"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Minho, tolong ke ruangan mahasiswa PPL bisa?" Guru yang sedang mengajar di kelas Minho tiba-tiba berbicara.
"Ada apa ya, Bu?" Tanya Minho dengan bingung.
"Modul materi saya tadi kebawa sama salah satu mahasiswa, belom dikembalikan." Jelas sang guru.
"Oh." Minho pun segera berdiri. "Namanya siapa ya, Bu?"
"Namanya Kim Woojin kalo gak salah. Tolong ya." Sang guru tersenyum lembut.
"Baik, Bu." Minho pun balas tersenyum sopan dan segera keluar dari kelasnya menuju ruangan para mahasiswa PPL yang sedang bertugas di sekolahnya.
CKLEK!
"Permisi, ada yang namanya kak Woojin?" Minho memunculkan kepalanya di ujung pintu, membuat kurang lebih 6 mahasiswa calon guru yang berada disitu menoleh ke arahnya.
"Jin, ada yang nyari nih!" Seorang pemuda memanggil Woojin.
Minho asumsikan sebagian besar mahasiswa yang berada di ruangan ini seumuran dengan Bang Chan, hanya saja Bang Chan belum bisa mengambil KKN karena ada beberapa mata kuliah yang harus mengulang.
Tak lama kemudian seorang mahasiswa berjalan ke arahnya, dan dari badge nama di almamaternya Minho segera tahu pemuda itu bernama 'Kim Woojin'.
"Hai, ada apa ya?" Woojin tersenyum lembut.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Minho menelan salivanya dengan kasar, entah mengapa ia harus terpaku pada wajah tampan pemuda di hadapannya ini.
"K-kak... Bu Fei bilang, kakak ngebawa modul materinya bu Fei?" Minho bertanya dengan gugup.
"Oh." Woojin mengangguk, kemudian kembali berjalan ke bagian belakang ruangan tersebut dimana terdapat mejanya yang berisi beberapa buku.
Minho menunduk sambil menggigit bibir bawahnya. Seharusnya ia tidak perlu segugup ini.
"Nih bukunya, tolong bilang bu Fei saya minta maaf ya tadi lupa balikin." Woojin menyodorkan modul materi yang dimaksud ke tangan Minho.
Minho segera menerimanya, bahkan tak sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan Woojin.
"Makasih kak, saya balik ke kelas dulu." Minho tersenyum manis.
"Iya sama-sama. Eh tunggu!" Woojin menahan pergelangan tangan Minho secara tiba-tiba. "Nama kamu siapa?"
"Minho kak, Lee Minho." Minho menjawab tanpa berbalik.
"Oke, smangat belajar ya Minho!" Usai mengucapkan itu Woojin segera melepaskan genggamannya di tangan Minho, dan Minho segera berjalan cepat meninggalkan ruangan tersebut.
*****
"Hei!" Changbin muncul tiba-tiba saat Jisung tengah mengerjakan tugas di perpustakaan.
"Kak please, gue lagi dihukum karna lupa ngerjain PR." Jisung langsung sewot.
"Aduh, ngegas. Hehe. Sini gue bantuin?" Changbin menawarkan diri dan mendekatkan posisi duduknya dengan Jisung.
"Dih, emangnya bisa?" Jisung bertanya meremehkan.
"Bisa lah! Ngerubah lu jadi bottom aja gue bisa, masa cuma ngerjain Geografi gak bisa." Pamer Changbin.
Jisung merotasikan bola matanya kesal, ia sedang malas berdebat dengan Changbin.
"Yaudah gih, tolong bantu kerjain." Jisung menyodorkan bukunya ke arah Changbin.
"Tapi ada syaratnya..." Changbin menyeringai.
"Tuh kan gak ikhlas!" Jisung berbicara sedikit kencang, membuat beberapa siswa di perpustakaan itu menatapnya tajam.
