12. Two of us

1.9K 209 4
                                    

Cuaca cerah hari ini, matahari tak malu menampakkan sinarnya tapi sialnya angin enggan datang menyapa. Jadinya? Ya panas + gerah. Itu yang di rasakan Seokjin serta Namjoon setelah 5 menit dia berjalan menyusuri Ilsan Lake Park untuk mencari tempat shoot.

Mereka mencari tempat untuk duduk sekaligus berteduh dari panas matahari, Diperjalanan masuk taman Seokjin mengeluh kesal karena lupa memakai sunblock. Seokjin pikir cuaca siang ini akan sama seperti tadi pagi, sejuk dan banyak angin. Namjoon pun sama, ia bahkan memakai celana jeans selutut karena ia mengira bahwa siang ini tak akan sepanas ini, betis dan lututnya serasa dibakar saat ini.

 Namjoon pun sama, ia bahkan memakai celana jeans selutut karena ia mengira bahwa siang ini tak akan sepanas ini, betis dan lututnya serasa dibakar saat ini

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

(Kira-kira begini stylenya si mas Namjoon)

Saat menemukan kursi panjang dibawah pohon beringin yang cukup besar mereka langsung berlari dan ambil duduk disana sembari mendesah lega.

"Leher belakang gue serasa dipanggang anjir", keluh Seokjin sambil mengusap tengkuknya yang panas terbakar matahari

Namjoon yang duduk disebelahnya menoleh lalu melirik tengkuk Seokjin yang berwarna merah itu. Bahkan warna merahnya sudah menjalar ke telinga dan ke wajah Seokjin.

"Kamu bawa minum gak?", tanya Namjoon dan langsung di gelengi oleh Seokjin.
Ya. Mereka juga lupa mampir ke minimarket untuk membeli minuman dingin.

"Masih kuat jalan?",

Seokjin menoleh kearah Namjoon, dia lagi mikir mau lanjut jalan atau diem dulu neduh disini.

"Masih sih.. tapi gue gak kuat sama panas", jawab Seokjin, sebenernya agak bohong dikit sih. Dia kuat panas-panasan kok tapi kudu pake sunblock dulu biar kulitnya gak kebakar. Sementara sekarang kan dia gak pake tuh.. sayang aja gitu kalo kulitnya nanti belang, untungnya dia pake kaos panjang sama Jeans jadi kalopun belang paling cuma muka. Tapi mukanya Seokjin kan aset nomor 1 dan gak boleh rusak sedikitpun.

Mendengar jawaban itu Namjoon reflek melepas topinya lalu memakaikannya ke Seokjin tanpa minta persetujuan Seokjin terlebih dulu.

"Kita balik ke mobil dulu. abis itu ngademnya di minimarket aja sambil beli minum, Lagian sekarang kan lagi panas banget kita ambil gambarnya pas sorean aja. gimana menurut kamu?", tanya Namjoon lagi setelah ia memastikan kalau topinya pas di kepala Seokjin.

Seokjin berjengit kaget sembari melebarkan matanya karena tau-tau topi Namjoon sudah berpindah padanya, Seokjin masih diam memperhatikan wajah Namjoon yang jaraknya cukup dekat dengannya, tangan Namjoon masih sibuk mengepaskan ukuran topinya di kepala Seokjin agar tak mudah lepas. Waktu terasa begitu lambat, semua pergerakan Namjoon terlihat seperti efek slow-motion di mata Seokjin, mulai dari gerakan tangan, kedipan mata hingga hembusan nafasnya juga terasa sangat lambat.

"Gimana?", tanya Namjoon lagi. Dan itu membuat semua efek di kepala Seokjin hilang dan kembali normal.

Namjoon terkekeh pelan melihat ekspresi muka Seokjin yang lucu, kalau di gambarkan pakai emoticon maka muka Seokjin akan menjadi seperti (ㅇ.ㅇ). Belum lagi pipi semi-chubbynya yang masih berwarna merah itu menambah kadar lucunya menjadi berkali-kali lipat.

KITA [NamJin]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें