20

6.6K 633 70
                                    

Tolong bantuannya dalam mengoreksi typo atau kata rancu.

❤ Hapyy Reading ❤


Di lindungi oleh asisten dan menejernya, dan beberapa orang pengawal, Sarah berusaha menutupi dirinya dengan jaket yang bersandar di kepalanya dari kilatan cahaya kamera para wartawan yang mengepungnya.

Dengan susah payah akhirnya ia dapat melarikan diri dari kepungan para pemburu berita. Duduk di mobil yang perusahaan agensi berikan, Sarah melempar jaket yang menutupi kepalanya.

Berbagai emosi dapat di temukan di wajah cantiknya. Kemarahan, rasa malu dan yang lebih mendominasi adalah kebingungan memenuhi seluruh wajahnya!

Bagimana mungkin semua bisa jadi seperti ini?!

Sampai sekarang ia masih belum mengerti. Yang ia tau saat ini adalah bahwa karirnya telah hancur!

Sang menejer dan asisten terus mengajukan pertanyaan yang hanya di jawab kebisuan oleh Sarah. Wanita itu hanya terus terdiam tak perduli seberapa banyak mereka mengajukan pertanyaan, membuat mereka yang sudah kesal karena kekacauan ini semakin kesal karena kebungkaman Sarah.

Sarah mengacuhkan kekesalan di kedua wajah di depannya. Fikirannya berkeliran pada ingatan terakhir kali saat ia berada di pesta.

Setelah menderita rasa malu akibat hinaan dari nyonya Abass, dan kekesalannya karena Angella yang merebut pusat perhatiannya, ia bergegas mencari seorang pelayan untuk mempercepat rencana yang di diskusikannya dengan Diana waktu itu.

Ia memasukan sebuah bubuk dari bungkusan yang Diana berikan sebelumnya. Dan untuk memuluskan rencananya, sang pelayan tersebut ia bayar dengan harga yang cukup pantas dengan syarat menuruti intruksinya.

Sebenarnya Sarah sendiri tidak tau bubuk apa itu. Entah itu racun atau bius ia tak terlalu memperdulikannya, toh bukan ia yang akan meminumnya. Yang ia pedulikan hanyalah hasilnya, dengan begitu ia akan dapat melampiaskan sedikit dendamnya pada Angella.

Setelah itu karena merasa bosan ia mulai berkeliling mencari beberapa teman yang dikenalnya. Namun entah kenapa beberapa saat kemudian tubuhnya mulai merasakan panas padahal sebelumnya ia merasa baik-baik saja.

Semakin lama ia merasa tubuhnya semakin tak nyaman. Keringat mulai membasahi dari kening ke punggung, padahal Sarah yakin suhu di ballroom hotel itu cukup dingin.

Ia pun pamit pada salah satu temannya pergi ke toilet untuk memperbaiki riasannya yang ia rasa mulai berantakan. Namun saat sampai di sana tiba-tiba ia merasakan dorongan kuat yang membuat tubuhnya menabrak washtafel.

Saat akan berontak sebuah tangan meremas pantatnya yang membuat tubuhnya bergetar. Akal sehatnya mulai tak bekerja apalagi saat tangan tersebut pindah pada kedua gundukan kenyal miliknya dan memelintir puncaknya membuat desahan lolos dari bibir tipisnya yang pada akhirnya membawanya pada bilik paling ujung. Kesenangan mengaburkan akal sehat hingga Sarah tak menyadari jika semuanya telah di atur oleh seseorang.

Dan saat kedatangan orang-oranglah ia mulai menyadari jika saat itu karir yang selama ini dengan susah payah di rintisnya dari bawah hancur hingga ke dasar oleh perbuatan tak berotaknya.

Mobil melaju meninggalkan para wartawan yang mendesah kecewa karena gagal mendapatkan gambar bagus dari tampilan sang aktris yang baru saja membuat skandal besar. Acara malam ini tak diragukan lagi akan menjadi berita paling menghebohkan untuk sebulan ke depan, yang akan membuat para wartawan ini melakukan apa saja untuk mendapatkan berita bagi perusahaan televisi tempat mereka bekerja.

Dari lantai sepuluh gedung hotel, sosok bergaun merah memandangi mobil tersebut dengan pandangan dingin. Ekspresi acuh tak acuhnya seolah yang baru saja terjadi sama sekali tak berhubungan dengannya. Jangan salahkan ia karena kejam! Ia hanya mengembalikan rasa dari perbuatan jahat mereka. Jika ia tak cukup pintar dan berhati-hati maka yang saat ini dalam masalah besar adalah dirinya.

My Angel Is My Beautiful Devil - Sudah TerbitWhere stories live. Discover now