-4-

2.1K 443 58
                                    

"Ck! Aku sungguh tak mengerti sama sekali jalan pikiranmu, you blood sucking freak." ucap Seokjin sembari berdecak kesal. Ia bahkan sudah tak berselera lagi melawan pria yang sedang di dudukinya saat ini.

Namjoon menatap Seokjin dengan kilau mata penuh harap, "Coba tembak dadaku, Father." serunya sembari mengambil tangan Seokjin cepat dan menempelkan moncong pistol perak itu pada dadanya sendiri, "Dan lakukanlah berkali-kali."

Seokjin mengernyit keheranan, sebenarnya apa yang di inginkan oleh makhluk di hadapannya ini? Apakah otaknya sudah bergeser waktu di tubruk Seokjin tadi? Atau memang dia adalah seorang vampire rusak menyedihkan seperti dugaannya semula?

Seokjin mendesah lelah, ia menggelengkan kepalanya pelan, "Kau ini memang sungguh bosan hidup, huh?" tanya sang pastur sembari mengangkat tubuhnya dari atas pria itu. Ia bangkit berdiri dan menepuk-nepuk pakaiannya yang panjang, hendak membersihkan debu dari tanah yang menempel.

Namjoon mengabaikan pertanyaan pemuda itu, dan mencoba bangun untuk duduk. Ia segera melirik lengannya yang tertembak tadi. Darah hitam yang mengalir deras dari sana sudah berhenti dan mulai mengering. Namun sial, rasa haus pada tenggorokannya masih tetap saja terasa.

Seokjin menunduk, ia menatap vampire aneh itu dengan pandangan tak percaya, seolah-olah Namjoon adalah sesosok makhluk paling bodoh yang pernah hidup di permukaan bumi, "Kenapa kau tidak mencoba membunuh dirimu sendiri saja?" tanya Seokjin sembari memutar kedua bola matanya, membuat Namjoon mendongakkan kepalanya sedikit dan balas menatap matanya yang kelam.

Pandangan iris ruby pria itu menerawang, entah sedang memikirkan apa. Kemudian ia tiba-tiba tersenyum miris, "Aku sudah pernah melakukannya, Father." jawabnya pelan, ia menggigit bibir bawahnya sendiri, "Dan sama sekali tak berhasil. Jadi ku pikir, mungkin saja peluru dari pistol sucimu bisa menghabisi nyawaku."

Seokjin menghembuskan nafas panjang, ia menyarungkan pistol peraknya kembali ke tempatnya. Ia memegangi tengkuknya dengan kikuk, "Jujur saja, aku baru kali ini melihat vampire yang ingin sekali mati. Selama ini, yang selalu ku lihat adalah, kaummu yang begitu beringas dan haus akan darah. Ini yang pertama bagiku."

Namjoon menundukkan kepalanya dan menatap telapak tangannya yang di penuhi oleh darah hitamnya sendiri, "Aku tak pernah menginginkan hidup yang seperti ini, Father. Sama sekali tidak. Dan jika hidup untuk waktu yang lama berarti menderita seperti ini, maka aku tidak menginginkannya." desahnya lirih, pelan sekali, namun Seokjin masih bisa mendengarnya.

Pastur muda itu berdecak kesal melihat kelakuan Namjoon yang kini benar-benar membuatnya jengah, "Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa memilih dimana dan bagaimana untuk di lahirkan, Sir." balasnya ketus, nada sinis tak luput dari perkataan yang keluar dari bibirnya, "Tidak manusia, dan tidak pula makhluk seperti dirimu." lanjutnya sembari melipat kedua lengannya di dada.

Namjoon tersenyum sedih, mata merahnya masih terpaku pada kedua tangannya, "Aku tahu, dan itu sangatlah menyebalkan." ucap pria itu pilu, nada suaranya terdengar lelah dan bosan, "Aku hanya ingin hidup normal seperti kebanyakan orang lainnya."

Seokjin berjongkok agar bisa sejajar dengan tinggi Namjoon yang masih terduduk, "Aku benci mengatakan ini, tapi entah mengapa aku merasa bahwa kau bukanlah makhluk yang jahat. Walau harus ku akui, kau tetap saja seorang penghisap darah." Seokjin berbicara sembari meneliti setiap gerak-gerik Namjoon. Pria itu hanya termenung sedari tadi dan itu membuatnya sedikit gelisah.

Namjoon melirik Seokjin ragu-ragu, "Aku tak akan berbohong padamu, Father. Tapi aku memang meminum darah. Dan fakta mengenai hal itu sungguh membuatku muak dan ingin sekali mati." balasnya kesal, bukan kesal kepada sang pastur, ia nampak lebih kesal terhadap eksistensinya sendiri saat ini.

TABOO - NamJinWhere stories live. Discover now