Prolog (Jin)

4.7K 413 5
                                    

Kim SeokJin, 27 tahun, bisa dibilang mahasiswa abadi di fakultas Perfilman. Bukan karena dia kurang pintar bukan.. dia hanya malas untuk menggarap skripsinya.

"hidup gue udah bahagia tanpa harus mikirin skripsi Yoon, kalopun gue gak jadi wisuda atau malah di DO ya gak papa, lagian kan gue punya cafe sendiri, masih bisa makan tanpa harus ada title sarjana di nama gue", gitu katanya setiap di ingatkan masalah skripsi oleh teman kampus sekaligus rekan kerjanya di cafe.

Yoongi pun bingung dengan jalan fikiran Seokjin ini, padahal dia pintar dan tinggal selangkah lagi wisuda tapi sifat malasnya itu yang susah dilunturkan walau pake Vanish sekalipun.
Entah sudah berapa puluh kali dia menegur Seokjin, tapi tetap saja begitu. Sampai-sampai dia malas untuk menegurnya lagi.

Seokjin ini primadona, fansnya dari berbagai kalangan, dari laki-laki hingga perempuan, adik tingkat hingga kakak tingkat, sampai beberapa dosenpun ada yang secara sukarela ingin membuatkan Seokjin skripsi asalkan Seokjin mau menjadi 'seseorang' untuk dosen tersebut.

Tapi Seokjin being Seokjin yang selalu menolak dengan caranya.
"Gue tau elo suka sama gue.. tapi gue lebih suka coklatnya daripada elo, gue terima Coklatnya aja ya.. tapi sebagai gantinya lo boleh ko foto sama gue buat kenang-kenangan", ini jawaban untuk sesama mahasiswa.

"Aduh.. gimana ya... saya belum pengen wisuda pak/bu, nanti kalo saya wisuda bapak/ibu kan gak bisa liat saya lagi soalnya saya langsung ke jepang nyusul kakak saya disana... maaf ya pak/bu lain kali aja skripsinya, 😗", nah.. kalau ini jawaban Untuk para dosen yang ingin membuatkannya skripsi biar pas lulus langsung di nikahin.

Dan tak jauh pula seperti Namjoon, bukannya malah berkurang korban bucin Seokjin bertambah seiring berjalannya waktu.
Cafenya juga ramai dipenuhi korban bucin Seokjin dengan alasan ingin menghilangkan penat di kampus dengan minum Kopi. Padahal itu cuma modus biar bisa liat keindahan Seokjin. Dan itu makin meyakinkan Seokjin untuk tidak mengerjakan skripsinya dan melanjutkan bisnis cafenya.

"Hyung.. ada yang ninggalin ini di mejanya", Yoongi menyodorkan secarik kertas kepada Seokjin yang sedang berkutat dengan kopi-kopinya.

"Apa?", saut SeokJin.

"Baca aja.. gue mau beresin meja 20",

Lalu Seokjin pun mengambil kertas berwarna merah muda itu dan membacanya.

"Jangan kerja terlalu keras.. saya takut kamu sakit dan saya gak bisa liat kamu lagi"

-corner of love

"Apaan deh, gak jelas nih manusia", kata Seokjin dan setelahnya kertas itu ditaruh didalam laci bersama dengan kertas-kertas merah muda lain yang berasal dari orang yang sama.




SELESAI PROLOGNYA..

gue gak tau kenapa prolog ke-2 selalu lebih panjang dari yang pertama. Aku terheran-heran.

Semoga kalian menikmati gula kehidupan ini..

Sampai jumpa di Chapter 1..

Nonok Oyo

KITA [NamJin]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt