Bagian 16

798 69 4
                                    

Setelah kejadian Ester yang tiba-tiba pingsan, Alcan selalu berada di samping gadis itu untuk mengawasinya, takut jika Ester kembali tumbang. Ester yang merasa dijaga terus oleh Alcan bukannya rishi, ia malah senyum-senyum sendiri karena itu artinya Alcan sangat khawatir padanya.

"Can, pak Arya nyariin lo," ucap Leo memberitahukan jika seorang dosen sedang mencari Alcan.

"Ngapain?" tanya Alcan yang dijawab gelengan oleh Leo.

Sebelum pergi menemui dosen yang mencarinya, Alcan lebih dulu menghampiri Ester yang sedang duduk di pinggir lapangan. Alcan meminta agar Ester tetap di tempatnya saat ini, ia melarang Ester untuk pergi dari tempatnya karena keadaan Ester yang masih tidak baik-baik saja menurut Alcan.

"Si Alcan kayaknya khawatir banget sama lo," ujar Clara yang duduk di sebelah Ester.

Tadi sebelum Alcan pergi menemui dosen yang memanggilnya, ia juga meminta kepada Clara untuk menemani Ester padahal Clara seharusnya berjaga di bagian lain. Sebenarnya bisa saja Alcan meminta bantuan yang lain untuk menemani Ester, tetapi Alcan lebih percaya jika Clara yang menemani Ester.

"Belum pacaran aja udah care banget, apalagi udah pacaran," ujar Clara lagi sambil memajukan sedikit bibirnya. Clara sedikit iri dengan perlakuan Alcan kepada Ester. Iri bukan berarti Clara menyukai Alcan. Ester yang melihat itu hanya terkekeh.

***

Akhirnya setelah hari pertama pelaksanaan event olahraga dan seni pun selesai, banyak mahasiswa yang langsung pulang tak sedikit juga yang masih menetap di kampus hanya untuk melanjutkan kelas dan berkumpul untuk melakukan evaluasi acara hari ini, termasuk Alcan dan Ester yang duduk bersebelahan untuk membahas evaluasi.

Alcan menatap Ester dari samping, memerhatikan wajah gadis itu yang sekarang sudah tidak pucat lagi, tetapi terlihat Ester masih merasa lemas.

"Masih pusing?"

Pertanyaan yang sudah ke sekian kali Ester dengar pada hari ini. Ester melirik ke arah Alcan sambil tersenyum dan berkata, "Udah enggak kok."

Alcan tidak tahu sudah ke berapa kali hari ini ia menghela napas lega setelah mendengar jika Ester sudah baik-baik saja, tetapi tetap saja Alcan masih merasa khawatir maka dari itu ia terus menanyakan keadaan Ester.

Baru saja Alcan akan berbicara sesuatu lagi kepada Ester, beberapa dosen sudah datang itu artinya evaluasi akan segera dimulai.

Para dosen pun memulai evaluasinya. Ternyata menurut para dosen di hari pertama acara ini sudah berjalan dengan baik dan tidak banyak yang perlu di evaluasi. Para dosen pun berharap acara di hari esok dan seterusnya sampai acara puncak akan berjalan lancar seperti pada hari ini.

Setelah itu seluruh panitia baik dari dosen ataupun mahasiswa pun membubarkan diri untuk segera pulang atau melanjutkan aktivitas yang lain.

"Besok lo gak usah masuk aja," ucap Alcan tiba-tiba.

Ester yang berjalan di sampingnya terkejut mendengarnya. "Kenapa?"

Alcan tidak langsung menjawab, ia memakaikan jaketnya pada tubuh Ester lalu memasangkan helm. Ester yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam, jantungnya berdebar tak karuan.

"Ayo naik," titah Alcan yang langsung dituruti oleh Ester.

Di parkiran tidak hanya mereka saja, banyak mahasiswa yang akan pulang juga dan perlakuan Alcan pada Ester tadi sukses menjadi pusat perhatian, Ester menjadi malu dan salah tingkah. Ester pun menutup kaca helmnya berharap wajahnya tidak terlihat oleh mahasiswa lain. Setelah itu Alcan pun melajukan motornya.

Chance [End]Where stories live. Discover now