"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
Jisung tiba di sekolahnya dengan wajah muram, pemuda itu bahkan hanya menurut saat Felix menariknya ke gudang penyimpanan alat olahraga dan langsung memagut bibirnya.
"Heh, lu kenapa?" Felix bertanya setelah melepaskan tautan bibir mereka, pemuda manis itu menatap wajah Jisung dengan bingung.
Felix tidak percaya begitu saja, pemuda itu menangkup kedua pipi Jisung agar kedua mata Jisung terfokus padanya, namun Jisung segera mengalihkan pandangannya.
"Ada masalah? Gak mau cerita sama gue?" Tanya Felix sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Jisung.
"Gak Lix, beneran gue gapapa." Jisung masih keukeuh dengan pendiriannya.
CKLEK
Pintu ruang olahraga itu terbuka, Hyunjin muncul. Hari ini memang jadwal olahraga kelasnya, dan Hyunjin mendapat tugas mengambil peralatan untuk kasti.
"Lu berdua... Ngapain?" Tanya Hyunjin sambil menatap lekat Jisung dan Felix yang langsung salah tingkah.
"Gak ngapa-ngapain, gue ke kelas dulu ya bye!" Dengan tergesa Felix berjalan melewati Hyunjin dan berlalu begitu saja dari gudang olahraga, meninggalkan Hyunjin yang kini menatap Jisung dengan curiga.
Namun raut kecurigaan itu berganti dengan kekhawatiran saat Hyunjin melihat wajah Jisung yang tampak pucat.
"Sung? Lu sakit?" Hyunjin menahan pundak Jisung.
"Enggak." Jisung menggeleng lemah.
Ini tidak beres, Hyunjin pikir Jisung terlihat tidak sehat.
"Ke UKS yok? Bentar gue naruh alat ke lapangan dulu."
Jisung menurut, pemuda itu duduk di depan gudang sembari menunggu Hyunjin yang tengah mengantarkan peralatan kasti ke lapangan.
"Sung? Gak ke kelas?" Jisung mendongak saat mendengar suara yang tidak asing, seketika kedua matanya membulat saat melihat Changbin berdiri di hadapannya.
Tanpa kata-kata, Jisung bangkit dan berlari ke kelasnya, meninggalkan Changbin dan juga Hyunjin yang memanggilnya dari arah lapangan.
"HAN JISHOOONG!" Hyunjin hendak berlari menyusul Jisung, namun entah kenapa Jisung berlari sangat cepat naik ke lantai 2, akhirnya Hyunjin pun berasumsi bahwa Jisung sudah baik-baik saja dan memutuskan masuk ke kelasnya.
TAP
Hyunjin berbalik saat seseorang menepuk pundaknya, rupanya Changbin.
Seungmin yang penasaran pun ikut mendekat ke arah Hyunjin dan Changbin.
"Jisung cerita apa ke lu?" Tanya Changbin to the point, wajahnya tampak serius.
