the beginning of Hardian...

9.4K 1.9K 172
                                    

Malam begitu sendu dan kelabu, berkawankan keheningan kelam yang menjajaki. Binatang pun rasanya enggan mengecok, takut.

Hanya terdengar suara televisi jadul yang tetap dipaksa bekerja meskipun layarnya juga tinggal setengah. Menemani sang empunya yang tertidur lelap dengan wajah yang terjatuh pada meja makan kotor yang tak pernah dibersihkan sekian lamanya.

Botol botol minuman keras berserakan dimana-mana. Dari yang menetap berminggu-minggu hingga yang ujung nya masih hangat bekas kecupan bibir.

Seperti gudang tak terurus.

Tapi sayangnya, itu rumah.

Kediaman dari seorang pria berumur 25 tahun yang kerjanya setiap hari hanya menghambur-hambur uang. Itupun hasil memalak pedagang pasar maupun pinggir jalan.

Sengaja memilih rumah gubuk yang masih bisa dipakai di antara bangunan belanda yang tak terurus.

Karena dirinya sudah ditolak masyarakat.

Tok... Tok... Tok...

Kedua kelopak itu berkedut, mulai merasa mimpinya terusik.

Tok! Tok! Tok!

Tok! Tok! Tok!

"Akh! Siapa sih?!"

Tok! Tok! Tok!

Jemari itu memijat pelipis, mengusir pening efek samping alkohol yang ia tenggak bersama kekawanan beberapa jam yang lalu.

Dengan langkah sempoyongan, pria berbadan besar itu menghampiri pintu kayu reyot yang masih diketuk kencang.

"Dirman!"

Disusul dengan eksistensi seorang wanita dengan seorang bayi di gendongan.

Melihatnya, sontak membuat pria itu tambah naik pitam.

Karena wanita itu adalah orang yang setiap hari menghantui malam si adam. Merenungkan perbuatan yang menurut dirinya sendiri juga sudah kepalang kelewatan.

"Ng-ngapain lo di sini?!"

Wanita itu berdecih. "Lo nggak tau, kan?"

"Gak!"

"Gue ngelahirin anak lo! Anak lo, Dirman!"

"Hah?!"

Wanita itu sedikit mencondongkan tubuh, memperlihatkan wajah imut seorang bayi yang sedang tertidur dengan teduhnya.

Dirman menggeleng kencang tentunya.

Ada laki-laki brengsek yang mau mengaku atas kesalahannya? Cih. Mana ada. Termasuk Dirman ini.

"Ini bukan anak gue!"

"Ini anak lo!"

Tak gentar, wanita berumur 20-an itu dengan cepat menerobos masuk melewati Dirman yang masih setengah sadar. Menaruh sang bayi di atas sofa bolong-bolong, tak lupa jua sempat membersihkannya dari botol botol alkohol.

"Apa-apaansih lo?!" Teriak Dirman sesampainya.

"INI SEMUA GARA-GARA LO!" Pekik wanita itu. Air mata sudah berderai kencang, berintikan pada lantai kusam.

"LO YANG MERKOSA GUE! SEKARANG LO YANG HARUS URUS ANAK INI!"

Laki-laki yang kepalanya sedang pusing itu hanya stagnan di tempat. Di antara kunang-kunang yang mengerubungi, dirinya tercenung menatap seorang bayi yang tidur lelap menghiraukan keributan di sana.

Dirman dengan cepat menggelengkan kepala, dirinya agak berlari ke luar rumah tetapi wanita itu sudah tidak ada, Dirman susul hingga depan gang pun eksistensinya sudah lenyap seakan ditelan bumi.

youth | nct dream ✔Where stories live. Discover now