fourteenth

18.8K 675 14
                                    

Sebuah mobil putih terlihat memasuki area parkir di sebuah hotel, mobilnya perlahan memasuki halaman parkiran yang berada di dalam hotel bagian bawah. Tak perlu menunggu lama mobil nya terlihat sudah terparkir sempurna di antara deretan mobil lainnya.

Lalu pintu terbuka terlihatlah seorang gadis dan lelaki yang menggunakan jas resmi miliknya, siapa lagi kalau bukan Aysa dan Ribkha. Tanpa mereka sadari jika seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan, seorang dengan seringai liciknya, dan berbicara dengan temannya melalui telefon di tangannya.

"Aku melihat mereka, sekarang apa rencana kita ??"

"Ikuti mereka."

"Lalu ??"

"Apalagi bodoh !!! Rekam apa saja yang kau dengar dari mereka !"

"Bodoh !!! Kau mau aku merekam adegan 'itu' mereka ?! Aku tidak mau menjadi sutradara film porno !!!!"

Teman nya yang berada di telepon hanya bisa menghela nafas kesal, oh temannya itu bodoh sekali, kenapa pikirannya selalu berkaitan dengan berbagai hal mesum ?!

"Kau yang bodoh !!! Aku hanya butuh informasi mereka, sekarang cepat ikuti mereka !!!"

"Ya."

Seorang itu geram, menutup telfonnya dan menatap kedua orang yang dia amati, dan terlihat keduanya sudah masuk ke dalam lift, dengan berat hati dia mengikuti keduanya dengan menggunakan lift sebelah nya yang terbuka lebar, oh dia tidak perlu repot repot mengejar lift satunya, karena dia sudah mengetahui dimana kamar Aysa dan Ribkha berada, sungguh mafia yang cerdik, bukan ??

_*****_

"Kau masuklah dulu, aku harus menemui Andy sebentar..."

Aysa dan Ribkha kini berada di kamar bernomer 107, dan sepertinya Aysa sedang ada urusan penting dengan temannya itu, membuat lelaki itu terpaksa berpamitan sebentar pada kekasihnya, meski sebenarnya dalam hatinya dia tak sabar ingin segera menyerang kekasih nya di kamar, tapi ya sudahlah.

Lagipula Andy paling hanya sebentar berbicara dengannya, setelah itu terserah Aysa ingin melakukan apapun dengan Ribkha tanpa ada halangan sama sekali.

"Oh dia disini juga ??" Tanya Ribkha dengan sedikit rasa terkejut disana.

Aysa membelai rambut Ribkha sejenak, tersenyum pada kekasihnya itu, "ya, hanya satu hari ini."

Ribkha tersipu malu dengan perilaku Aysa padanya, membuat kedua pipi gadis itu memerah merona.

"Baiklah Aysa, aku masuk dulu."

Ribkha membalik badan hendak mendekati pintu kamar itu, sejenak tangan Aysa menghentikan Ribkha sejenak, dengan memegang tangan nya itu, sejenak Ribkha menoleh ke arah Aysa yang berada di belakangnya.

"I love you."

Sekilas Aysa mengecup bibir Ribkha membuat gadis itu semakin salah tingkah di hadapannya, Ribkha lalu memalingkan wajahnya pada lelaki itu, dan mulai masuk ke dalam kamar. Aysa menyeringai licik saat melihat wajah blushing, yang membuat pipinya memerah muda.

Sementara orang yang melihat mereka dari kejauhan, menyeringai licik mendengar ucapan mereka sedari tadi, sejenak pikirannya mulai connect dengan perintah temannya di telfon. Rupanya Andy juga berada di sana, otomatis Aysa dan Andy pasti akan membicarakan rencana mereka.

"Hmm... Jadi ini yang harus aku rekam, baiklah kita dengar apa yang akan dua serigala gila itu rencanakan."

_*****_

Lelaki itu pun mengikuti Aysa secara perlahan dan mengendap-endap, takut jika Aysa menyadari keberadaan nya, bisa bisa malam ini akan jadi malam terakhir nya untuk hidup.

My Love Wild StoryWhere stories live. Discover now