13

5.9K 507 24
                                    

Part 12 di bagian akhir ada beberapa paragraf yang aku tambahkan, Angella mendapat 21% saham. Hm, intinya itu.

Oke deh, Happy Reading aja..


***

Di dalam sebuah ruangan yang di design dengan mewah, seorang pria dengan setelan rapi yang di buat khusus untuknya, duduk tegak berwibawa menguarkan aura penguasa alami dari tubuhnya.

"Bicaralah!" Ucapnya dengan suara yang berat.

"Pak, saya baru saja menyelesaikan tugas yang anda minta."

Seorang pria yang merupakan seorang asisten perlahan berbicara. Ia melirik sekilas pada bosnya, melihat tatapan datar masih terpasang di wajah sang raja es ia kembali meneruskan perkataannya. "Namun kami hanya mampu membeli saham total 42%." Jelasnya.

"Bagaimana bisa?" Tanya pria tersebut dengan nada datar andalannya.

Keringat dingin menetes di punggung sang asisten, meski sudah lebih dari 3 tahun ia bekerja pada bosnya aura tegas dan berwibawa khas bos besar tak sedikit pun berkurang menekan keberaniannya.

"Ada seseorang yang mendahului kita Pak. Beruntung kita menawarkan harga lebih tinggi, itu sebabnya kita mendapat 2 kali lipat saham lebih banyak dari mereka."

"Apa ada hal lain?" Sang asiten membuka dan menutup mulutnya merasa ragu. Akhirnya pemilik tatapan tajam itu mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas di mejanya. Membuat pria kurus dengan kaca mata tebal itu bergetar merasakan hawa dingin yang menerpanya.

Membersihkan tenggorokannya ia perlahan kembali bersuara. "Pak, setengah jam lagi anda memiliki janji di sebuah restoran Italia Klasik untuk pertemuan kencan buta yang di atur nyonya besar untuk anda."

Pria tersebut hanya menatapnya semakin tajam, kemudian melambaikan tangannya membuat si asiten bergerak cepat keluar dari lubang neraka.

Begitu pintu tertutup, pria kurus malang itu menghela nafas lega sambil membelai dadanya bersandar di daun pintu.

Seorang wanita yang merupakan sekertaris menatap penuh tanya padanya yang ia jawab dengan isyarat gelengan kepala tanda jika sang bos besar dalam mode buruk! Membuat sekertaris itu pucat seketika kemudian kembali ke mejanya dengan tergesa-gesa.

'Sepertinya kita tidak akan diijinkan pulang sampai besok.' Batin keduanya mendesah lesu.

Beberapa jam kemudian..

Pintu kembali terbuka, membawa aroma parfum khas pria menyapa indra penciuman memenuhi seluruh ruangan.

"Hai, sesepu terbaikku. Kenapa memanggilku malam-malam begini?! Apa jika kau tidak tau kau telah merusak kencan yang telah aku rencanakan dari seminggu yang lalu?!" Ucap suara yang terdengar kesal di iringi bunyi hempasan tubuh.

"Apa kau menumpahkan satu botol parfum ke bajumu?" Pria itu mengerutkan kening, yang di balas kekehan geli di seberangnya.

"Aku baru tau jika Raja Yama (raja neraka dalam agama hindu) bisa membuat lelucon." Ucapnya yang hanya di sambut keheningan panjang.

Helaan nafas lesu terdengar, pria dengan setelan jas abu-abu Armani menatap kakak sepupunya tak berdaya. "Ayolah! Biacaralah! Ada apa kau menyuruhku kemari di tengah malam begini??"

"Kau akan bekerja di perusahaan baruku mulai besok." Sebuah nada tegas tanpa menerima penolakan menjawab pertanyaannya.

"Hei, aku bukan kariawanmu! Kau tidak bisa seenaknya memerintahku begitu saja. Lagi pula aku kesini untuk berlibur, bukan untuk bekerja." Tolak pria bersetelan abu-abu tak mau kalah.

My Angel Is My Beautiful Devil - Sudah TerbitWhere stories live. Discover now