Omake #1 ✏️

3.8K 558 208
                                    

(Dear readers, kalo gak keberatan aku minta tolong diisi donk [KOLOM PENDAPAT MENGENAI BOOK INI] di chapter sebelumnya, bisa diisi kesan+pesan ataupun kritik+saran dari kalian misalnya ada kekurangan dari book ini. Jadi bisa aku jadiin bahan belajar untuk book2 selanjutnya. Makasii 💕)

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

TOK TOK TOK!

Hyunjin mengangkat wajahnya saat mendengar pintu ruangannya diketuk.

"Masuk!"

CKLEK!

Jisung muncul di hadapannya, dengan sebelah tangan membawa buket bunga lily putih.

Hyunjin tersenyum, kemudian bangkit dan sedikit membenahi penampilannya.

"Brangkat skarang?" Tanya Jisung.

"Ayo." Hyunjin mengangguk setuju.

Hari ini merupakan 8 tahun semenjak kematian Felix, dan Hyunjin hingga saat ini belum bisa move on dari kekasihnya yang harus terpisah darinya akibat kecelakaan tersebut.

"Are you okay?" Jisung menepuk pundak Hyunjin.

"As always, thanks." Hyunjin membiarkan air matanya menetes begitu saja, tidak ada rasa canggung sedikitpun meskipun itu di hadapan Jisung.

"Ini udah 8 tahun, dan lu masih nangis setiap tahunnya." Jisung menyerahkan selembar tisu pada Hyunjin.

"I'm sorry, gue emang selemah ini, haha..." Hyunjin tertawa datar.

"Gue yakin Felix di atas sana gak bakal suka liat lu begini." Jisung mengusap punggung Hyunjin, berusaha menghibur sahabatnya yang baru saja diangkat menjadi HRD sebuah perusahaan internasional tersebut.

"Dan gue juga gak suka harus kepikiran dia tiap hari, sampe kebawa mimpi, sampe gue pikir gue bisa gila karna selalu keinget Felix..." Hyunjin menunduk.

Jisung diam. Hyunjin yang kini berada di mobilnya memang bukanlah Hyunjin yang sama seperti 8 tahun lalu. Kematian Felix benar-benar merubah segalanya.

Bukan sekali dua kali Jisung menemukan sahabatnya itu melakukan selfharm dengan harapan segera mati dan bertemu Felix. Untung saja Seungmin, yang kini sudah menjadi psikiater, mampu menangani Hyunjin dengan baik.

*****

Hyunjin membuka pintu mobilnya dan memandang berkeliling ke arah pemakaman umum yang tak pernah absen ia datangi seminggu sekali.

Saking seringnya, Hyunjin hampir hapal nama-nama yang tercantum di sebagian besar batu nisan pemakaman tersebut.

Kedua kaki jenjangnya melangkah ke salah satu batu nisan yang sudah ia hapal dengan baik, kemudian berlutut dengan sebelah kakinya dan tersenyum membaca nama yang tertera disana.

VENTURE || millennium ft. felix (coмpleтe ✓)Where stories live. Discover now