy. Hingga saat ini tak ada suara apapun yang keluar dari mulut lelaki mafia tampan tersebut, hingga Ribkha sendiri yang harus bertanya padanya, atau jika tidak mungkin bisa seharian penuh Aysa akan puasa bicara pada nya.

"Tidak ada." Ujar Aysa masih dengan nada datarnya, dan itulah jawaban yang selalu keluar dari mulutnya saat seseorang menanyakan ekspresi menakutkan nya itu.

My Love Wild StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang