15

6K 580 47
                                    

Waktu tgl 2 puasa aku janji mau up.. Maaf baru bisa sekarang soalnya kuotanya habis!! Baru di isi kemarin. Dan baru hari ini bisa up. Di tambah kesehatan aku juga drop, dari tgl 8 Mei aku sakit.

Tgl 11 kmrin 3 hari aku sakit aku udah turun 3,5kg, gak tau sekarang. Tapi udah mendingan, cuma masih lemes ama pake jaket kalo kemana-mana soalnya dingin tapi keringetan.





❤ Happy reading ❤






Sebuah topi yang akan kita mudah temui di pasar mana pun tergeletak di dalam paper bag Diana.

Diana masih menunggu, namun setelah sekian lama masih tak ada tanggapan dari Angella! Tidak seperti biasanya! Dalam hati ia mulai merasa tidak nyaman. Ia dan Sarah saling berpandangan mengkode masing-masing.

Ruangan itu sunyi senyap, seolah menunggu pertunjukan yang entah mengapa belum terjadi.

Lusi menundukan kepalanya seolah meneliti tas di tangannya dan Mila memerintah beberapa pelayan untuk membawakan cemilan.

Suara ketukan langkah yang datang akhirnya membubarkan atmosfer canggung di antara mereka. Mata Angella bersinar, saat sesosok tegap mulai memasuki pandangan semua orang ia pun berkata.

"Kakak ada apa?"

Diana yang tatapannya masih tertuju pada kedatangan Frans menoleh menatap dengan pandangan tak mengerti pada Angella. 'apa maksud gadis ini?'

"Ada apa?" Frans menatap semua orang yang hadir. Mila membuka mulutnya hendak menyapa sang suami dengan suara merdunya, namun suaranya tertahan oleh jawaban Angella.

"Ah, ini ayah. Kak Sarah baru saja tiba. Dan membawa hadiah bagi kami semua."

Sebenarnya Frans tidak terlalu perduli, ia kesana karena penasaran melihat ruang keluarga yang terlihat ramai. Namun tak mungkin ia pergi begitu saja setelah muncul, tidak ada salahnya berbasa-basi sedikit.

"Oh, benarkah?" Kemudian tatapan Frans bergeser pada Sarah yang kini berdiri menghampirinya dan menyalaminya.

"Ini ada sedikit oleh-oleh untuk om."

"Terimakasih."

Mila tersenyum tipis dan segera bangkit menghampiri suaminya. Ia mengambil tas kerja dan jas dari tangan Frans.

Frans tak membuka hadiah pemberian Sarah, jujur ia sebenarnya kurang menyukai keponakan istri keduanya ini. Apa lagi setiap gadis ini berkunjung ia selalu berselisih dengan putrinya___Angella. Jika bukan karena Mila ia tidak akan menerima gadis ini di rumahnya.

"Kamu pasti lelah mas. Sebaiknya beristirahat." Frans mengangguk mendengar penuturan Mila. Namun tiba-tiba..

"Kakak, boleh ku lihat hadiah apa yang kamu dapat? Lihatlah! Aku mendapat parfum Paris dari kak Sarah." Angella memamerkan parfum yang di dapatnya. Matanya terlihat berbinar dengan senyum cerah di bibirnya.

Senyum di bibir Diana berubah kaku, tangannya mengepal erat hingga kuku jarinya menggali telapak tangannya. Sedang tubuh Sarah berubah tegang, Mila dan Lusi pun mengerutkan kening, merasa jika sesuatu yang tidak beres akan terjadi dan mereka harus mencegahnya!

Frans mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana, sebaliknya kini ia menatap putrinya Angella yang tampak polos serta kekanak-kanakkan memamerkan barang kesukaannya pada saudaranya. Yah, walau bagaimana pun gadis itu adalah putrinya, darah dagingnya.. Melihatnya yang bertingkah seperti ini mengingatkannya akan kenangan masa lalu di mana Angella masih kanak-kanak. Saat itu ia dan Clarisa begitu kualahan oleh sifat nakal gadis itu. Senyum tak berdaya pun muncul di bibirnya.

My Angel Is My Beautiful Devil - Sudah TerbitWhere stories live. Discover now