Bagian 28

307 26 0
                                    

Happy Reading

***

Kali ini kecanggungan tengah dirasakan oleh Alcan, ia sekarang sedang berada di rumah Ester. Sudah beberapa kali Alcan mengunjungi rumah gadisnya, tetapi baru kali ini Alcan merasakan kecanggungan.

Hal yang menyebabkan Alcan merasa canggung adalah ketika ayah dari Ester sekarang duduk di hadapannya. Baru kali ini Alcan bertemu dengan ayah dari kekasihnya itu.

"Jadi, kamu yang namanya Alcan?" tanya pria paruh baya yang ada di hadapannya.

"Iya, Om," jawab Alcan tetap dengan raut wajahnya yang datar meskipun jantungnya sedang berdebar tak karuan.

"Satu kampus sama Ester?"

"Iya, Om."

"Jurusan apa?"

"Kedokteran."

Alcan harus bersyukur karena Mama Ester datang sambil membawakan minuman.

"Papa nih nanya-nanya mulu kayak polisi," ujar Mama Ester setelah meletakkan segelas teh hangat untuk Alcan dan segelas kopi untuk suaminya.

"Diminum, Alcan."

"Iya, terima kasih, Tan."

Papa Ester mengambil gelas kopinya lalu meminumnya, pria paruh baya itu merangkul mesra istrinya yang duduk di sebelahnya.

"Papa cuma pengen tau aja cowok yang lagi deket sama anak kita," ucap Papa Ester.

"Ester kan sering cerita tentang Alcan, kenapa Papa nanyain lagi ke Alcan?"

"Lebih baik nanya langsung sama orangnya," kata Papa Ester. "Jadi, kamu mau apa ke sini?" tanyanya pada Alcan.

"Mau ajak Ester ke luar, Om," jawab Alcan.

Papa Ester akhirnya tersenyum juga setelah tadi tidak pernah tersenyum dan hanya menatap Alcan dengan raut wajahnya yang serius. Alcan pun mulai merasa rileks setelah mendapat senyuman Papa Ester, rasa canggungnya berkurang.

"Saya izinin, tapi sebelum jam sembilan Ester udah harus ada di rumah," kata papa Ester. Alcan hanya menganggukkan kepalanya sambil memberikan senyum tipis.

"Sebentar ya, Alcan, Tante panggilin dulu Esternya," kata Mama Ester berlalu pergi setelah mendapat anggukan dari Alcan.

Sambil menunggu Ester, Alcan kembali berbincang dengan Papa Ester. Kali ini mereka berbincang dengan santai tanpa merasa canggung lagi.

Di sisi lain mama Ester mencoba untuk membangunkan anak gadisnya yang masih tertidur dengan nyaman di kasurnya.

"Ester bangun, Nak," ucap mama Ester sambil menggoyangkan sedikit tubuh Ester.

"Aduh, Ma, Ester masih ngantuk banget ini," gumam Ester sambil menarik kembali selimutnya untuk menghangatkan tubuh.

Mama Ester geleng-geleng, ia tahu pasti semalam Ester tidur larut malam karena tidak biasanya Ester bangun siang walaupun sedang hari libur.

"Itu di bawah ada Alcan, loh," kata Mama mencoba membangunkan kembali anaknya.

Ester masih diam, tetapi beberapa detik kemudia ia langsung terbangun dan menampilkan ekspresi terkejut.

"Apa, Ma?" tanya Ester.

Mama terkekeh melihat raut wajah anaknya itu. "Di bawah ada Alcan. Buruan bangun!"

Setelah Mama keluar dari kamarnya, Ester masih berdiam diri mencoba untuk mencerna perkataan Mama yang mengatakan jika Alcan ada di bawah, menunggunya.

Chance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang