Bagian 27

361 34 3
                                    

Happy Reading

***

"Alcan!"

Alcan menghentikan langkah dan membalikan badannya ketika seseorang memangil namanya. Raut wajah yang memang sudah datar semakin datar saat tahu siapa yang memanggilnya.

Demi menghargai orang itu, Alcan tetap diam di tempatnya menunggu orang itu sampai di dekatnya.

"Hai!" sapa Vania begitu dirinya sudah berada di hadapan Alcan. "Lo ada kelas lagi habis ini?"

Alcan hanya menggeleng, lalu menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa?'.

Mengerti akan tatapan Alcan maka Vania menjawab, "Hmm ... gue boleh nebeng gak?"

Vania berani berkata seperti itu karena tadi tidak sengaja ia mendengar obrolan Ester dan kedua temannya jika setelah ini akan pergi dan Vania pun menyimpulkan jika Ester tidak akan pulang bersama Alcan. Inilah kesempatannya untuk mendekati Alcan, meskipun Vania tahu jika Alcan sudah memiliki kekasih.

"Sorry, gue mau langsung pulang," kata Alcan sambil kembali berlalu dari hadapan Vania.

Namun, baru beberapa langkah tangannya sudah dicekal oleh Vania. Refleks Alcan menepis tangan Vania karena ia tidak suka ada orang yang menyentuhnya selain orang terdekatnya.

"Alcan, mobil gue lagi di bengkel dan Calvin lagi jalan sama ceweknya," ucap Vania menjelaskan apa yang sama sekali tidak mau Alcan tahu.

"Jadi, gue boleh ya pulang bareng lo?" Kali ini Vania berharap Alcan mau mengantarnya pulang.

Namun, bukannya Alcan menjawab perkataan Vania, ia malah meraih ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana.

"Udah gue pesenin ojol," kata Alcan lalu berjalan pergi meninggalkan Vania.

Vania tercengang mendengar perkataan Alcan. Padahal ia berharap Alcan mau mengantarnya pulang setelah mendengar penjelasannya barusan, tetapi ekspetasi memang tak seindah realita. Hingga Vania merasakan matanya memanas dan sesuatu menekan dadanya dengan kuat.

***

"Lo udah bilang sama Alcan mau ke sini, Ter?" tanya Clara yang duduk di hadapan Ester, di sampingnya ada Vero.

Ester, Clara, dan Vero sekarang sedang berada di perpustakaan kota untuk mencari referensi yang mereka butuhkan. Kebetulan referensi yang mereka butuhkan tidak ada di perpustakaan kampus karena katanya sedang dipinjam oleh mahasiswa lain, maka dari itu Ester bersama dua sahabatnya lebih memilih untuk mencarinya di perpustakaan kota mengingat tugas yang akan dikumpulkan hanya tinggal hitungan hari.

"Alcan tau kalau lo mau ke sini?" Kali ini Vero yang bertanya.

"Tau, kenapa sih emang?"

"Pantes, dia nyusul ke sini."

Sontak Ester membalikkan badan setelah mendengar perkataan dan tatapan mata Clara yang melihat ke arah belakangnya.

Benar saja, Alcan sekarang sedang berjalan menuju ke arahnya dengan ekspresi datar khas milik cowok itu. Meskipun tak berekspresi sama sekali, tetapi pesona Alcan tidak bisa disia-siakan oleh kaum hawa yang ada di perpustakaan tersebut. Para kaum hawa itu sampai tidak bosan menoleh beberapa kali ke arah Alcan.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Ester begitu Alcan duduk di sampingnya.

"Samperin kamu," jawab Alcan.

Chance [End]Where stories live. Discover now