38,2. Follow Your Heart

1K 36 0
                                    

"Yo, sini Mama mau cerita!"

Argio menoleh ke arah Anita yang sedang menggerakkan tangan bermaksud menyuruh Argio untuk mendekat. Lelaki yang baru saja masuk ke dalam rumah itu pun mendekat, mendudukkan diri di sofa samping Anita.

Kemudian dia meletakkan kunci mobil di atas meja yang berbahan dasar kaca yang dilapisi liquid. "Kenapa, Ma?" tanya Argio.

Anita tersenyum, "jadi... kamu ingat tentang Isca?"

"Isca?" Argio membeo, menyuarakan kebingungan. "Aletta maksud Mama?"

"Iya, Aletta Frisca Daisy. Orang terdekatnya memanggil dia Isca. Begitupun Mama, Mama menyebutnya Isca. Kata Isca diambil dari Frisca," jelas Anita.

Sedangkan Argio masih belum paham.

"Maksud Mama? Apa hubungannya denganku?"

Anita menatap putra tunggalnya itu dengan sayang. "Dulu, nama panggilan Isca itu ya bukan Isca, tapi Ale. Ketika ia SD dipanggil Ale, namun ketika dia SMP mulai dipanggil Isca," ujar Anita.

Lantas apa hubungannya dengan dirinya?

Argio masih belum menemukan jawaban kebingungannya.

"Aletta, Isca, Ale, dan... Daisy? Wait, kayanya aku gak pernah tau kalo Aletta punya nama belakang Daisy deh, Ma." Argio menatap Anita menuntut penjelasan.

"Iya, Daisy itu nama belakangnya."

"Terus, tadi Mama sempat bilang kalo Aletta itu adalah Isca... adik kecil aku? Bukannya aku anak tunggal Mama, ya?"

Anita melebarkan matanya sebentar, "apaan kamu! Anak Mama itu cuman kamu ya, Yo. Jangan ngasal kamu." ketus Anita. "Isca itu adik kecil kamu, dulu kamu sering bermain dengannya. Isca itu anak sahabat Mama, Tante Gita. Sembarangan aja kamu, Mama itu setia ya sama Papa kamu."

Argio sedikit terkekeh sebentar.

"Tapi kenapa aku gak ingat sama sekali? Maksudku–"

Argio menggantung ucapannya, dia menatap Anita dengan kening yang berkerut, "Maksudku aku hanya mengenal Aletta sejak Mama menyuruh aku untuk menjemput dia di halte waktu itu."

Anita menjentikkan jarinya, "kamu tau, Yo. Sesuatu yang telah pergi, jika memang bertakdir, maka yang telah pergi akan kembali."

Argio memiringkan kepalanya.

"Maksud Mama?"

Keadaan hening selama beberapa saat. Anita tersenyum pahit, tentu saja Argio bertanya-tanya mengapa gestur tubuh mamanya sedang gelisah?

Namun mendengar ucapan Anita selanjutnya membuat Argio terkejut. Saraf-saraf di otaknya belum dapat terhubung untuk menstimulasi ucapan Anita. Argio bingung, tak percaya, dan kasihan.

"Aletta Frisca pernah koma selama hampir 2 bulan."

Jadi apa yang akan dilakukannya setelah dia tau bahwa Aletta pernah koma bahkan hampir 2 bulan lamanya?

...

SUNGGUH SINGKAT KAN CEUNAH?

WAHAHAHAHA WKWK WKOWKO CKCK HAHA HOHO HIHI HEHE...

ALERGIO [COMPLETED]Where stories live. Discover now