Sinopsis

595 40 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 23:30, Anis masih berkutat dengan laporan penjualan minimarketnya. Hari ini akhir bulan, dia harus turun langsung mengawasi karyawannya melakukan stok opname dan memproses data agar bisa dilakukan mutasi stok pada bulan berikutnya.

Toko yang dirintisnya sejak awal masuk kuliah, kini sudah berkembang menjadi minimarket dengan jumlah karyawan sepuluh orang. Sikapnya yang luwes, ramah, dan tidak bossy membuat para karyawan betah dan sangat loyal padanya.

Siapa sangka, dibalik kesuksesannya, Anis harus melewati banyak ujian. Kemiskinan yang menemaninya sedari kecil, mengajarinya arti sebuah ketabahan dan perjuangan.

Semua berawal saat dia harus berpisah dengan adik kesayangannya 20 tahun yang lalu, dan juga kehilangan ibunya 10 tahun yang lalu.

Kini, dia ingin mencari adiknya, agar malam-malamnya tak lagi dihabiskan dalam tangis penyesalan.

🌸🌸🌸🌸🌸

Jam di dinding sudah menunjukkan angka sebelas saat perempuan itu mematikan laptop dan merapikan buku sketsanya setelah berkutat dengan desain Villa yang harus dia presentasikan besok pagi.

Klien kali ini benar-benar menantang sisi kreatifnya untuk bekerja lebih keras. Karena hampir setiap hari selalu ada perubahan desain yang disampaikan.

Beban pekerjaan berhasil membuat badan dan pikirannya lelah malam itu. Membuatnya malas untuk beranjak dari sofa tempat dia bekerja sejak selepas Mahgrib tadi.

Begitu merebahkan kepala, tidak membutuhkan waktu lama untuknya merengkuh mimpi. Meski dia tahu bahwa di dalam mimpi itu dia akan melihat sosok gadis kecil dengan rambut panjang yang menangis saat jari mereka terlepas.

Mimpi itu selalu datang setiap malam, semenjak mama mengatakan tentang dia. Si gadis kecil berbaju merah yang berlinang air mata.

Dua Hati [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang