"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
Keesokan harinya, Changbin tiba bersama Jisung pada pukul 08.00 pagi di kediaman Hyunjin. Dan tepat seperti dugaan Jeongin, kakak dan calon kakak iparnya itu sama sekali belum bangun.
Bagaimana mau bangun jika sampai pukul 01.00 dini hari saja Jeongin masih mendengar suara desahan Felix? Sedikit kesal juga Jeongin karena kedua orang tuanya harus tidak ada di rumah untuk beberapa hari ini, Hyunjin dan Felix jadi bisa seenaknya. Jeongin bahkan menyuruh Daehwi untuk tidur di kamarnya sementara ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu saja daripada harus melakukan yang iya-iya pada Daehwi.
"Lah sepi amat ini rumah apa kuburan?" Jisung mendudukkan diri di sofa sementara Changbin memilih di teras saja agar bisa merokok.
"Bangunin kak Hyunjin sama kak Felix sana, males gue." Ujar Jeongin sambil mengusap rambut Daehwi yang sudah tampak manis bersandar di pundaknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jangan bilang kalo mereka..." Jisung menyipitkan kedua maniknya.
"Iya, mreka berdua 'main' sampe jam 1." Jelas Jeongin dengan wajah malas.
"Astaga, kenapa sih dia pinter di skolah doank tapi lainnya bego. Udah tau mau muncak malah sempet-sempetin ngewe." Omel Jisung
"Kenapa beb?" Changbin menoleh dari teras saat mendengar suara omelan Jisung.
"Gapapa, udah sono lu nyebat aja kak. Gue bangunin Hyunjing sama Felixnjing dulu." Jisung pun bangkit dari sofa dan segera berjalan ke arah pintu kamar Hyunjin.
Sebenarnya Felix sudah bangun, hanya saja pelukan Hyunjin yang terlalu erat menyebabkannya nyaman dan malas bergerak. Jadilah pemuda manis itu hanya bermain ponsel sambil menunggui Hyunjin yang masih lelap tertidur.
TOK TOK TOK!
"HYUNJIN! FELIX! BANGUN WOY!" Suara teriakan Jisung mengagetkan Felix, bahkan Hyunjin pun tersentak dan perlahan membuka kedua maniknya.
"Jin, dah dibangunin noh. Siap-siap yok?" Felix mengusap pipi Hyunjin.
"Mau kemana sih?" Tanya Hyunjin dengan suara parau dan mata setengah terpejam.
