"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Hyunjin bangun! Trus bangunin adeknya!" Suara teriakan sang mama membangunkan Hyunjin pada pukul 06.00 pagi. Dengan segera pemuda cerdas itu bangkit dari ranjangnya dan mengumpulkan kesadarannya, kemudian meraih ponselnya yang sudah terisi penuh di atas meja.
Chat terakhir dari Felix belum sempat dibacanya, karena semalam ia sudah terlalu mengantuk usai mengerjakan tugas.
Felix: kalo gw gabisa rumus mtk emg lu mo bantuin? >< 23.34
Hyunjin terkekeh pelan sebelum membalasnya.
Hyunjin: apasih yg gak buat lu? Asal ada rewardnya aja. Morning btw, hv a nice day
"HYUNJIN BANGUN!"
"IYA MA!"
Hyunjin pun kembali meletakkan ponselnya di meja dan beranjak ke kamar Jeongin yang berada tepat di sebelah kamarnya sendiri untuk membangunkan adiknya itu.
Sesudah itu, Hyunjin langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sekitar 15 menit kemudian Hyunjin keluar dari kamar mandi dan bergantian dengan Jeongin yang masih dalam ekspresi mengantuknya.
TAP
"Lu udah chat Felix?" Tanya Hyunjin sembari menahan lengan Jeongin sebelum adiknya itu masuk ke kamar mandi.
"Udah kak." Jawab Jeongin dengan suara khas bangun tidurnya.
"Udah sampe mana progressnya?"
"Kak please masih 2 hari, gue gak ngegas kaya lu."
BRAK
Jeongin langsung menutup pintu kamar mandi dari dalam, mengabaikan Hyunjin yang terkekeh pelan. Akhirnya Hyunjin pun kembali masuk ke kamarnya.
TING!
Felix: emg mo minta reward apa? Lu udhtajir, pinter, ga ada yg lu gapunya juga ih -_-
Lagi-lagi Hyunjin tersenyum membaca chat balasan dari Felix, kemudian segera membalasnya.
Hyunjin: pacar, gw belom pu- nya. Read
"Yah, di read doank."
*****
"Pagi Lix."
Felix yang baru tiba di sekolah terkejut saat melihat Jisung sudah duduk di bangku kayu yang terdapat di depan kelasnya.
"Jisung? Ngapain?" Felix memandang ke sekeliling, karena biasanya Jisung tidak pernah seorang diri.
