Bagian 29

222 18 4
                                    

Happy Reading

***

Ester menatap Alcan dengan tatapan tidak percaya. Sekarang mereka sedang berada di salah satu kafe untuk makan siang.

"Kamu serius?" tanya Ester menatap Alcan yang dengan santainya melahap makanan. Sementara Ester sudah tak karuan perasaanya saat mendengar pernyataan Alcan beberapa detik lalu.

"Tapi, Papa pengen aku kerja dulu, Al," ucap Ester lagi.

Mendengar pernyataan Ester barusan membuat Alcan menghentikan makannya. Ia mendongak menatap Ester yang berada di hadapannya dengan tatapan datar khas Alcan.

"Kamu gak mau nikah sama aku?" tanya Alcan.

Beberapa menit lalu Alcan memang mengatakan niatnya untuk melamar Ester setelah mereka lulus kuliah dan Alcan berkata sudah menyampaikan niatnya tersebut kepada Papa Ester saat Alcan berada di rumah Ester tadi.

"Bukan gitu, tapi Papa tuh pengen aku kerja dulu. Lagian ada kakak aku yang belum nikah dan kakak kamu juga bukan? Aku gak enak kalau harus langkahin mereka," jelas Ester berharap Alcan mengerti.

Jujur saja bukannya Ester tidak mau menikah dengan Alcan, gadis itu sangat mau hanya saja setelah lulus nanti Ester ingin fokus pada karirnya terlebih dahulu sebelum menikah.

"Papa kamu udah setuju kalau setelah lulus nanti aku lamar kamu. Kalau kamu gak mau ngelangkahin kakak kamu ataupun kakak aku, kita bisa tunanangan dulu. Gimana?"

Akhirnya Ester mengangguk setuju, sepertinya tidak ada pilihan lain juga.

"Tapi, aku pengen kerja dulu."

"Setelah menikah aku gak akan larang kamu buat kerja."

Mendengar pernyataan Alcan barusan membuat Ester tersenyum.

***

"Ciiee yang mau dilamar."

"Mau jadi mahmud lu ya?"

Ester memutar bola matanya malas. Seperti biasa Ester telah menceritakan tentang niat Alcan yang akan melamarnya kepada dua sahabatnya. Sebenarnya Ester malas menceritakan pada kedua sahabatnya itu karena malas melihat reaksi Vero dan Clara yang menurutnya terlalu lebay, tetapi jika tidak menceritakannya seperti ada yang kurang.

"Padahal gue gak pernah ada niatan buat nikah muda," ujar Ester sambil merebahkab tubuhnya di atas kasur.

"Emang rencananya kapan sih lo mau adain acara pernikahannya?" tanya Clara yang berada di sampingnya.

"Enggak tau, pokoknya gue gak mau nikah sebelum Kak Evan nikah dulu," kata Ester.

"Tapi 'kan Alcan mau lamar lo habis lulus nanti, terus tunangan dulu gitu?" Kali ini Vero yang bertanya.

Ester mengangguk mengingat penjelasan Alcan kemarin saat di kafe yang katanya ia dan Alcan bisa lebih dulu melakukan pertunangan.

"Emang Kak Evan kapan mau nikah?" tanya Clara tadi.

"Gak tau deh, tanya noh temen lo kapan mau dilamar sama Kakak gue," ucap Ester sambil melirik ke arah Vero dengan tatapannya yang menggoda gadis itu.

Chance [End]Where stories live. Discover now