Twenty seven

11.7K 502 25
                                    

"AYSA ?!!!!"

Sementara lelaki itu hanya memandang sebal ke arah keduanya, membuat Andy memandangnya tidak percaya bahkan Enanka pun berekspresi sama.

"Apa yang kau lakukan disini ??"

"Hey, seharunya aku yang bertanya, sedang apa kalian disini ?! Menghancurkan rencana ku saja." Ujar Aysa dengan nada kesal, sembari mencoba bangkit dengan bantuan uluran tangan Andy.

Aysa bangkit berdiri dan menggenggam lengannya yang terluka yang mengeluarkan darah, tetapi kedua orang itu masih terdiam di tempat menatapnya dengan tatapan tak percaya ke arahnya.

"Berhenti menatap ku seperti itu !!" Ujar Aysa kesal menatap kedua orang yang justru tidak bergerak ataupun mengambil inisiatif untuk menolongnya.

"Bisakah kau jelaskan semua ini, Mr Georgeo ??" Ujar Andy menatap tajam ke arah Aysa.

_****_

Saat ini ketiga orang itu, Enanka, Aysa, dan Andy sedang berada dalam satu mobil, Aysa belum mau menceritakan semuanya, sampai mereka tiba di markas rahasia Aysa.

Aysa sengaja membawa kedua orang itu ke markasnya, dengan upaya agar tidak ada seorang yang mendengar atau mengetahui pembicaraan mereka, lagipula musuh mereka seorang mafia yang memiliki beberapa mata mata disini. Jadi tidak sembarang tempat bisa mereka gunakan untuk membicarakan rencana.

Tidak lama mobil mereka sampai di sebuah rumah tua, kalau dari luar terlihat seperti rumah angker yang sudah ribuan tahun tak terpakai.

"Kau yakin ini lokasinya ??" Tanya Enanka tak percaya menatap rumah tua itu sebagai markas rahasia mafia, bahkan bisa di bilang lokasi itu lebih cocok untuk acara uji nyali saat malam hari ketimbang menjadi tempat markas.

"Well, sebaiknya kita kemari saat malam hari, dan jangan lupa lilin, dan kamera. Aku yakin akan banyak penampakan di sini." Ujar Andy dengan nada humor dan sindiran disana.

Aysa hanya memutar matanya malas, segera dia keluar dari mobilnya diikuti oleh keduanya yang turun dari mobil. Dan melangkah menuju rumah tua itu.

Keduanya terkejut melihat seorang gadis keluar dari sana, saat Aysa berada di depan pintu, mereka mengenali gadis itu sebagai Jennyfry Cadenza, yang langsung memeluk dan menatap Aysa penuh khawatir.

"Ada apa dengan mu ?? Kau baik baik saja ?? Kenapa dengan lengan mu ??" Tanya Jennyfry bertubi tubi saat melihat keadaan Aysa yang tampak sedikit berantakan, bahkan tanpa topeng yang selalu dia gunakan selama ini.

"I'm fine babe, don't worry.."

Aysa tersenyum di sela sela kesakitan nya, Jennyfry pun baru menyadari keberadaan Andy dan Enanka di belakang Aysa, beruntung gadis itu belum sempat memeluk dan mencium Aysa, mungkin mereka akan menjadi tontonan yang menyenangkan bagi kedua saat ini.

"Oh ada tamu, masuklah, aku akan buatkan teh untuk kalian semua, dan kotak P3K untuk Georsa.." ujar Jennyfry yang mengundang keterkejutan Andy dan Enanka saat gadis itu memanggil Aysa sebagai Georsa. Kedua nya sontak menatap Aysa meminta penjelasan, sementara Aysa hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sepertinya ini akan menjadi awal cerita yang panjang untuk keduanya.

"Ehm baiklah Jenny, masuklah dulu..." Ujar Aysa dengan nada menyembunyikan rasa gugupnya, well setelah ini dia akan menjadi seorang narasumber bagi kedua wartawan di depannya.

Jennyfry pun masuk ke dalam, Aysa kemudian menyuruh keduanya masuk ke dalam dan....

Kedua orang itu ternganga saat melihat isi yang tidak sesuai dengan keadaan di luar. Memang dari luar, rumah ini tampak kumuh, tua, dan seperti bangunan kuno untuk uji nyali, tetapi isinya tidak jauh berbeda dari rumah mewah meski dengan ukuran yang kecil, dengan lantai keramik putih, dinding berwarna hijau, sofa yang empuk dan lampu yang menghiasi nya.

Aysa pun duduk, dan melihat kedua temannya itu sedang memandang sekitar dengan rasa tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini.

"Duduklah, aku akan ceritakan semuanya." Ujar Aysa, membuat keduanya duduk berseberangan dengan Aysa dan menatap nya dengan sungguh-sungguh, dan penuh rasa penasaran tentang rencana asli Aysa.

Aysa menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya memulai bercerita.

"Malam sebelum peristiwa kecelakaan itu, aku tanpa sengaja mendengar pembicaraan Klaara dengan seseorang di balik tembok. Aku menguping pembicaraan mereka, dan aku menyadari rencana licik Klaara pada Ribkha. Saat itu aku ingin menghentikan rencananya, tapi pikiran ku mengatakan untuk mengikuti permainannya, karena dengan begitu aku yakin aku bisa tahu rencana asli Klaara." Ujar Aysa menceritakan semua peristiwa yang dia dengar dan dia lalui seorang diri, saat mengetahui rencana Klaara.

"Ku tebak, kau berhasil mengetahui rencana jalang itu ??" Tanya Andy dengan sedikit sinis saat menyebut jalang, memang gadis itu tidak lebih dari seorang jalang bagi Andy.

"Benar, saat tiga hari Ribkha koma, keadaannya semakin membaik, tetapi itu pula yang membuat Klaara semakin menjadi-jadi, sehingga aku harus menjaga Ribkha yang hampir di racun oleh Klaara."

"Biar ku tebak, kau berhasil mencegahnya ??" Tanya Enanka membuat Aysa mengangguk.

"Itu benar, beruntung aku dan Mark bisa-"

"Tunggu kau dan Mark ?!" Ujar keduanya terkejut saat mendengar Aysa menyebut nama Mark dalam rencananya itu.

"Well, yeah, aku dan Mark akhirnya sepakat membuat drama kematian Ribkha dan begitulah, aku merubah wajah Ribkha dan mengganti identitas nya menjadi Jennyfry." Ujar Aysa dengan nada santai.

Tiba tiba Jennyfry datang membawa beberapa gelas berisi teh hangat buatannya, dan menaruh di depan masing masing orang disana. Jennyfry memandang Aysa dengan tersenyum.

"Jadi kau memberitahu semua rencana mu, hmm ??"

"Yeah, kau tahu betul bukan, Aloo ??" Ujar Aysa dan mengedipkan matanya menggoda Jennyfry.

"Wait, kau tidak amnesia ?? Jadi kau ingat jika kau adalah Ribkha ??" Tanya Andy dengan nada tak percaya.

Jennyfry tersenyum ke arah Andy, "sebenarnya aku sedikit tidak mengingat tentang nama Ribkha, tapi Georsa ehm maksud ku Aysa memberi tahuku tentang identitas ku sebelumnya dengan nama Ribkha." Jelas Jennyfry sedikit ragu ragu.

Membuat keduanya terdiam untuk beberapa saat, memang mereka sudah mewawancarai Aysa, tetapi ada beberapa hal yang masih membuat mereka yakin jika ada rencana yang dia sembunyikan dari mereka.

"Oh iya, aku mau tahu tentang rencana mu tadi ?? Dan soal nama 'Georsa' itu ??" Tanya Andy dengan nada curiga di dalamnya.

Aysa tersenyum miring ke arah Andy,

"Nama identitas itu adalah rencana untuk menjebak Klaara dan.... Kalian, well bukan menjebak tapi menyembunyikan diri dari kalian, dan untuk rencana yang tadi...

Rahasia..." Ujar Aysa dengan senyuman misterius di dalamnya.

Membuat Andy mendesah kesal, mulai lagi jika Aysa menyembunyikan sesuatu darinya, pasti ada sebuah masalah besar yang mungkin tidak akan pernah mereka ketahui. Entah kenapa sahabat partner nya itu sangat senang bermain secret disana.

Tetapi Andy berharap itu tidak akan mempengaruhi perusahaan mereka, dan kerjasama mereka.

Semoga saja.

💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫💓🔫

Bersambung...

Untuk kali ini agak pendek, tapi paling enggak rasa penasaran kalian sudah terjawab, meski hanya sebagian.

Sampai disini dulu ceritanya....

Byeee

My Love Wild StoryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant