"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Kak Minhyuk, gimana?"
"Hah? Apa?" Minhyuk menoleh ke arah adiknya.
"Udah kakak chat si Jeongin-nya?"
"Udah sih, tapi gak dibales." Jawab Minhyuk, membuat adiknya mempoutkan bibirnya dengan kesal.
"Apa Jeongin bener-bener suka sama kak Felix ya? Gak ada kesempatan buat Daehwi lagi?" Sang adik memandang wajah kakaknya dengan sendu.
Minhyuk terkekeh pelan, kemudian mengusak rambut sang adik yang berwajah muram.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
"Daehwi suka sama Jeongin sekedar kagum kan? Kenapa cemburu?"
"Soalnya Daehwi... Eum..." Daehwi menunduk, tidak ingin mengaku pada Minhyuk bahwa sesungguhnya ia sudah jatuh hati pada Jeongin, teman sekelasnya sendiri.
"Kalo saran kakak, kalo Daehwi emang mau narik perhatiannya Jeongin, bukan dengan cara ngirim chat ancaman gini. Jeongin pasti cuma mikir ini ulah orang iseng dan gak dibales deh sama dia." Nasehat Minhyuk.
Daehwi mempoutkan bibirnya. Jeongin merupakan pemuda pertama yang disukainya di SMA, dan menurut Daehwi Jeongin itu menarik. Sayang sekali Jeongin terlalu cuek dan tidak peduli pada sekitarnya, sehingga Jeongin tidak pernah paham akan Daehwi yang selalu memperhatikannya secara diam-diam.
"Daehwi udah ngerjain PR?" Tanya Minhyuk.
"Belum." Daehwi menggeleng lemah.
"Nah, coba Daehwi ngerjain PR dulu, Daehwi rajin belajar, siapa tau kalo Daehwi pinter terus Jeongin jadi tertarik kan?" Minhyuk tersenyum ke arah sang adik.
"Beneran kak?!" Wajah sendu Daehwi berubah menjadi bersemangat.
"Yups, coba aja. Kakak yakin Jeongin pasti tertarik sama orang pinter, soalnya Daehwi bilang sendiri kan kalo kak Felix itu pinter?"
"Iya kak." Daehwi mengangguk.
"Good, kalo gitu Daehwi harus buktiin bahwa Daehwi sejajar sama kak Felix dan Daehwi layak buat bersanding sama Jeongin, oke?" Minhyuk mengusap rambut adiknya.
"Oke!" Daehwi pun berjalan kembali ke arah kamarnya.
"Jeongin, Daehwi bakal buktiin bahwa Daehwi cocok jadi pacarnya Jeongin!" Monolog Daehwi di depan cermin sembari tersenyum manis.
*****
"Lu 'nidurin' Jisung?" Tanya Minho saat Changbin baru saja bergabung di mejanya dan teman-temannya.
"Iya Ho, gue gak sengaja." Jawab Changbin.
"Gak sengaja lu bilang? Ngejebol anak orang lu bilang gak sengaja? How funny, haha..." Mark terkekeh.
"Kemarin tuh gue... Aish, susah ngejelasinnya! Pokoknya kemarin gue lagi 'butuh' banget dan gue ketemu Jisung." Changbin meremas rambutnya.
"Dan lu pura-pura lupa bahwa dia statusnya top?" Lucas bertanya.
"Ya gimana dia juga lemah banget gak ngelawan gitu?" Changbin malah membela diri.
TAK!
Minho memukul kepala Changbin dengan map yang dibawanya.
"Tau diri goblok, badan lu sama Jisung beda banget! Mana bisa dia ngelawan?!" Omel Minho.
"Y-ya iya sih..." Changbin menunduk. "Trus skarang kalian ada ide gak? Gue ngerasa bersalah banget, Jisung kayanya marah banget ke gue."
"Gak ngerti gue Bin, dia pasti ngerasa malu banget karna dia top tapi gak bisa ngelawan pas sama lu." Mark menggeleng.
"Coba ke rumahnya? Datengin, minta maaf baik-baik." Saran Lucas.
"Rumahnya? Rumah Jisung dimana ya?"
"Kata daddy gue sih pas dia ke rumah Felix dia pernah liat Jisung keluar dari gang sebrang." Ujar Minho.
"Yaudah deh ntar gue tanya Felix aja, thanks ya." Changbin tersenyum tipis.
"Eh guys, nonton yuk ntar? 'Toy Story 4' udah muncul." Ajak Lucas pada teman-temannya.
