"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
Hari Sabtu kembali tiba. Entah mengapa kali ini rasanya Felix sangat malas beranjak dari ranjangnya, ia hanya ingin menghabiskan waktu seharian berguling-guling sambil memeluk plushie-nya.
TING!!
Dengan sedikit malas Felix meraih ponselnya di atas nakas dan segera membuka chat yang baru saja masuk.
Felix segera meletakkan ponselnya dan bangkit dari ranjangnya dengan ogah-ogahan. Setelah mengumpulkan nyawa, akhirnya pemuda manis itu masuk ke kamar mandi sambil membawa handuknya.
Benar saja, tak sampai 15 menit bundanya mengetuk pintu kamar mandi dan berkata bahwa Seungmin sudah sampai.
Felix keluar dari kamar mandi dalam balutan bathrobe putih dan rambut setengah basah, si manis itu tersenyum manis melihat Seungmin yang baru saja melipatkan selimutnya dan duduk di pinggir ranjangnya.
"Udah sarapan?" Tanya Seungmin pada Felix.
"Mana ada, kan gue bilang baru bangun." Dengan santai Felix mendudukkan diri di pangkuan Seungmin dan mengalungkan kedua tangannya di leher pemuda tampan itu.
"Bunda lu kayanya bikin sarapan tuh, abis ini sarapan aja dulu." Seungmin merengkuh pinggul ramping Felix, kemudian menempelkan dahinya ke dahi pemuda manis itu.
"Lu gak sarapan?" Felix mengusap bibir bawah Seungmin.
"Udah, di rumah." Seungmin menatap manik Felix.
CHU
"Disini belom." Felix mengedipkan sebelah matanya setelah mengecup kilat bibir Seungmin.
"Gak perlu. Gue masih mau keluar dari sini idup-idup. Ayah lu kan malaikat maut." Balas Seungmin, membuat Felix terkekeh pelan.
TOK TOK TOK!
"Felix, ada Hyunjin nih di bawah!" Suzy kembali mengetuk pintu.
"Hyunjin? Lu ada janji sama dia?" Seungmin mengeryit.
