Tiga Puluh Enam 💨 ( Menangis!)

13.9K 265 2
                                    

Elang menatap Vosa dan mengelus pelan kepala Vosa dengan sayang hingga Vosa terbangun dan menatap wajah tampan Elang. Dia tersenyum lebar dan mulai duduk menghadap Elang hingga dia dan elang berhadapan.
"Hati hati. Kamu sakit apa?" Tanya Elang dengan lembut.

"Kepala ku sakit. Gara gara banyak mikirin sesuatu" ucap Vosa dengan manja sambil menyimpan kepalanya diaatas bahu lebar milik Elang dan memainkan kancing bajunya. Sedangkan Elang dia hanya mengelus kepala itu dengan sayang.

"Mikirin apa sampai kepala kamu sakit? Kamu seharusnya jaga kesehatan. Jangan suka bikin ulah" sambil mengelus pelan kepala vosa dan membawa kepala itu didada bidang biliknya.

"Ih aku gk bikin ulah kok" mencoba

"Hmm"

"Elang"

"Apa?"

"Gimana kalau kita dinner. bukan berdua tetapi bareng keluarga. Gimana?"Elang yang mendengar itu memicingkan kedua matanya melihat wajah Vosa yang terbilang cukup manis dengan wajah yang sedang mikirin sesuatu.

"Hmm🤔...aku sih terserah kamu aja. Apapun yang kamu minta aku penuhin"

"Ih kamu kaya mami papi tau gk! Bilang apapun yang aku minta pasti bakal penuhin. Uhhhhhhh aku sayang kamu"ucap vosa

"Oh ya? Kamu punya saudara?"tanya Vosa

"Punya"

"Berapa?"

"Dua"

"Cewek cowok?"

"Dua duanya"

" Gitu ya" Vosa menatap wajah tampan kekasih nya itu dan mengerucutkan bibir miliknya.

"Kenapa?"

"Gpp"
Setelah bertanya tanya mereka tampak saling terdiam memikirkan sesuatu yang ada didalam pikiran mereka hingga Vosa mengajaknya untuk keluar jalan jalan.

"Elang. Kita jalan jalan yuk?"ajak Vosa sambil menarik narik tangan Elang membuat elang menatapnya.

"Jalan jalan kemana?" Tanya Elang balik

"Jalan jalan ke moll gimana? Atau kita nonton?"

"Nonton apa?"tanya Elang lagi.

"Aku mau nonton.. film horor!"

"Gk takut?"

"Gk lah. Ngapain coba takut sama hantu. Gk level banget tau gk! Ayo kita nonton!" Dengan cepat Vosa turun dan menarik tangan Elang dengan manja. Elang yang melihat itu menatapnya dengan heran.

"Sekarang?"

"Iyalah masa tahun depan! Ih"

"Tapi ini masih jam sekolah Vosa. Setelah pulang baru kita pergi nonton. Tinggal 3 jam kok. Kamu sabar dulu okey"dengan sabar Elang menyuruh Vosa untuk menunggu waktu pulang sekolah. Sekarang jam menunjukan sekitar 13.00 dan waktu pulang sekolah jam 16.00 dan tinggal 3 jam lagi waktu pulang akan tiba.

"Tapi aku maunya sekarang Elang. Kamu gk ngerti banget sih" dengan keras kepala Vosa tetap ingin pergi nonton sekarang.

"Tapi ini masih jam sekolah"

"Tapi aku maunya sekarang" mengerucutkan bibir miliknya tanda tak suka dengan sifat elang yang menurutnya tidak langsung meng iyakan ajakanya.

"Hufh...yaudah kamu tunggu dulu. Aku tanya teman kelas q dulu. Sekarang free atau gk biar kita bisa keluar sekarang"

"Kenapa harus kasih tau teman kelas sih. Kenapa gk langsung pergi aja. Biarin kita bolos hari ini"

"Hufh...kamu kenapa keras kepala banget sih. Bisa gk sedikit lebih dewasa! Aku muak tau gk sama sifat kekanakan kamu! Kamu pikir aku gk capek dengan sifat keras kepala kamu! Selama ini aku sabar ya ngehadapin kamu. Tapi lama lama kalau aku sabar kamu semakin bertingkah semaunya! Apa kamu tidak bisa sabar sedikit! Ha!" Teriak Elang dengan kasar sambil menatap tajam kearah Lavosa. Lavosa yang mendengar teriakan itu merasa hatinya hancur seketika. Dan air mata tak bisa dia bendung lagi. Dan Elang yang melihat itu tertegun sebentar dan merasa kasihan. Tapi ketika Vosa balas berteriak dia menjadi semakin kesal dengannya.

"Ya! Aku memang keras kepala! Aku memang selalu bertingkah semaunya! Karena itu memang sifat ku dari kecil. Aku gk peduli kamu muak sama aku! Aku gk peduli!"teriak Vosa sambil menunjuk jari telunjuknya kearah Elang dengan wajah emosinya.

"Aku benaran nyesal Menjadi kekasih kamu! Aku. Menyesal! Kamu itu perempuan jalang. Dan jalang seperti kamu seharusnya tidak hidup di dunia ini. Perempuan yang semaunya. Suka membunuh terus apa lagi! Hah! "

Brakkkkk...menendang meja yang ada di sampingnya dan berlalu dari tempat itu. Sedangkan Vosa berdiri dengan pandangan kosong miliknya. Tak tau harus ngapain sekarang. Hatinya begitu hancur ketika orang yang gue sayang panggil dirinya dengan sebutan jalang. Heh...Vosa emang itu pantas untuk Lo. Perempuan goblok perempuan bodoh.

"Heh. Gue memang jalang! Gue memang suka membunuh. Dan gue memang kekanakan. Dan itu memang sifat gue. Emang apa salahnya gue bertingkah kekanakan? Hiks..." Dia menatap jam yang ada di tanganya dengan wajah yang sudah di penuhi oleh air mata. Hufh... Dia berjalan keluar kearah pintu UKS Dan keluar dari sana. Berjalan kearah tempat parkir dan masuk kedalam mobilnya. Menancapkan gas mobil dengan kencang dan tidak perlu banyak waktu dia sudah keluar dari pekarangan sekolahnya.

Dia menangis. Menangis dan menangis hingga tidak bisa membendung air mata yang ingin sekali keluar dari matanya. Menancapkan gas itu lebih kencang dari sebelumnya. Melewati mobil mobil lain yang berjalan didepanya. Tidak tau mengapa kalau Elang yang bilang seperti tadi membuat hati nya begitu hancur. Apa dia benar benar sudah jatuh cinta dengan Elang?

Kalau memang itu yang terjadi bagaimana dengan Elang? Apa dia cuman kasihan dengan dirinya karena dia memaksanya untuk menjadi kekasih nya. Hufh...memang seperti itu yang terjadi. Kalau Elang memang  menyukainya kenapa Elang bertingkah seperti tadi? Hah Vosa Lo memang bodoh.

Ketika dia masuk kedalam lorong yang terlihat sepi. Dia ingin memberhentikan mobil tetapi tidak bisa. Dia panik! Dan mencoba menarik rem nya tapi tetap tak bisa. Dia ingin sekali berteriak. Menyesal karena tidak mendengar kan Elang.

"Rem nya blong? No! Hiks gimana ini?" Dia menatap ke depan dan disana ada pohon yang menjulang tinggi dan di samping nya ada jurang. Dia benaran takut sekarang.

Ketika ponsel nya berbunyi dia dengan cepat mengangkat ponsel itu dan.......

"Hal.......arghhhhhhhhhhhh"

Brakkkkkkk
----------

Semakin jelek aja nih. Ah jadi males ketik kalau makin jelek gini😭.....

Next..

Bad Girl LAVOSA ( Tersedia Di Google Play Store✅)Where stories live. Discover now