35.

1K 42 10
                                    

Setelah baca bab ini, tolong jawab pertanyaan di bawah ya...

Setelah baca bab ini, tolong jawab pertanyaan di bawah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aletta menggigit ujung jari jempolnya. Perempuan itu sedang menatap ponselnya yang tergeletak tak berdaya di meja belajar. Ia menekuk lututnya lalu mengacak rambutnya hingga berantakan.

"Ya Tuhan, Aletta harus apa?!" gumam Aletta frustasi. Perempuan itu menyapukan tangannya ke wajah lalu menyedekap diri.

"Santai Aletta, santuy. Jangan kaya anak gadis perawan yang baru digrepe-grepe," ujar Aletta seraya mengatur pernapasannya menjadi lebih stabil.

"Agh... tapi gue gak bisa. Huhuhu...."

Aletta menghempaskan dirinya ke ranjang. Matanya menatap langit-langit. Seolah sedang berpikir, perempuan itu menggigit bibir bawah bagian dalamnya.

Lalu tak lama kemudian ia bangkit dan mengambil ponselnya. Dengan tekat yang bulat ia mengetikkan pesan di sebuah kolom percakapan yang masih kosong.

Aletta F
Kak

Eh, tidak-tidak. Aletta segera menghapus pesan tersebut-sebelum sempat ia mengirimnya. Ia berpikir sejenak lalu mengetik lagi.

Assalamualaikum kak.

"Nah gini baru mantap. Lalu kirim," tapi jarinya tak sedikitpun menekan tombol kirim. Jarinya masih menggantung di udara.

"Agresif gak, ya, gue ini?"

Aletta bergumam panjang. Setelah mengumpulkan keberaniannya, ia menekan tombol kirim dengan cepat. "Mampus, gue. Hua, ini gimana? Dih, anjir terkirim. Ih, bangke, ih, Mamaaa...."

Aletta segera meletakkan ponselnya dengan asal di meja belajar lalu berlari ke tempat tidur dan menutupi dirinya dengan selimut hingga di atas kepala.

Masih menenangkan dirinya, Aletta mengatur napas sejenak. Lalu seakan teringat sesuatu, Aletta membuka selimut yang membungkus dirinya lalu terduduk sila di ranjang.

"Kok gue se-cemen ini? Ah, kemana Aletta yang pemberani?! Huh, stay cool. Santai, anggap gak terjadi apa-ap- hua Mama...."

Aletta kembali menutup dirinya dengan selimut begitu mendengar bunyi notifikasi aplikasi WhatsApp dari ponsel hitamnya. Jangan ditanya bagaimana keadaan jantung Aletta. Dag-dig-dug serrrr!

"Gila-gila-gila. Ini keberuntungan atau kesialan?"

Ia kembali membuka selimutnya lalu menarik napas seperti yang ia lakukan saat yoga. Dengan kaki yang gemetaran, ia melangkah dan duduk di kursi belajarnya.

Perempuan itu mengambil ponselnya yang terlungkup itu dengan gerakan slow motion. Perempuan itu memejamkan matanya sejenak lalu berkomat-kamit seperti membaca mantra.

ALERGIO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang