7. High Heels yang Patah

4.8K 310 61
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

***

Rega membagikan nasi kotak dan cup minuman es buah pada semua anak-anak panti asuhan Pelangi Bunda dibantu Arka dan Rendy. Kedua sahabatnya itu memang tak pernah menolak jika dimintai tolong yang berkaitan dengan kegiatan sosial. Katanya itung-itung amal. Semenjak kuliah Rega memang sering ke panti asuhan ini. Entah itu ada acara bakti sosial BEM FK atau pun sekadar ingin berkunjung secara pribadi saja. Bahkan semua pengurus panti sudah hapal dengan Rega. Dia juga lumayan sering mengajak adik-adiknya ke sini.

Bu Rita pun ikut senang melihat Rega yang sangat peduli dengan anak-anak panti. Bu Rita adalah pengurus panti asuhan Pelangi Bunda. Beliau sudah sangat hapal pada Rega. Beliau juga hapal dengan Rara, adik-adik Rega dan juga teman-teman Rega. Bahkan Bu Rita juga diundang ke acara pernikahan Rega dan Rara.

"Wah, pengantin baru tambah ganteng aja," seru Bu Rita saat menghampiri Rega yang baru saja selesai membagikan nasi kotak.

"Dari dulu kan emang udah ganteng, Bu."

"Enggak, kok. Dulu kamu itu sering kusut kalau ke sini. Sekarang lihat, tuh. Baju kemeja kamu rapi. Rambutnya juga rapi. Pasti bajunya disetrikain istri. Rambutnya juga disisirin istri nih kayaknya."

"Apaan sih, Bu? Saya kemarin-kemarin kusut waktu datang ke sini karena emang baru pulang dari rumah sakit langsung ke sini. Nggak sempat ganti baju dan nyisir rambut kalau dari rumah sakit mah."

"Alibi," sahut Bu Rita santai.

"Alibi? Hmm ... padahal saya jujur lho, Bu. Kebetulan hari ini saya libur. Jadi wajar aja kalau sampai di sini masih rapi dan ganteng."

Rega memang jujur, tapi kejujurannya itu membuatnya merasa miris. Tadi pagi sebelum berangkat mengurus acara ini, dia menyetrika bajunya sendiri. Jangankan menyetrika. Memilih kemeja pun dilakukannya sendiri. Rega tak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia ingin diperlakukan seperti suami pada umumnya. Di mana pagi harinya sang istri akan sibuk memilihkan kemeja untuknya, menyetrika bajunya dan memakaikan dasi di lehernya. Sayangnya Rara bukan tipe perempuan yang peka akan hal itu.

Rega menghela napas panjang ketika lagi-lagi dia mengingat bahwa dia juga yang memasak sarapan. Selesai menjalankan ibadah sholat smSubuh, Rega langsung bergerak membuat roti isi selai strawberry dan susu cokelat hangat untuk dirinya sendiri dan Rara tentunya.

 Selesai menjalankan ibadah sholat smSubuh, Rega langsung bergerak membuat roti isi selai strawberry dan susu cokelat hangat untuk dirinya sendiri dan Rara tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Erlebnisse (Re-Publish) ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang