5. DEWA PENYELAMAT

2.9K 187 36
                                    

Gue bersumpah akan terus menjaga lo. Sekarang ataupun nanti.

Zendra Alaric Arsenio

-PREMANSEKOLAH-

     Perlahan tapi pasti, mata Mira yang terpejam kembali terbuka. Walaupun masih mengabur, keadaan dengan penerangan remang-remang masih tertangkap oleh retina matanya. Sesaat matanya menatap ruangan yang luas tak tahu dimana dinding dan mana pintu, kepalanya langsung sakit dan pening luar biasa. Ini pasti efek obat bius yang tadi di hirupnya.

Mira menggiti bibirnya keras, entah kenapa obat bius itu kembali bekerja dan membuat kepalanya seperti mau pecah. Sebisa mungkin Mira bertahan, bukan waktunya dia pingsan lagi tetapi waktunya membebaskan diri dari tangannya dengan keras. Tapi usahanya berakhir sia-sia, tak ada hasil yang ia dapatkan kecuali segaris sayatan di pergelangan tangan akibat berusaha memberontak.

Tak hanya tangannya yang di ikat, mulutnya ikut disumpal menggunakan sapu tangan dan itu membuat dirinya tak bisa berteriak meminta tolong. Kalaupun sapu tangan ini tak menyumpal mulutnya, apakah masih ada harapan untuk mendengar suaranya di tempat antah berantah ini?

Mira meyakinkan satu jawaban di kepalanya, tidak akan ada yang mendengar!

Satu hal yang Mira takutkan dalam hidup ini, kejadian ini dan kejadian kemarin. Kenapa hidupnya masihtak tenang? Kenapa semua musuh Zendra memburunya? Memikirkan itu, membuat Mira membenci dirinya sendiri. Kenapa dia harus menjadi lemah karena ini? Dia kuat, jangan jadi pengecut.

Aku kuat, nggak akan menyerah. Setelah merapalkan satu kalimat itu, entah keberanian darimana Mira punya semangat untuk membebaskan diri. Setidaknya mencoba dulu sebelum mengambil kepitusan, Mira yakin tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Apalagi hal seperti ini? Mira pasti bisa membebaskan diri.

Tiga puluh menit, setengah jam terlewati tapi tetap usahanya tak membuahkan hasil. Ini percoba kedua, petama tidak berhasil. Apakah percobaan seterusnya dia akan bisa membebaskan diri?

Mira tak yakin bisa menjawab 'bisa'! Karena sekarang dirinya saja, sudah mencapai batas menyerah yang tak akan bisa bangkit lagi. Seteteh air mata jatuh, ketakutan dimana hari ia kehilangan seseorang bercampur dengan ketakutannya sekarang. Ini akan jadi trauma mendalam, begitupun dengan kehadiran Zendra, ini pasti akan menjadi bencana dalam hidupnya yang tak akan mereda.

Apa semesta tak bosan terus memberi masalah dari hidupnya?

Kepala Mira tertunduk, tak ada harapan.

Ceklek!

Suara pintu di buka terdengar, tapi Mira masih tak bisa melihat dimana pintu itu berada. Bahkan siapa yang masuk kedalam sini, masih belum jelas. Hingga seorang cowok dengan pakaian hitam, Mira baru bisa melihat itu.

"Sudah bangun?" tanya cowok itu.

Tangan cowok itu melepaskan sapu tangan yang menyumpal mulut Mira dan membuangnya jauh-jauh. Setelah sapu tangan itu tak ada dimulutnya, Mira berteriak sangat keras, "LEPASIN GUE!"

"Kenapa buru-buru? Kita baru aja memulai," ucap cowok itu dan tidak dimengerti oleh Mira.

"Apa tujuan lo nyulik gue, hah?" tanya Mira penuh penekanan.

"Gue Gerald, ketua Graveksa, anak SMA Garuda, musuh utama dan terbesar Zendra." cowok itu memperkenalkan diri selayaknya Mira bertanya siapa nama cowok itu.

PREMAN SEKOLAHWhere stories live. Discover now