20. Abang

1.2K 137 13
                                    

Hai.. aku kembali


Suasana kampus masih sama seperti hari-hari sebelumnya, teror-teror itu masih menghantui Seokjin setiap kali ia membuka loker tapi mau bagaimana lagi? Persiapannya harus 100 % kalau ia ingin pergi ke Ilsan lagi untuk menggarap filmnya.
Menurut saran Yoongi kemarin, Seokjin tak harus menaruh barang-barangnya di loker, Tugasnya ke kampus hanya untuk revisian dengan dosennya jadi tak perlu menaruh apa-apa lagi di loker.

Dan ya, 2 hari ini ia tak menengok lokernya sama sekali. Namun dari kejauhan sudah terlihat jelas kalau lokernya penuh, beberapa lembar kertas menyembul keluar dari sela-sela pintu lokernya dan beberapa lembar fotonya bersama Namjoon terpajang didepan pintu loker Seokjin.

Apakah ada yang menegur Seokjin tentang itu?

Ada. Banyak.

Tapi Seokjin memilih untuk tak peduli dan memfokuskan fikirannya pada satu hal yaitu 'wisuda'.

"Seenggaknya lo buang foto-foto di pintu loker lo, gak enak banget tau diliatnya hyung", Ucap Jungkook sembari mengunyah kentang goreng milik Seokjin.

Sekarang mereka sedang di kantin kampus, mengisi waktu luang dengan cemilan sambil menunggu panggilan dari dosen. Jungkook sendiri sedang menunggu jam kuliahnya yang ketiga, dosen mata kuliahnya yang kedua berhalangan hadir jadi dia memilih bolos ke kantin sambil ngemil dan kebetulan bertemu dengan Seokjin yang sedang mengerjakan skripsinya.

"Lu ngomong sama gue?", tanya Seokjin ketus.

"Kan gue lagi duduk sama elo, ya berarti gue ngomong sama lo lah", bisa aja balesnya.

Seokjin menutup laptopnya lalu menatap Jungkook tanpa minat, dia mendengus kecil sebelum mengemasi barang-barangnya lalu pergi meninggalkan Jungkook beserta kentang gorengnya yang tinggal setengah karena setengahnya sudah dicemili oleh Jungkook.

"Kenapa dah? Perasaan kemaren udah baik-baik aja", monolognya sambil lanjut ngemil kentang goreng.

"Anjir seret- Bu~! Es teh dong satu!",


Kring~

"Siang... Selamat datang di cafe worldwide handsome~", sapa Yoongi reflek tanpa tau siapa yang datang.

"Siang",

Yoongi menoleh dan mendapati Hyungnya berjalan lesu ke arah meja kasir.

"Kenapa? Ada masalah lagi? Sekarang apa lagi yang mereka kirim?", tanya Yoongi beruntun.
Bukannya menjawab Seokjin malah mem-pout-kan bibirnya sebelum mencebik malas.

Yoongi menghela nafas pasrah, hyungnya sedang dalam mood yang kurang bagus jadi pilihan amannya adalah diam dan simak saja apa yang akan hyungnya lakukan, nanti juga Seokjin akan menceritakan semuanya kalau nanti moodnya sudah membaik.
(Ini gue banget😂)

Tanpa banyak kata Yoongi berjalan menuju coffee maker dan mulai membuat cappucino kesukaan Seokjin.
Disela kegiatannya menunggu cappucinonya jadi Yoongi tiba-tiba teringat pesan dari Kibum semalam. Kata Pak Kibum abangnya Seokjin pergi lagi dari rumah, entah ia pergi kemana tapi pak Kibum yakin kalau Seojong pasti balik ke Korea untuk menuin Seokjin.

Apa mungkin mood Seokjin yang berubah-ubah ini ada hubungannya sama perginya Seojong?

Ting~

Yoongi terperenjat saat mendengar alarm oven berbunyi nyaring, membuatnya sadar dari lamunan tentang abang Seokjin barusan.

Buru-buru ia mengeluarkan cookies yang baru matang itu lalu menaruhnya diatas meja, lalu melanjutkan kegiatannya meracik cappucino untuk Seokjin sembari memikirkan kemungkinan apa saja yang akan terjadi jika Seojong benar-benar kemari.
Entah ini hanya perasaan Yoongi saja atau memang benar fakta, namun jika dilihat dari sudut pandangnya hampir seluruh anggota keluarga Seokjin ini suka sekali nekat melakukan apa yang mereka suka tanpa memikirkan dampak jangka panjang. Contohnya Seokjin, yang rela kabur-kaburan dari ayahnya demi bisa mandiri di negara orang. Membangun cafe sendiri dari sisa biaya kuliahnya yang tentu saja itu dari ayahnya, lalu mogok kuliah selama 4 tahun bahkan rela jika dirinya didropout begitu saja tanpa berfikir kalau ayahnya bisa menyeretnya kapan saja dari sini.

KITA [NamJin]Where stories live. Discover now