Fifth

50K 1.1K 24
                                    

"Alo... Babe..."

Ribkha hanya bisa menghela nafas nya, dia harus menahan rasa kesal dan nafsu nya, setiap Aysa memanggil namanya dengan nada bergairah miliknya, di tambah panggilan baru bagi nya yaitu Alo.

"Hmm ??" Ribkha menolehkan kepalanya ke arah Aysa dengan terpaksa, padahal di depan banyak dokumen pekerjaan yang menanti nya, tapi apa daya Ribkha jauh lebih takut dengan pria di sebelahnya itu. Lagi pula mengacuhkan pekerjaan tidak akan membuat dia mati, daripada mengacuhkan psikopat di sebelahnya ini.

"I want you tonight, Alo..."

Ribkha dapat melihat nafsu besar di mata Aysa, seakan benar benar menginginkan gadis mungil itu. Tangan Aysa mulai meraih pipi gadis itu, tangannya menelusuri wajah gadisnya, sementara sang pemilik wajah hanya bisa memejamkan matanya, merasakan belaian lembut di wajah nya itu.

Tapi....

Tok... Tok... Tok...

"Oh shit !" batin Aysa memaki suara ketukan yang begitu mengganggu waktu nya dengan gadisnya itu, tapi Aysa ingat jika mereka sedang berada di kantor, segera Aysa sedikit menjauhkan kursi nya dari Ribkha.

"masuk !" ujar Aysa dengan sedikit ketus, membuat gadis di depan pintu pun kemudian membuka pintu dan hanya memasukkan kepalanya saja.

"tuan, ada seseorang yang ingin menemui anda." ujar gadis itu.

Aysa mengangguk, "suruh dia masuk."

Gadis itu mengangguk, dan segera menutup pintu nya lagi, sementara Aysa sedang asyik membaca dokumen di depannya, dan Ribkha yang melanjutkan pekerjaan nya, itu artinya beberapa menit atau bahkan jam kedepan Aysa tidak akan mengganggu nya.

"lama tak bertemu dengan mu, Mr. Georgeo." ujar seseorang di pintu, membuat Aysa segera menoleh menatap nya dan mengeluarkan senyuman sinis miliknya, sementara Ribkha pun ikut menoleh dan dalam hatinya dia bertanya tanya siapa dia.

"yeah, aku juga tak pernah berjumpa dengan mu, Mr Richman." ujar Aysa membuat lelaki yang sedari tadi berdiri di depan pintu terkekeh dan mulai berjalan mendekati Aysa.

"well... Tidak perlu berbasa basi lagi, kau pasti tahu kedatangan ku kemari, bukan ?" tanya lelaki itu dengan menaikkan satu alisnya, seolah memberikan kode pada Aysa, sementara lelaki itu tersenyum miring dan mengangguk.

"Yah, tidak perlu di perjelas, aku tahu keinginan mu kemari. Andy." lelaki itu, Andy Richman.

Jangan tanya dia siapa, dia adalah lelaki asal Amerika yang kemudian menjadi mafia terjahat, terkejam, dan terlicik di Rusia. Ayah Andy menjadi pemilik perusahaan terbesar di Rusia. Tidak heran, Andy bisa melancarkan perdagangan haram nya, dengan posisi nya sebagai putra, Roy Richman.

Ekspresi Andy berubah tatkala melihat gadis di sebelah Aysa, yaitu Ribkha. Tatapan kejam dan bengis nya berubah menjadi tatapan heran dan penuh tanda tanya, pasalnya jika Aysa sudah bertemu dengan Andy, lelaki itu pasti akan mengusir siapapun yang berada di dekat mereka, entah itu OB, atau hanya pengantar kopi biasa.

Tetapi mengapa, Aysa membiarkan gadis itu ?? Siapa dia ?? Di saat Andy tengah bertarung dengan pikiran nya sendiri, tiba tiba...

"dia adalah Ribkha Alodie, sekretaris ku sekaligus kekasih baru ku." ujar Aysa seolah memahami pertanyaan Andy, tanpa lelaki itu harus mengucapkan melalui mulutnya.

Andy mengangguk, dan hanya menjawab dengan Oh. Sementara, Ribkha menyembunyikan pipi merona nya, saat Aysa menyebutnya sebagai kekasih. Oh seperti nya Ribkha masih malu untuk mengakui akan hal tersebut, dia masih belum mempercayai ucapan Aysa.

"kau sudah punya yang baru ?? Bagaimana dengan barang lama mu ??" tanya Andy dengan memberikan seringai licik nya, dan memberikan kode pada Aysa, bahwa yang di maksud 'barang' bukanlah benda mati.

"aku akan segera membuang nya, lagipula barang yang sudah lama, tidak di perlukan lagi, bukan ?!" ujar Aysa membalas dengan senyuman miring nya itu, membuat Ribkha bertanya dalam hati, tapi ya sudahlah itu bukanlah tugasnya dan tidak baik jika Ribkha mencampuri urusan di luar tugasnya itu.

"dari dulu kau tidak berubah, Oh ya, seperti biasa, aku ingin tahu apa kau masih memiliki obat ajaib itu ?? Aku baru saja menerima barang yang sama dari Amerika, dan rencananya mau aku perluas perdagangan nya di Eropa. Jadi, bagaimana ??"

"negara apa saja yang kau incar ??"

" Hmm... US, Turki, Perancis, Jerman, Polandia, dan Spanyol."

"hanya itu ??"

"tidak, rencananya mau aku perluas lagi, hingga negara di Asia. Namun menguasai negara di Asia cukup mudah, jadi aku ingin mengendalikan beberapa negara tertinggi terlebih dahulu." ujar Andy.

"Perancis ?? Oh kau tahu, polisi disana cukup cerdik untuk di tipu ataupun di bayar." ujar Aysa menatap Andy dengan tatapan ragu.

"Oh, kurasa kau harus ingat kata kata ku, secerdik cerdik nya tikus, tidak akan bisa menandingi seekor ular, benar kan ??" ujar Andy menaikkan satu alisnya membuat Aysa terkekeh.

Dan Ribkha sedari tadi gadis itu mendengarkan percakapan keduanya, ada rasa takut saat mendengar ucapan mereka yang mengandung makna berbeda dari kata kata mereka, takut ?? Bisa di bilang begitu, Ribkha baru saja mendengarkan rencana licik dari kedua mafia di sebelahnya.

***

Waktu menunjukkan pk 07.00 PM, jam dimana semua karyawan serta pekerja mulai pulang ke rumah masing masing dan beristirahat, begitu pula dengan Ribkha, yang segera memasukkan semua dokumen ke dalam laci mejanya, dan Aysa lelaki itu juga sama membereskan beberapa dokumen dari mejanya, dimana lelaki tadi ?? Andy ?? Tentu saja dia sudah pulang sejak siang tadi, dia tamu tidak mungkin akan bertamu sampai malam hari.

"wanna dinner, Aloo ??" tanya Aysa sembari berbisik di telinga Ribkha, segera gadis itu mengangguk, kemudian menoleh ke arah Aysa.

"kita akan makan dimana ??"

"terserah kau saja, Aloo... Kau mau apa pasta, spaghetti, atau pizza ??"

"spaghetti it's not bad."

"okey. C'mon."

Aysa menggandeng tangan Ribkha, membuat keduanya mendapat tatapan heran dan penuh bertanya dari para karyawan di perusahaan tersebut, pasalnya Ribkha adalah sekretaris baru, dan Aysa sudah memperlakukan nya layaknya kekasih. Hey mereka belum tahu apa yang terjadi di antara mereka,  terutama saat malam pertemuan mereka.

Setelah sampai di parkiran, Aysa segera menekan tombol di remote, dan keduanya segera masuk. Yah, Aysa bukan pria romantis yang akan membukakan gadis itu pintu mobil, jadi jangan mengharap hal yang berbau romantis pada Aysa.

Aysa segera menyalakan mobil nya, dan mulai menjalankan mobilnya. Keduanya terdiam di perjalanan, Ribkha masih merasa canggung bila di dekat lelaki itu, dirinya belum terbiasa dengan lelaki dingin itu.

Ya, bayangkan saja kalian satu mobil dengan lelaki yang datar, dingin, dan tatapan tajam serta senyuman miring terkadang menghiasi wajahnya, apa kalian akan berani mengajak nya berbicara ?? Kurasa tidak.

"Aloo..."

"Hmm  ??" Ribkha menoleh menatap Aysa, akhirnya lelaki itu mulai mencairkan suasana yang begitu dingin ini.

"Bagaimana jika kau bertemu dengan wanita yang ternyata mantan kekasih ku, apa kau marah ??" tanya Aysa, dan itu membuat Ribkha diam seribu bahasa.

Bagaimana ini ?? Apa yang harus dia jawab ?? Cemburu ?? Oh ayolah, Ribkha belum pernah merasakan cemburu, bahkan Ribkha belum pernah merasakan cinta dan kenyamanan sebelum nya, apalagi cemburu.

" en... Entahlah..."

"apa kau akan cemburu ??"






💗🔫💗🔫💗🔫💗🔫💗🔫💗🔫💗🔫

Yah udah bersambung aja...

Hahahaha gimana gimana ?? Kira kira apa jawaban Ribkha ?? Cemburu gak nih ?

Eh btw, ternyata chapter ini gak ada adegan nya ya... Sabar sabar ntar aku buat di chapter selanjutnya.

Btw, vote komennya jangan lupa ya..

My Love Wild StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang