Bab 11 - Pertemuan

145 22 0
                                    

"Assalamualaikum!"

Terdengar salam dari depan.

"Waalaikum salam." Tante Ratna melepas genggaman tangannya.

"Sebentar ya, Nis. Sepertinya ada tamu." Aku mengangguk singkat.

Aku melihat Andy turun. Dari bawah, aku seperti melihat malaikat tanpa sayap yang melangkah mendekatiku.

"Sudah salat, Nis? Jangan bilang kalau kalian asyik ngobrol hingga tak menghiraukan suara azan." Dia melotot ke arahku. Aku hanya mengedikkan bahu.

"Gimana lagi? Mamamu sepertinya tidak bisa berhenti bercerita." Dia tertawa mendengar alasanku.

"Yuk, kuantar ke kamar tamu. Kamu bisa shalat di sana, ada kamar mandinya juga, kok."

"Oke." Aku mengikuti langkahnya menuju sebuah ruangan di sebelah kanan ruang keluarga ini.

Seusai shalat, aku mengambil ponsel, mengecek notifikasi WA yang dari tadi kuabaikan.

[02/02 13:30] Mas Bram :
Assalamualaikum. Lagi dimana? Jangan lupa ama janji kita ya?

[02/02 13:45] Mas Bram : Kok ga dibaca sih?

Panggilan suara tak terjawab pada 13:47

Panggilan suara tak terjawab pada 13:55

[02/02 14:10] Mas Bram : Lagi di mana, sih? Susah banget di hubungi?

[02/02 14:15] Mas Bram : Anisaaaa ...
[02/02 14:15] Mas Bram : Jawab, Sayang ...
[02/02 14:15] Mas Bram : Jangan bikin aku galau, doong ....

Panggilan video tak terjawab pada 14:30

Panggilan video tak terjawab pada 14:31

Panggilan suara tak terjawab pada 14:33

Panggilan suara tak terjawab pada 14:35

[02/02 14:37] Mas Bram : Sayangku, cintaku, please dooong ... jawab aku! Kamu di manaaa ....?!

[02/02 15:00] Mas Bram : Sekali lagi kamu tidak angkat panggilanku, aku ke tempatmu sekarang!!

Panggilan suara tak terjawab pada 15:01

Panggilan suara tak terjawab pada 15:05

Panggilan suara tak terjawab pada 15:06

[02/02 16:25] Mas Bram : Aku sudah di minimarket. Dan Agung bilang kamu pergi bersama seorang laki-laki. Di mana kamu?!! (Emot marah)

Ya Allah ... aku lupa mengubah setting silent pada ponselku. Pantas dari tadi tenang saja.

Segera kupencet dial pada ponselku.

Calling Mas Bram ....

"Assalamualaikum," salamnya terdengar seperti menahan geram.

"Waalaikumsalam. Maaf, Mas. Aku lupa merubah setting silent di ponselku."

"Kamu ... baik-baik saja, kan?" Kali ini suaranya terdengar khawatir.

"Iya, aku baik-baik saja."

"Di mana kamu? Aku jemput, ya?"

"Yakin? Jauh, loh, dari lokasi Mas Bram saat ini."

"Sejauh apa pun, aku tak peduli. Aku rela menghampirimu di manapun kamu berada."

Degg! Ngomong apa, sih, nih orang? Sukanya ngegombal aja. Untung aku orangnya tahan banting, tidak mudah tergoda rayuan lelaki buaya darat.

"Hah? Ngaco aja. Aku di perumahan Graha Family. Nanti aku share lokasi tepatnya."

Dua Hati [Complete]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora