06. Kejar-kejaran

2.1K 259 35
                                    

AGU KEMBALI 🌚

📩Yoongi

Hyung..
Jangan pulang

Seokjin sangat hafal diluar kepala maksud dari chat itu, ketika Yoongi nge-chat dia kaya gitu berarti ada antek-antek bokapnya di luar Flat mereka.

Sumpah ya Seokjin capek, harus berapa kali lagi dia pindah-pindah flat. Ini udah yang ke-5 kali dia pindah, dan sepertinya dia harus pindah kepinggiran kota aja biar susah dicari sama bokapnya.
Tapi kalo pindah ke pinggiran kota, cafenya gimana? Di tutup gitu? ya kali. Terus kalo cafenya tutup dia makan dari mana? Bayar listrik, gas, air darimana? Ngutang gitu?.

"..jin? Seokjin?",

"Hah?! I-iya?",

Berapa lama Seokjin melamun?
Seokjin lupa kalau dia masih didalam taxi bersama Namjoon.

"Tadi pak supirnya nanya, tujuan kita kemana?", lanjut Namjoon.

"Kemana aja terserah", jawab Seokjin singkat. Seriusan, kepalanya mendadak pusing kalo udah berurusan sama bokapnya.

"Rumah kamu dimana? Biar diaterin aja, kayanya kamu sakit", tawar Namjoon ketika melihat Seokjin beberapa kali memijat pelipisnya. Sekalian modus nyari tau alamatnya Seokjin biar enak pas ngapel. Uhuy

"Jangan. Disana lagi banyak suruhan bokap gue", Yah... gagal dapet alamat rumah :'(

"Terus kemana? Cafe?",

"Jangan! Pokoknya jangan 2 tempat itu",

"Terus?",

"Rumah lo dimana? Ke rumah lo aja", jawab Seokjin acuh sambil mengetikkan pesan kepada Yoongi kalau hari ini dia tak pulang ke flat. Tanpa tahu kalau Namjoon sudah kena serangan jantung karena mulut Seokjin.

"Eum- ekhm.. ya-yaudah. Pak, ke Kompleks A Nomor 2 ya..", mungkin karena efek kaget, suara Namjoon seakan hilang saat akan bicara dengan Bapak supir taxi.

Mati Namjoon!
Dia lupa kalo di kamarnya banyak foto Seokjin.

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di salah satu rumah di Kompleks A yang katanya itu Rumah Namjoon.
Namjoon membayar terlebih dulu sebelum keluar taxi dan Seokjin menyusul dibelakangnya.

Namjoon mempersilahkan Seokjin masuk dan duduk di sofa ruang tengahnya lalu ia segera melesat kekamarnya dilantai 2 untuk menyembunyikan segala perkakas yang berhubungan dengan Seokjin.

Cklak!

"Mampus! Mampus! Mampus!", umpat Namjoon sembari berbisik agar tak terdengar dari luar.

Suara grasak-grusuk terdengar saat Namjoon memasukan beberapa bingkai foto dan juga beberapa poster besar Seokjin kedalam plastik sampah.

"Maafin saya Seokjin.. kamu gak bakal lama didalem sini", ucap Namjoon saat akan memasukan kantung itu kedalam lemari lama yang agak berdebu.

kita biarkan Namjoon bersenang senang dengan kegiatannya. Dan mari beralih kepada Seokjin yang terlihat mulai bosan di ruang tengah.

Sudah lebih dari 5 menit dan Seokjin masih harus menunggu.
Hey dia bosan dan Diam bukan gaya Seokjin.

Jadilah Seokjin berjalan mengelilingi ruang tengah, ia pandangi satu-satu perabotan Namjoon yang jauh sekali dari kata bersih. Debu dimana-mana dan Seokjin yakin Namjoon pasti jarang membersihkannya.

Ia melihat beberapa vas bunga kecil dan juga action vigure di sekitaran meja nakas TV.

"Oh? Dia ngoleksi kaws juga?", gumam Seokjin saat melihat 5 boneka kaws limmited edition tergletak di rak sepatu.

KITA [NamJin]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz