chapter 8

198 27 7
                                    

Don't be so caught up in trying become an adult.

Enjoy your life right now, do everything that you want to do, have fun,

and only when you're trully ready, then you can think that;

"I'll live as an adult now."

YoungK

~•~

Kata banyak orang, masa-masa SMA itu tidak akan pernah terlupakan. Terlalu banyak kenangan manis, atau juga kenangan buruk yang akan membekas dalam ingatan. Luna setuju dengan kalimat yang diucapkan oleh sejuta umat itu. Karena di masa SMA Luna, ada Catu dan juga anggota DaySix yang lain, yang mampu membuat hari-hari Luna di sekolah jadi menyenangkan. Andaikan tidak ada mereka, Luna juga akan tetap setuju, tapi setuju dalam arti yang berbeda, maksudnya Luna setuju kalau tidak ada Catu dan anggota DaySix yang lain, masa-masa SMA Luna akan menjadi masa-masa yang tidak ada spesialnya, bisa dikatakan buruk.

Untuk itu Luna bersyukur. Karena masa SMA Luna akan menjadi kenangan yang indah di masa yang akan datang––dugaan Luna, sih, begitu.

Hari ini SMA Angkasa––sekolah Luna––sedang ada acara yang diselenggarakan sekali setiap tahunnya. Hari ulang tahun sekolah. Dan untuk merayakan hari itu, sekolah selalu mengadakan berbagai lomba antar kelas. Tentu banyak siswa yang bahagia bukan main, bahagia karena bisa mengikuti lomba, juga bahagia karena tidak mata pelajaran. Untuk Luna, tentu saja opsi yang kedua. Luna dari jaman SMP dulu tidak pernah minat ikut lomba. Ya, kecuali kalau wali kelasnya pemaksa, dia akan terpaksa ikut berpartisipasi.

"Yakin nih, habis tampil nanti banyak dedek-dedek gemes dari kelas sepuluh yang bakal ngantre minta jadi pacar gue.." Catu mengucapkan kalimat itu dengan penuh percaya diri. Luna hanya memutar bola matanya, sama sekali tidak berminat untuk menjawab ucapan Catu, karena sudah dipastikan akan berujung dengan bertambahnya tingkat kepercayaan diri Catu yang sekarang saja sudah menembus langit ketujuh.

HUT SMA Angkasa dibuka dengan penampilan dari Band DaySix. Katanya daripada mengundang band terkenal di Indonesia, mending Band DaySix saja, isinya cowok ganteng semua, gratis pula. Yah, meski tidak benar-benar gratis, karena Catu meminta pihak OSIS untuk mentraktir anggota DaySix setelah tampil, tapi setidaknya tidak mahal-mahal amat lah dibandingkan dengan mengundang band ternama.

"Gitu mulu isinya otak lo!" Septian menggelengkan kepala, sudah khatam dengan perilaku Catu.

"Loh, yaiya dong, buat apa ganteng kalau nggak dimanfaatkan?" Catu membusungkan dadanya bangga.

"Iyain aja," sahut Juni malas.

Catu mengerlingkan matanya ke arah Luna. Membuat Luna bergidik.

"Jangan cemburu ya, Lun," kata Catu dengan nada menyebalkan.

Luna tidak menjawab, hanya mendengus.

"Tenang, Luna sama gue." Dio ikut menyahut sambil tersenyum lebar.

"Bacot kalian semua," tukas Januar kesal. Di antara yang lain, Januar itu anaknya tidak terlalu banyak bicara. Namun, sekali dia lagi bad mood atau marah, kata-katanya tajam banget, pisau saja kalah tajam.

Eccedentesiast [END]Where stories live. Discover now