"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
Jeongin tiba di kelasnya terlalu awal, pemuda itu memandang ke arah Daehwi, salah satu teman sekelasnya yang selalu tiba paling pertama.
Daehwi balas menatap Jeongin, namun pandangan keduanya terlepas begitu saja tanpa pembicaraan apapun karena Jeongin langsung duduk di bangkunya dan fokus dengan ponselnya.
"Eh Hwi, tugas Geo udah?" Tiba-tiba Jeongin berbalik dan bertanya pada Daehwi, ia lupa bahwa ia belum mengerjakan PRnya.
"U-udah." Daehwi menjawab gugup, kaget juga ia tiba-tiba diajak berbicara oleh Jeongin.
"Hehe, liat boleh?" Jeongin bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati meja Daehwi, membuat jantung pemuda manis itu menjadi berdegup.
"Boleh, nih." Daehwi menyodorkan bukunya pada Jeongin, sementara Jeongin dengan santai mendudukkan dirinya di samping Daehwi tanpa mengetahui betapa gugupnya pemuda itu.
"Jeongin!" Jeongin dan Daehwi menoleh bersamaan ke arah pintu kelas saat mendengar seseorang memanggil Jeongin.
"Kak Felix, kenapa?" Tanya Jeongin. Rupanya Felix yang datang.
Sementara Daehwi? Raut wajahnya berubah sendu.
"Ehehe mau nanya, Hyunjin gak berangkat?" Tanya Felix sambil memasuki kelas adik kelasnya itu.
Daehwi menunduk setelah membandingkan penampilannya dan Felix. Pantas saja Jeongin lebih tertarik pada Felix, kakak kelasnya itu sudah cantik, senyumnya manis, ramah pula. Daehwi jadi merasa tidak percaya diri.
"Eum... Anak kecil gak boleh tau!" Felix memeletkan lidahnya ke arah Jeongin, kemudian berlari keluar dari kelas Jeongin yang mulai ramai tersebut.
"Jeongin."
Jeongin kali ini menoleh ke sisi kanannya, karena Daehwi yang memanggil.
"Kenapa?"
"Emmm... Jeongin suka sama kak Felix?" Tanya Daehwi dengan suara lirih.
Jeongin mengeryit, mereka tidak cukup dekat namun Daehwi berani bertanya begini? Hhh.
"Ada urusannya sama lu emang?" Jawab Jeongin sarkas, membuat Daehwi menjadi salah tingkah.
"A-ah, gak kok, maaf lanjutin aja nugasnya." Daehwi kembali menunduk sambil menggigit bibir bawahnya, sementara Jeongin jadi merasa bersalah juga karena menjawab seketus itu.
