25. AUMAN KEMARAHANNYA

1.3K 79 2
                                    

Singkatnya, kamu yang melambungkan. Kamu juga yang menghempaskan.

Amira

-PREMANSEKOLAH-

   "MIRA!!! GAWAT! GAWAT! ZENDRA, MIR! ZENDRA!!" teriak Kare kesetanan.

Mira menghentikan aksi menulisnya dan menatap Kare bingung yang sedang terengah-engah seperti seseorang yang di kejar setan.

"Kenapa?" tanyanya.

"Gawat Mir! Gawat! Zendra di koridor sama Alfi!!!" teriak Kare lagi masih dengan nafas yang terengah-engah.

"Alfi? Ngapain sama Alfi?" tak sengaja setelah mengatakan itu, Mira mengingat kejadian beberapa saat lalu bersama Alfi. Saat Alfi yang melecehkannya dan saat seseorang menyelamatkannya walaupun dia tidak butuh.

"Itu...!"

"Itu apa?" tanya Mira gemas karena ucapan Kare sangat tidak jelas.

"Itu! Zendra berantem sama Alfi di koridor utama! Lo pergi liat sana, Alfi bonyok parah," suara Kare memelan bersama dengan Mira yang sudah berlari cepat menuju koridor bawah.

Di sepanjang perjalanan banyak orang yang ikut seperti dirinya berlari menuju koridor. Tak hanya itu, mereka juga mempertanyakan alasan mengapa Zendra berantem dengan Alfi, padahal seingatnya Alfi adalah anggota geng JGR yang membuat cowok itu harusnya mensolidaritaskan anggotanya bukan untuk adu hantam seperti ini.

Mira mengepalkan tangannya kuat, dia tidak mau kejadian ini melibatkan dirinya. Dia pasti akan dalam masalah besar.

Kerumunan sidah terlihat di matanya, kali ini kerumunan benar-benar padat. Sangat padat di bandingkan dengan perkelahian Zendra dengan Ardi sang kapten futsal. Mira mencoba menerobos masuk walaupun susah karena dilihat-lihat, mereka sangat ingin tahunya seperti dirinya.

Dan akhirnya Mira berhasil menerobos kerumunan walau banyak teriak tidak terima dan umpatan kasar yang tertuju padanya. Kali ini Mira dapat melihat dengan jelas bagaimana Zendra melumpuhkan Alfi. Yang membuat Zendra terlihat ganas dan bukan pertarungan siswa lawan siswa karena Zendra sekarang bukan memakai seragam sekolah melainkam jaket denim tanpa daleman seperti kaos dan celana jins robek-robek.

Mira maju untuk melerai kedua, dia beberapa kali harus menghindar karena Zendra semakin brutal dan terus bertambah brutal.

"Zendra, udah! Udah!" Mira mencoba memegang tangan Zendra untuk membuat cowok itu mundur tapi cowok tak juga mundur melainkan menghempaskam tangannya.

Banyak bisik-bisik yang membicarakan Mira atas beraninya Mira melerai preman sekolah sedang baku hantam. Tapi sama sekali, Mira tak peduli dengan semua itu.

"Zendra! Stop! Zendra!! Stop!" Mira memegang tangan Zendra dan menariknya kuat bersamaan dengan teman-teman Zendra datang melerai keduanya.

Zendra dapat di hentikan kemudian di menoleh ke samping, dia menatap Mira tajam sambil menghempaskan tangan Mira dari tangannya, "jangan cegah gue! Gue harus patahin tangan dia karena udah berani nyentuh-nyentuh lo!"

Ucapan Zendra terdengar ke semua orang yang mengerumuni mereka. Mira mendesis dalam hati, menyesali perbuatannya dan bingung dengan sikap Zendra serta siapa dalang di balik semua ini. Siapa yang telah memberitahu Zendra? Bukannya temannya Zendra yang bernama JG itu mengatakan kalau dia tidak akan memberitahukan kepada Zendra dan Mira percaya itu. Tapi bagaimana Zendra bisa tahu, bahkan dengan informasi secepat itu.

"Lo nggak bisa mukulin dia terus. Lo bisa kena masalah," ucap Mira mencoba menenangkan Zendra.

Tapi bukannya tenang, Zendra justru bertambah murka, "gue nggak bisa mukulin dia terus?" beo Zendra mengikuti ucapan Mira, "gue nggak mukulin gue cuma patahin. Nggak ada yang berhak nyentuh lo, Mira. Bahkan gue nggak berhak. Tapi kenapa lo seperti in..."

PREMAN SEKOLAHWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu