Prolog ✏️

12.5K 1.1K 268
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Setiap orang punya titik jenuhnya masing-masing. Jika kalian melakukan suatu hal secara terus menerus dari hari kehari tanpa ada sesuatu yang spesial, maka mudah saja kalian merasakan kejenuhan itu.

Dan kini sepertinya Hyunjin tengah tiba pada titik jenuhnya bersekolah.

Iya, Hyunjin jenuh di sekolah.

Bukannya bermaksud sombong, tapi Hyunjin itu cerdas dan merupakan salah satu siswa kebanggaan para guru. Nilai-nilainya selalu diatas rata-rata, gelar peringkat 1 di kelas pun selalu jadi miliknya. Setiap penjelasan guru didengarkannya dengan baik, dan dipahaminya pun dengan mudah.

Setiap hari yang dilakukannya hanyalah belajar, belajar, dan belajar, hingga teman-teman dekatnya pun malas mengajak bermain atau sekedar hangout karena Hyunjin pasti lebih mementingkan PRnya daripada bermain.

Namun sesuatu mengubahnya. Dimulai dari kejenuhan itu yang membuat Hyunjin nekat membolos pada satu mata pelajaran dengan alasan pusing dan menghabiskan waktunya berbaring di UKS.

Hyunjin tidak tahu ia yang tidak memperhatikan atau bagaimana, namun ini pertama kalinya ia bertemu seorang siswa manis yang kebetulan siang itu mendapat jadwal sebagai petugas jaga UKS.

"Belum sarapan ya?" Tanya si manis.

"Udah, sebenernya gue gak kenapa-napa." Ujar Hyunjin dengan jujur. Kedua maniknya menatap lekat manik si petugas UKS.

Si petugas mengeryit bingung.

"Terus?"

"Jenuh aja di kelas. Capek." Hyunjin memalingkan wajahnya ke luar jendela.

"Oh. Bintang kelas bisa capek juga ya." Sindir si manis dengan senyuman yang tak kalah manis dengan wajahnya.

Hyunjin menoleh kilat, sedikit tersinggung. Dipikirnya bintang kelas bukan manusia eh? Hyunjin juga bisa lelah.

Begitu membaca badge nama si petugas UKS, Hyunjin membulatkan kedua matanya terkejut.

Ini Felix, si penyiar radio sekolahnya yang terkenal. Dan Hyunjin baru tahu bahwa Felix juga mengikuti ekskul PMR.

Dan tibalah kini saat Hyunjin mengumpulkan teman-temannya di taman belakang sekolah yang sejuk pada suatu siang, membuat ketiga temannya tersebut kebingungan.

"Ada apa Jin? Mau ngajak nugas bareng?" Tuduh Jisung.

"Jin kalo mau ngajak kerja kelompok sekarang gue lagi gak mood." Seungmin memasang wajah kesal. Kebetulan ia sekelas dengan Hyunjin, dan Hyunjin pun selalu memilihnya sebagai rekan sekelompok. Alasannya satu: Seungmin itu rajin.

Yah walaupun peringkat Seungmin di kelas belum bisa menyamainya, karena Seungmin selalu berada di peringkat ketiga atau keempat.

Sementara Jeongin, yang termuda, memilih diam sambil menghabiskan es teh dalam genggamannya. Menunggu apa yang akan Hyunjin katakan.

Hyunjin tersenyum sambil memandang satu persatu temannya, membuat ketiga pemuda di hadapannya sedikit merinding juga. Mereka pikir Hyunjin mengalami tekanan karena terlalu sering belajar.

"Tau Felix kan?" Tanya Hyunjin to the point.

Ketiga pemuda di hadapannya kini terkejut.

Sangat terkejut.

Itu karena Felix bukanlah seorang siswa biasa-biasa saja.

"Ada apa nih?" Jisung mulai curiga.

VENTURE || millennium ft. felix (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang