38,1. Follow Your Heart

1K 35 0
                                    

Mana yang akan lama bertahan, air hangat atau air dingin? Lalu, hati yang supel atau hati yang beku?

...

Bagian sebelumnya....

"Isca?"

Bukan, itu bukan suara Aletta. Melainkan argio yang menyuarakan kebingungannya begitu berada di hadapan mereka. Jelas kentara bahwa guratan-guratan itu menunjukkan ia sedang menanti kepastian.

Amira melepaskan pelukannya dan menggandeng kedua anak manusia itu menuju sofa. "Iya, Isca. Dia ini adik kecil kamu itu, lho, Yo. Yang pernah Mama ceritain."

...

"Jadi..." Argio membelokkan setir kemudinya dengan kecepatan sedang. "Lo Isca, adik kecil gue?" lanjut Argio setelah memosisikan mobilnya di tengah jalanan yang sedikit renggang.

Aletta terdiam sebentar, berusaha mengingat sedikit memori yang disimpan di otaknya. Namun seberapa keras ia berusaha mengingat hal yang berhubungan dengan Argio, adik kecil Argio, maupun Tante Amira, Aletta sama sekali tidak bisa mengangkap memori yang bersangkutan dengan mereka.

"Aku ... gak tau, Kak."

"Kenapa?"

Aletta menoleh, "maksudnya?"

"Kenapa lo gak tau? Sementara Nyokap gue tau tentang lo tapi anehnya gue sama sekali gak ingat hal apapun yang berhubungan dengan lo, as Isca, my little sister."

Euforia yang berada di dalam mobil Argio mendadak membuat Aletta gugup. Padahal tidak ada ucapan tajam, tatapan mengintimidasi, ataupun hal yang dapat membuat saraf Aletta kejang-kejang. Namun perempuan ini hanya bisa meremas rok sekolah yang ia kenakan.

Argio melirik sebentar ke arah tangan Aletta yang berada di paha gadis itu kemudian berdehem sebentar. "Jangan tegang gitu, lo belum gue apa-apain."

"I-iya."

Keheningan melanda sekitar. Argio yang sibuk dengan setir kemudinya sementara Aletta yang sibuk mencerna ucapan Argio sebelumnya.

Apa dia bilang?

Belum gue apa-apain.

Hm, belum, ya?

Seakan tersadar, Aletta menatap Argio dengan panik. "Apa, apa tadi yang Kakak bilang ke aku sebelumnya?"

Argio menekan klakson mobil karena mobil di depan mereka yang berada di depan mereka menghidupkan lampu sent ke kanan namun mobil itu juga tidak membelokkan diri. Membuat Argio berdecak kesal.

"Kak," panggil Aletta takut-takut.

Takut maksudnya melihat ekspresi wajah Argio yang sedang menampilkan mode: ganggu gue? Gue bacok Lo!

Aletta merinding seketika.

What the hell, hello?! Kemana perginya Aletta si macan ganas yang menagih uang kas gak tanggung-tanggung lihat wajah iba si tersangka?

Jadi gini, perilaku Aletta jika berdekatan dengan Argio. Mungkin, jika Sania tau, perempuan itu akan mengolok-oloknya atau yang lebih parah adalah Sania akan memberinya 1001 petuah singkat untuk mengendalikan atmosfer jika berhadapan dengan gebetan.

Aduh, Aletta jadi rindu kedua sahabat sengkleknya itu. Sania dan Riris. Lagi apa, ya mereka?

"Yang mana tadi maksud lo?" tanya Argio tiba-tiba. Sekarang wajahnya sudah normal-normal saja. Tidak seperti tadi yang ingin memakan daging dan meminum darah manusia.

"Yang diapa-apain, lho, Kak."

"Emangnya lo mau gue apa-apain?"

Aletta mendengus, mendengar ucapan bernada godaan yang keluar dari mulut suci milik Argio.

"Lo belum gue apa-apain," ucap Argio sekali lagi begitu melihat wajah Aletta yang menekuk.

"Nah itu! Yang itu tuh. Maksud Kakak apaan? Belum gue apa-apain. Awas aja kalo kakak macam-macam sama aku!" tuding Aletta dengan berapi-api.

Argio menahan tawanya, gadis ini....

"Gak usah ditahan gitu ketawanya. Kalo mau ketawa ya ketawa aja." ketus Aletta. "Gak usah lirik-lirik aku! Fokus sana ke depan. Aku belum mau mati apalagi mati karena kecelakaan."

Entah kenapa, macam yang bersemayam di diri Aletta keluar begitu saja. Dia membuang pandangannya ke jendela setelah melihat wajah Argio yang terlihat mengesalkan. Tapi ganteng, sih kalau dilihat dari dekat. Hehehe....

Melihat Aletta yang membuang pandangannya ke jendela, Argio mengulum senyumnya dan kembali fokus untuk mengemudi. Kemudian dia tersadar. Selanjutnya ia hanya menatap jalanan kota Medan tanpa ekspresi.

...

Bagian 38 saya bagi jadi dua bagian ya...
See you soon:)

PS: kalau mau protes singkat, waktu dan tempat saya persilakan, haha

ALERGIO [COMPLETED]Where stories live. Discover now