18. Apa Iya?

1.4K 165 13
                                    

Hai lagi.. ngaret lagi hehe 🙂

Kini Namjoon sudah di rumahnya yang kebetulan sekali masih cukup bersih, mungkin hanya perlu divakum dibeberapa titik sebelum ia istirahat dan bersiap ke pesta kecil-kecilan Seokjin sore nanti, ternyata dia diajak kesana juga dengan alasan Namjoon sudah membantu banyak untuk TA Seokjin.
Setelah selesai membersihkan rumah dan mandi Namjoon langsung melemparkan tubuhnya ke atas ranjang, rasa capeknya baru terasa saat ia selesai berganti pakaian setelah mandi air hangat barusan. Ia merebahkan dirinya dan sama sekali tak berniat untuk tidur, ia malah meraih ponselnya lalu membuka salah satu folder digaleri fotonya yang isinya adalah foto Seokjin yang ia ambil diam-diam selama mereka di ilsan. Beberapa kali senyumnya mengembang saat mengingat beberapa kejadian dibalik foto-foto itu, tak disangka ternyata selama 9 bulan lebih mengagumi akhirnya dia bisa sedekat ini dengan Seokjin.

Ini Antara dia beruntung atau malah buntung karena disaat bersamaan teror dari ayah Seokjin terus-terusan datang, Namjoon bahkan tau kalau dia dan Seokjin dikuntit sampai ke Ilsan oleh suruhan ayah Seokjin. Ia hanya tak mau Seokjin dan ayahnya berdebat lagi, maka dari itu dia memilih diam dan bersikap sewajarnya jika di luar rumah untuk berjaga-jaga kalau nanti ia melakukan hal yang tak wajar maka kesempatannya untuk dekat dengan Seokjin akan hilang begitu saja.

Kriririririring~
Kririririririring~

"Eungh~.. siapa sih?",

Seokjin menggeliat diatas ranjangnya meregangkan tubuhnya yang terasa kaku dan pegal, setelah Namjoon selesai membantunya memasukkan barang-barangnya kedalam kamar ia langsung menghempaskan tubuhnya keatas ranjang dan tertidur.

Ia raih ponselnya yang berdering, lalu mengangkatnya tanpa tau siapa yang memanggil.

'Halo hyung, udah siap?', tanya orang itu yang ternyata Adalah Jungkook.

"Eum.. ya. halo? Belom.. baru bangun",

"Kok belom?! Cepetlah woy 1 jam lagi mulai nih partynya",

"Berisik ah, bentar gue mandi dulu"-PIP~

Seokjin pun bersiap untuk mandi, pertama ia mengumpulkan nyawanya dulu, kedua ia kumpulkan niatnya sambil guling-sana guling sini di atas ranjangnya, setelah niat terkumpul ia bangkit dari ranjang dan meregangkan badannya lalu ia berjalan ke kamar mandi.

Setelah acara mandinya selesai ia berjalan ke lemari, mengambil baju apapun yang ada diatas tumpukkan lalu memakainya dengan cepat. Sudah prinsip hidupnya seperti itu, ia akan mengambil baju apa saja yang terlipat ditumpukkan paling atas, Lagipula baju apapun cocok dengannya.

📩Namjoon

Lo bisa jemput gue?
Send ✔

Seokjin mengirim chat pada Namjoon karena ia sedang malas menyetir, badannya masih pegal-pegal karena itulah dia malas.

Ping~

📩Namjoon

Bisa, mau berangkat sekarang?

Iya

Okay, saya kesitu sekarang

Ditunggu

Namjoon sampai di depan gerbang Seokjin 15 menit setelah pesan terakhir Seokjin diterima, mungkin sedikit terlambat karena ia memilih baju yang akan ia pakai ke pesta Seokjin karena gak lucu aja kalo dia ke pesta pakenya setelan jas, jadilah dia mengobrak-abrik isi lemarinya untuk mencari kemeja atau apapun yang cocok untuk kesana.

KITA [NamJin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora