Bagian 15

836 80 1
                                    

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua warga Universitas Nusantara akhirnya telah datang. Seluruh panitia baik dari mahasiswa maupum dosen sibul ke sana ke mari untuk mempersiapkan acara pembukaan yang akan dimulai satu jam lagi.

Alcan sebagai ketua panitia tahun ini memgamati teman-temannya yang sedang memamg sebuah banner di panggung. Ia mengacungkan kedua jempolnya saat kedua temannya sudah tepat memasang banner yang bertuliskan tema acara, yaitu "We're One, We're Family University".

Ketika waktunya sudah tepat, dua orang MC naik ke panggung untuk membuka acara. Mereka memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum meminta rektor, beberapa perwakilan dosen, dan ketua panitia dari mahasiswa untuk memberikan sambutan.

Tepuk tangan dan sorakan begitu terdengar begitu sangat meriah saat sang rektor mengumumkan secara resmi bahwa acara tahunan kampus telah dibuka.

Setelah selesai acara sambutan, pihak panitia akan terlebih dahulu membuka acara dengan hiburan dari Unit Kegiatan Mahasiswa atau biasa disingkat UKM, yaitu UKM modern dance.

"Konsumsi buat pengisi acara udah selesai?" tanya Ester begitu seseorang yang berperan sebagai seksi konsumsi lewat di hadapannya.

"Aman kok," jawab orang itu.

Setelah mengangguk Ester kembali berjalan untuk melihat acara apa selanjutnya. Hari ini Ester terlihat begitu sangat bersemangat meskipun pada saat awap pemilihan panitia ia agak kecewa karena posisi panitia yang didapatkan tidak sesuai dengan harapannya. Namun, Ester tetap bekerja dengan profesional, mengikuti setiap rapat yang diadakan kecuali jika memang tidak bisa. Sampai akhirnya hari ini pun hadir, melihat mahasiswa lain yang sangat antisias dengan acara yang diadakan membuat Ester juga semakin semangat sebagai panitia.

Ester menghentikan langkahnya begitu melihat Alcan dan Vania yang sedang berdiri berdua di samping panggung sambil memerhatikan penampilan tarian dari UKM modern dance. Ester pun mendekat karena terlalu kepo dengan apa yang sedang dibicarakan oleh pasangan ketua dan wakil itu di acara ini.

"Lo tetep pantau di sini, gue ke lapangan," ujar Alcan yang terdengar oleh Ester saat jaraknya sudah dekat dengan Alcan dan Vania.

Mendengar itu, Vania merasa tidak setuju. "Bukannya gue sama lo harus bareng terus ya?"

"Gue udah bagi posisi masing-masing," jawab Alcan.

Memang acara pentas seni dan olahraga ini masing-masing panitia dibagi menjadi beberapa bagian untuk memantau setiap lomba yang diadakan. Alcan berposisi untuk memantau lomba olahraga yang ada di lapangan outdoor sementara Vania memang harus memantau keadaan di panggung untuk lomba seni seperri menari, menyanyi, dan bahkan musikalisasi puisi.

Ester berdecih saat mendengar jika Vania ingin berduaan dengan Alcan. Ester tahu jika Vania memiliki perasaan terhadap Alcan dan Ester menetapkan Vania sebagai saingannya.

Terdengar suara walky talky yang dipegang oleh Ester, membuat gadis itu terperanjat kaget saat mendengarnya secara tiba-tiba.

"Tes ... tes, Clara di sini. Woy, Ester!"

Ester memutar bola matanya ketika mendengar suara Clara dari seberang sana.

"Apaan?" sahut Ester.

"Lo ngapain di pinggir panggung? Tempat lo di lapangan sono!"

Chance [End]Where stories live. Discover now