3. PERTOLONGAN

3.9K 251 90
                                    

Menjaga lo itu bukan pilihan tapi kewajiban.

Zendra Alaric Arsenio

-PREMANSEKOLAH-

     Sepuluh menit sudah Mira menunggu tapi sopir yang setiap hari menjemput dan mengantar dirinya juga belum menunjukkan batang hidungnya. Mira sekarang sedang berada di halte yang sepi, menatap kendaraan yang berlalu lalang.

Lalu tiba-tiba dia tersentak ketika suara gemuruh motor memekak telinga saling bersahut-sahutan, bersamaan dengan suara yang sepertinya mengarah padanya. Seketika dia berdiri ketakutan.

"WOIIII ITU DIA CEWEKNYAAAAAA. TANGKAP DIA LO SEMUA!"

Teriakan itu menyentak Mira hebat dan dengan cepat cewek itu mengarahkan kakinya, berlari. Tak ada pilihan lain, walau dia tahu tak ada hasil kalau hanya melarikan diri. Mira menengok kepalanya sebentar kebelakang, lalu mengalihkannya lagi sambil mempercepat kaki kecilnya bergerak.

Napasnya bersahut-sahutan, Mira kenal siapa mereka. Mereka adalah anggota pemberontak dari SMA Garuda. Musuh terbesar Zendra, preman sekolah paling disegani disekolahnya. Pertanyaan menyangkut dalam otaknya, kenapa dia yang jadi sasaran?

"KEJAR WOIIIII!"

"TANGKEP TUH CEWEK. JANGAN BIARIN DIA LOLOS!!!"

"JANGAN KABUR LO!"

"Mati gue," desis Mira ketakutan. Dua orang atau tiga orang, masih bisa dia hadapi. Tapi hampir dua puluh orang lebih? Itu sama saja menjerumuskam diri kekawanan buaya lapar.

Persimpangan terlihat, kakinya yang kecil dia paksa lebih cepat lagi berlari. Tangannya dengan erat mencengkram tali tas yang melekat di punggungnya. Kenapa hari ini, dia harus sial banget? Tadi pagi karena Kare, kedua Zendra, masa iya ketiga karena musuh Zendra? Dia harus meloloskan diri.

Saat Mira memilih berbelok ke arah kanan, motor besar berwarna hitam dari arah kiri ikut mengejar. Mira bergetar takut, kakinya yang dipaksa lari tak bisa lagi bergerak, keram dan lelah.

"NAIK!" titah cowok dibalik helm full face itu.

Mira tertegun, suara itu sangat familiar di telinganya. Lalu tarikan kasar membuat Mira dengan cepat menaiki motor besar itu, melupakan kalau roknya sudah tersingkap terlalu jauh dari lutut. Tangannya bergetar, memegang stang paling belakang motor cowok itu.

"PEGANGAN!" titah cowok itu lagi.

Mira menggelengkan kepalanya cepat, "nggak mau! Gini aja," jawabnya sedikit menunduk, enggan menatap mata tajam cowok yang berada di depannya itu.

''Mau mati?" desis cowok itu tajam.

Mira menepuk keras pundak Zendra, "jalan bego, mereka udah deket."

"Biarin," jawab cowok itu, Zendra. "Kalo lo nggak mau pegangan, gue nggak mau jalan. Biarin kalo kita di kepung, gue tinggal nyerahin lo dan urusanya beres."

"Tapi mereka kan musuh lo, kenapa jadi gue dibawa-bawa?" tanya Mira marah dan kesal. Karena sekarang dia jadi bahan buronan si gerombolan pemberontak itu.

"Nggak tau."

"WOIIIII JANGAN KABUR LO BERDUA!!!!'' teriakan itu langsung membuat tangan Mira yang tadinya berpegangan di stang belakang, berpindah tempat memeluk Zendra dengan erat, menipis jarak, dan membuat senyum Zendra mengembang sempurna.

PREMAN SEKOLAHWhere stories live. Discover now