"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Lix, HP lu dimana?" Tanya Seungmin pada Felix yang sedang memotong kukunya.
"Dicas di kamar, kenapa?" Tanya Felix balik.
"Oh, pantes." Seungmin menarik nafas panjang. "Gue keluar bentar, jangan ikut."
"Hah? Mo balik?" Felix mengeryit.
"Gak, mau keluar bentar, di depan rumah lu doank."
"Ngapain?"
"Nemuin Hyunjin."
"Hyunjin kesini?" Felix meletakkan gunting kukunya di meja dan mengikuti Seungmin yang sudah berjalan mendekati pintu.
"Dia salah paham, dikira gue ke rumah lu mau ngapa-ngapain." Jelas Seungmin santai.
"Hah?! Kenapa sih?!" Felix benar-benar kebingungan.
Baru saja Seungmin membuka pintu rumah Felix,
BHUGH!
Hyunjin menghajarnya.
"SEUNGMIN!" Felix berteriak terkejut.
"Minggir Lix." Hyunjin mendorong dada Felix menjauh, kemudian mendekati Seungmin yang terhempas ke lantai dan menarik kerah seragam pemuda itu.
"Maunya apa? Gue gak suka ya bangsat, kalo lu main blakang gini."
BHUGH!
Hyunjin kembali menghajar Seungmin.
Felix mau mendekat, tapi takut.
"Nah skarang gue tanya, lu tadi pulang sama siapa sampe lupa jemput Felix gitu?" Seungmin balas menarik kerah Hyunjin dan mendorong kuat pemuda itu hingga punggung Hyunjin menabrak dinding.
"Ya bukan urusan lu kan? Kenapa juga lu kudu tau?!" Hyunjin menatap nyalang kedua manik Seungmin.
Apa yang Felix lakukan? Pemuda manis itu menelpon Jisung, karena rumah Jisung memang paling dekat dari rumahnya.
"Bukan urusan gue lu bilang? Sejak kapan lu jadi bajingan sih Hwang Hyunjin, Lee Felix udah lu jadiin bahan taruhan dari awal, skarang segampang ini lu mainin perasaan dia? Bangsat!"
BHUGH!
Seungmin ganti menghajar Hyunjin.
"Gue gak jadiin dia mainan! Gue udah mau seriusin dia!" Hyunjin mendorong kuat dada Seungmin hingga Seungmin menabrak meja.
Kini ruang tamu rumah Felix menjadi arena duel dan Felix hanya mampu menonton tanpa berbuat apa-apa.
Sesuai ekspektasi, tak sampai 5 menit Jisung beserta Changbin tiba di rumah Felix dengan nafas terengah.
"WOY AH BANGSAT NGAPAIN SIH LU BERDUA?!" Jisung menahan Seungmin yang baru saja hendak menerjang Hyunjin, sementara Changbin menahan Hyunjin.
Kedua wajah pemuda itu sudah sama-sama memar, bahkan darah mengalir dari sudut bibir Seungmin dan dari pelipis Hyunjin.
