-21-

1.9K 307 54
                                    

.
.

Loving the monsters always ends badly for the human. It's a rule.

.
.

"Hyung.. Mengapa rasanya sakit sekali?" bisik Jungkook sembari terus mengecupi wajah Seokjin secara perlahan, "Apa yang harus ku lakukan, hyung? Aku sudah tak mampu menahan semuanya lagi. Perasaan ini, rasa sakit ini membuatku gila, hyung."

Mata Seokjin semakin membelalak tatkala Jungkook menyelesaikan kalimatnya itu. Pria itu melepaskan pakaiannya secara tiba-tiba dan membuangnya ke sembarang arah. Jungkook yang kini sedang bertelanjang dada menatap matanya intens. Tatapan iris kelamnya itu begitu buas, ada api besar yang berkobar-kobar disana.

Seokjin di landa kepanikan, nafas pemuda itu tercekat ketika mendapati jemari-jemari Jungkook dengan cepat membuka kancing kemejanya secara paksa hingga beberapa kancing itu terlepas begitu saja dari tempatnya. Pria itu segera melebarkan kemeja tersebut hingga kini pemandangan dada Seokjin yang putih terpampang nyata di hadapannya.

Mata Jungkook menatap dada telanjang Seokjin yang terekspos dengan pandangan kosong. Iris kelamnya mendapati banyak sekali bekas kemerahan di sekitar leher dan dada Seokjin, bahkan ada pula ruam besar di sisi puting dadanya.

Tangannya terjulur ke depan, menyentuh puting dada itu dan memelintirnya perlahan. Seokjin menutup mulutnya dengan sebelah punggung tangan, berusaha keras menyembunyikan erangan erotis yang nyaris keluar begitu saja dari bibirnya.

"Apakah vampire sialan itu yang sudah melakukan semua ini, hyung? Semua tanda-tanda kemerahan ini adalah hadiah darinya, kan? Vampire brengsek itulah yang telah meninggalkan semua jejak ini, kan?!" tuntut Jungkook lagi, nadanya terdengar kejam dan bengis.

Seokjin tak mampu menjawab tuduhan itu. Ia ingin menulikan telinganya, ia tak ingin mendengar kalimat Jungkook yang sangat tajam dan menusuk seperti itu.

Tangan Jungkook semakin bergerak liar di sana, ia mengusap-usap puting kecil itu gemas lalu sesekali menariknya kuat dengan sengaja. Jemarinya terus mempermainkan puting Seokjin selagi ia meneliti perubahan wajah kakak angkatnya itu.

Seokjin menggigiti punggung tangannya frustasi, mencoba sebisa mungkin menahan sensasi nikmat dari gelenyar aneh yang timbul akibat perbuatan Jungkook pada tubuhnya.

"Aku sangat benci hal ini, hyung. Mengapa makhluk busuk itu melakukan semua ini kepadamu? Mengapa ia seperti berusaha keras menandai seluruh tubuhmu, seolah-olah kau adalah kepunyaannya sendiri? Apa ia tidak malu melakukan hal ini?" desis Jungkook tak suka.

Ia menundukkan kepalanya dan mulai menjilati puting Seokjin perlahan. Ia gunakan lidahnya untuk mempermainkan tonjolan kecil itu dan sesekali menyesapnya rakus. Sebelah tangannya yang bebas ia bawa untuk mengusap puting lainnya, menyentuhnya lalu mencubitnya perlahan.

Hisapan Jungkook pada dada Seokjin semakin menggila, ia menyesap benda malang itu berulang-ulang, seolah ingin menimpa tanda kemerahan yang sudah ada sebelumnya dengan tanda miliknya sendiri.

Puas dengan hasil kerjanya, ia berpaling menuju puting yang satunya dan melakukan hal yang sama. Ia terus menjilati tonjolan kecil itu penuh minat, saliva nya bahkan sudah membanjiri dada Seokjin saat ini.

TABOO - NamJinDonde viven las historias. Descúbrelo ahora