25

8.9K 639 42
                                    

Ebook cerita ini sudah tersedia di google playbook/playstore.
Cari dengan kata kunci Ratna Adjah atau judul.


Happy Reading
**



Perlahan Angella membuka matanya dan menyadari jika ia terbangun di tempat yang asing. Ia meneliti tempat ia berada kini, sebuah kamar yang di disign cukup mewah dan juga luas.

"Sudah bangun.."

Suara berat terdengar dari seorang pria yang bersandar di kusen pintu yang mengarah ke balkon. Angella menyipitkan matanya, mencoba mengenali siulet tinggi yang membelakangi cahaya matahari sore.

Rafael berjalan perlahan, memperhatikan gadis yang anehnya tampak menggemaskan dengan rambutnya yang mencuat kesana kemari efek sehabis bangun tidur.

Rafael berhenti dua langkah tepat di samping Angella dan kini gadis itu dapat melihat jelas rupanya.

"Ah ternyata kamu.." Gumam Angella membuat Rafael mengerutkan keningnya.

"Memangnya kamu fikir siapa lagi?" Pria itu bertanya dengan nada datar andalannya.

"Tidak ada. Lupakanlah." Angella membalas enteng sembari memperhatikan sekeliling kamar yang di tempatinya.

Tiba-tiba tekanan Angella rasakan di kedua sisinya, saat ia menoleh ia mendapati sepasang mata tajam menatapnya. Hembusan hangat ia rasakan di wajahnya karena jarak mereka yang begitu dekat.

Rafael membungkuk menekan kedua sisi Angella mengukungnya dalam kuasanya. Kasur empuk itu menekan ke bawah menopang berat badannya, ia semakin membungkuk mempersingkat jarak di antara mereka hingga hidung mereka nyaris bersentuhan.

"Apa yang kau lakukan? Menjauh dariku!" Refleks Angella mendorong dada Rafael, namun tenaganya tak berefek apa-apa pada pria di depannya.

"Coba saja kau berani fikirkan pria lain, kau akan tau akibatnya."

Angella mendelik mendengar nada bossy Rafael. Pria ini! Apa ia berfikir semua orang akan selalu menuruti perintahnya?! Benar-benar pria yang argoan. Ia heran mengapa dulu ia bisa jatuh cinta pada pria seperti ini.

Tak mendapat tanggapan dari gadis di depannya Rafael mencubit dagu Angella hingga pandangan keduanya kembali beradu. Garis tipis membentuk di bibirnya, dengan suara beratnya ia kembali berkata.

"Cepat atau lambat kau akan menjadi milikku."

Setelah mengatakan hal itu pemilik tubuh tinggi tegap itu bangkit meninggalkan Angella yang terdiam dengan tatapan yang rumit.

Angella kembali mengedarkan pandangannya menatap sekeliling kamar. Kamar itu di dominasi dengan warna coklat dan putih dengan sedikit sentuhan emas menambah kesan mewah khas sekali seorang Rafael.

My Angel Is My Beautiful Devil - Sudah TerbitWhere stories live. Discover now